Jennie is mine...!!!

3.6K 396 20
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇


Jisoo semakin menikmati saat ice krim didepannya tampak sedikit meleleh, ia melirik bangku didepannya sebuah ice  krim cup milik lisa, tampak sudah hampir meleleh juga.

Lisa masih belum kembali, 5 menit yg lalu lisa meminta ijin pada jisoo tuk ketoilet. Dan jisoo mengangguk tanpa protes, lagipun suasana ditempat itu tampak menyenangkan. Meski tak ada pengunjung selain dirinya, tapi itu membuat hati jisoo tenang.

Ia kembali menyodok ice krimnya, hendak mengarahkan tangannya kearah mulutnya..

Plak...!!

Sendok ice krim tersebut terjatuh bersamaan dengan ice krimnya yg melumer di tanah.

Jisoo menoleh, menatap obsidian yg menjulang tinggi dengan kaos berlapis jaket juga topi yg cenderung tertarik kebawah.

"Hai..!!! Gadis manis..!!"

Kening jisoo mengerut, ia tidak mengenal pria berkulit sedikit hitam itu.

"Aku tak mengenalmu..!!"

Pria itu terkekeh, menatap jisoo dengan seringai yg tiba2 muncul dengan tatapan menyeramkan.

Jisoo bangkit dari duduknya, langkahnya perlahan mundur.

"Jangan ganggu jichu..!!" Ucap jisoo sedikit berteriak.

"Kau yang menggangguku lebih dulu..!!"
Pria itu menarik tangan jisoo sedikit keras, menahannya tuk tidak pergi setidak nya jangan sekarang...!!!

"Jangan mendekati jennie..!!!"
Netra jisoo melebar, ia mengenal jennie...?

"Kau cantik...!! Tapi sayang kau sakit..!!"
Mata jisoo memanas, pelupuknya menggenang. Kata2 itu, kata2 yg terakhir kali ia dengar di tempat tinggalnya dulu.

Dan itu sunggu menyakitkan..!!!

Pria itu mendekat, sedikit menarik tangan jisoo agar juga ikut mendekat. Pria itu sedikit lebih mencondong.. mendekatkan bibirnya ketelinga jisoo.

"Harusnya kau sadar, kau tak lebih dari gadis sakit yg tidak normal..!!"

Perkataan itu berhasil menjatuhkan air mata jisoo, hatinya teremas sangat sakit. Cekalan pria itu terbuka..!! Seiring seringainya yg muncul..!!

"Larilah...!!lari yg jauh..!! Dan jangan kembali...!!"

Jisoo berlari, sekencang mungkin.. kaki mungilnya memijak tak tentu arah, airmatanya yg sudah berkali2 terjun diiringi isakan pilu jisoo.

Hatinya begitu sakit hingga ia tak bisa merasakan hal lain selain perih yg tak bisa ia tahan,

Awan menjadi mendung seiring rasa letih kaki jisoo yg terhenti. Dan hujan turun membiaskan air mata gadis yg tengah meraung menangis..!!!

.
.
.
.
.
.
"Hah..!!"

Jisoo tersentak, matanya seakan dipaksa tuk terbuka. Nafasnya memburu dengan keringat mengucur deras...

SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang