Only One - 15 : Date
-----
"Si Claude kok belum pulang ya jam segini? Tadi dia bilang bakalan nyampe sekitar jam empat loh."
HOSHI hanya menggelengkan kepala seolah tidak tau keberadaan Claude. Dia menatap sosok Eno yang terlihat gelisah hari ini, cowok itu mondar-mandir seperti kebingungan.
Kedua mata Eno menajam, "lo mau tau sesuatu? Entah kenapa feeling gue jadi gak enak njir." ujarnya.
"Tumben banget," celetuk Kent yang sedang menyeduh kopi susu untuk Ojan. "Soal apa emang?"
Sesaat, Eno menghembuskan nafas panjang lalu menopang dagu di atas meja bartender dapur yang ada di hadapannya. Terlihat Hoshi, Ojan dan Helena yang duduk di sebelahnya.
Bisa dibilang Helena sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus.
Eno menyahut, "gue punya feeling si Zero bakalan balik ke kosan. Emang dia enggak ngabarin elu?" ia menatap Hoshi dan Kent secara bergantian.
"Enggak kok, gue belum dapet kabar dari dia." sahut Kent sembari mengaduk rata kopi susu buatannya.
Hoshi mendengus, "Zero tuh gak pernah pulang mendadak, pasti dia ngabarin gue dulu. Soalnya kan kalian semua enggak nyaman sama dia."
Ojan dan Helena ikut bergidik ketakutan saat mendengar dugaan Eno.
"Jangan ngadi-ngadi deh, gue jadi merinding nih." celetuk Ojan mulai berkeringat dingin.
Helena menghabiskan segelas jus jambu yang beberapa menit lalu dibuatkan oleh Kent, "mending gue cabut sekarang dah kalau misalnya dia beneran pulang ... gue gak mau cari gara-gara."
Kent merasa kesal saat melihat ketiga teman kosnya itu menjerit panik. Baik Ojan, Helena ataupun Eno memiliki reaksi yang sangat berlebihan.
"Gak mungkin lah! Kalian tuh gampang banget parno—"
Ceklek!
Omelan Kent terjeda ketika pintu belakang terbuka, terlihat ada dua sosok pria yang muncul bersamaan dengan aura berbeda.
Melihat kedatangan mereka membuat semua anggota kos yang ada di dapur melotot, mereka terkejut bukan main.
"Saya ganggu kalian ya?"
Sosok itu—Zero menyeringai kecil sembari menarik lengan Claude ke depan. Dia melepas jaket yang ia pakai lalu menatap teman-temannya satu persatu.
Suasana di sana langsung berubah mencekam.
"Saya cuma sebentar kok di sini, ada yang mau saya bahas bersama Claude," Zero memberitahu. "Gak perlu khawatir kok." tambahnya.
Ojan, Eno dan Helena kompak menelan ludah dengan susah payah. Mereka mencuri-curi pandang ke arah Claude yang sudah menunduk pasrah di tempat.
Ini menegangkan.
Hoshi tersenyum pahit, "kok lo gak bilang-bilang kalau mau pulang ke kos? Biasanya lo ngabarin gue dulu deh."
"Ponsel saya rusak ketika menjalankan misi di Surabaya. Nanti saya mau beli ponsel baru setelah atasan memberi gaji." sahut Zero tenang.
Atasan yang Zero maksud adalah pemilik A'kostan, beliau juga tidak pernah menampakkan batang hidungnya di kos meskipun hanya sekali.
Kent mendengus pelan, "lo mau ngopi gak? Gue bikinin juga nih." tawarnya.
"Tidak perlu Kent, saya mau bebersih dulu,"
Iris mata Zero jatuh ke arah Claude yang ada di depannya, ia pun berbisik. "Jangan lupa jam enam sore nanti saya mau bicara sama kamu, kita ngobrol di dapur aja ya."
![](https://img.wattpad.com/cover/222599710-288-k594201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only One✔
Novela Juvenil"Bisakah memilih salah satu di antara mereka berdua?" - Awal kepindahan Miya ke Kos malah membuat gadis itu bertemu lagi dengan sahabat nya sewaktu SMA dulu. Sudah lama lost contact, tentu kecanggungan di antara mereka berdua tidak bisa ditutupi. Se...