Only One - 26 : Tawaran
-----
"Lo suka makanannya?"
MIYA menoleh ke arah Claude sembari tersenyum, dia menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Suka banget! Padahal ini baru pertama kalinya gue cobain masakan Thailand loh," sahut Miya antusias. "Lidah gue langsung cocok sama rasanya."
Claude nyengir, "bagus deh kalau lo suka. Tadi gue sempat galau mau ngajakin lu makan di mana, takutnya lo gak suka atau bosen," celetuknya.
Kemudian Claude menoleh kanan-kiri seolah mencari sesuatu. Ia mengangkat sebelah alisnya ke arah Miya sambil berkacak pinggang.
"Oh iya, lo mau beli kado buat pacar lo kan?" tanya Claude cepat. "Yuk langsung pergi aja ... kalau pulangnya kemaleman nanti besok pagi lu telat ngampus."
Ajakan itu membuat Miya tersenyum tipis. Gadis tersebut merasa sangat nyaman saat bersama Claude, entah kenapa.
"I-iya."
Tak sadar, Miya melirik tangan kanannya dengan tangan kiri Claude, sesekali punggung tangan mereka menempel satu sama lain ketika sedang berjalan bersama. Lagipula tidak ada yang berinisiatif duluan untuk mengajak gandengan.
Baik Miya ataupun Claude juga merasa ada tembok tipis yang menghalangi keduanya...
Gue harus sadar diri, Miya udah punya pacar dan gue gak boleh kelewatan! Batin Claude berusaha menahan diri.
Salah gak sih kalau gue ngelawatin batas padahal udah punya pacar? Tanya Miya membatin.
Mereka kompak menghela nafas panjang. Hanya ada satu kalimat yang tiba-tiba terlintas begitu saja saat keduanya beriringan seperti ini.
Mau gandengan...
***
20.37
-
Bisa dibilang, Miya baru selesai belanja sekitar jam setengah sembilan malam. Karena hari semakin larut, akhirnya Miya dan Claude memutuskan untuk pulang.
Kado untuk Ling sudah siap. Miya sudah membeli dan membungkusnya dengan rapi agar cowok itu suka dengan hadiah pemberiannya. Miya agak berdebar karena penasaran bagaimana reaksi Ling nanti.
Semoga saja pilihan Miya tidak salah.
Mengikuti Claude sedari tadi, Miya tidak sadar bahwa Claude mengajaknya ke parkiran motor. Awalnya Miya berpikir bahwa mereka akan ke halte busway.
"Eh, lu bawa motor?" tanya Miya agak heran. "Bukannya tadi pagi lo sama gue naik busway ya?"
Claude nyengir, "abis nganterin lu gue balik dulu ke Kosan. Ngerjain komik terus baru ketemu sama editor di Kafe. Nah habis itu gue langsung cabut ke sini naik motor," jelasnya.
"Nih pake," Claude pun menyodorkan helm bermotif Cony. "Mau beli apa lagi? Atau mau keliling Jakarta dulu bareng cogan kayak gue?" ia menggodai Miya.
Miya hanya mencibir pelan lalu menyikut pelan cowok itu. Dia memakai helm pemberian Claude dan hendak naik ke atas motor.
Namun, lagi-lagi Miya mengurungkan niat saat Claude menahan lengannya.
Claude mendecak, "kebiasaan ya kalau pake helm enggak dikunci!" omelnya sembari menarik Miya agar lebih mendekat padanya.
Tangan Claude terangkat untuk mengaitkan tali helm dan menguncinya agar helm yang dipakai Miya tidak lepas. Apa yang dilakukan cowok itu sukses membuat Miya mematung.
![](https://img.wattpad.com/cover/222599710-288-k594201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only One✔
Ficção Adolescente"Bisakah memilih salah satu di antara mereka berdua?" - Awal kepindahan Miya ke Kos malah membuat gadis itu bertemu lagi dengan sahabat nya sewaktu SMA dulu. Sudah lama lost contact, tentu kecanggungan di antara mereka berdua tidak bisa ditutupi. Se...