Let it go

1.7K 254 71
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Mobil hitam itu berhenti tepat pada garis parkir, kendati meski mesin mobilpun telah dimatikan namun si penghuni masih enggan tuk meninggalkan tempat duduk nya. Sepasang kekasih yg hanya saling memalingkan wajah, seperti enggan tuk melihat wajah kekasihnya sendiri.

Keheningan yg sedari perjalanan mendampingi akhirnya terpecahkan, suara dering handphone berwarna pink itu berhasil mengalihkan atensi sigadis berambut blonde. Sedangkan kekasihnya hanya sedikit melirik memastikan nama yg tertera pada layar hp kekasihnya. Dan benar saja..!

Nama yg menjadi dalang utama dari runtuhnya juga hancurnya rasa nyaman. Tuk kesekian kalinya hp i-phone berwarna pink itu berdering, namun sigadis chipmunk itu masih enggan tuk menjawabnya. Mengingat sipenelpon adalah alasan utama dari bekunya situasi sekarang.

Namun tak dapat dipungkiri, semakin lama dering hp tersebut mengganggu sigadis berponi yg duduk didepan stirnya. Hatinya menggerutu panas hingga rasanya ia ingin meledak saja.

"Angkatlah..!!" Ucapnya datar tampak memerintah, matanya berpaling kearah jendela yg menerawang parkiran basement.

"Lisa aku bisa menje__"

"Ku bilang angkat saja..!!" Potong lisa penuh penekanan, bukan bentakan namun ucapannya berhasil membuat ulu hati chaeyong teriris. Melihat betapa kecewanya sang kekasih bahkan hanya tuk menatapnya saja ia enggan.

Chaeyong masih menatap penuh teriris pada sosok yg masih menatap jendela, matanya berembun hingga cairan menggumpal siap meluncur. Namun setetes jatuh maka terhapus cepat.

Chaeyong harus menjelaskannya..!

Meski  ia akan berakhir sama..!

"Maaf..!"

Terkutuklah..! Lidah chaeyong yg mendadak kelu, otaknya menjadi lamban tuk memproduksi kata kata. Setelahnya chaeyong hanya menunduk, ia tak berani menyaksikan bagaimana reaksi lisa.

Demi tuhan, hanya hari ini chaeyong menyaksikan betapa takut kehilanganya ia pada sosok disampingnya ini. Sangat takut..! Namun bodohnya, chaeyong malah mengambil sebuah tombak tuk menjadi pilihan. Betapa bodohnya ia, yg tak pernah sadar akan hubungan yg ternyata melebihi kata berarti.

Tidak..!

Lisa tak bereaksi apapun..! Hingga chaeyong kembali mendongakan wajahnya. Matanya tersentak ketika kelereng hitam besar itu menatapnya penuh sendu. Tak ada sorot jenaka yg slalu siap sedia menghibur chaeyong..! Musnah..! Ditelan pandangan kelam penuh kekecewaan.

"Pergilah chaeyong..! Temui dia..!!"
Chaeyong sontak menggeleng keras, seiring dengan air matanya yg terjun.

"A..aniyo..!! Lisa kumohon jangan begini..!!" Tangan chaeyong menggenggam tangan lisa, namun lisa bahkan enggan tuk menatap wajah kacau chaeyong. Wajahnya berpaling..!

"Lalu aku harus bagaimana chaeyong..? Aku tidak berhak aka__"

"Kau berhak lisa..! Kau berhak melarangku..! Kau kekasihku..!!" Chaeyong kekeh dengan ucapannya..! Namun gelengan pelan terlihat dari lisa. Ia tersenyum getir menanggapi chaeyong.

"Kalau begitu aku berhak tuk membiarkanmu..! Pergilah..aku yakin dia merindukanmu..!!"
Ucapan menyayat kembali terlontar, dan hanya dengan begitu maka chaeyong takan pernah pergi.

"Aku takan menurutimu..! Tak akan..!!" Bantah chaeyong, lisa menoleh dengan rahang mengeras. Ia hampir pecah dengan kelakuan kekasihnya itu.

SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang