Only One - 6

150 29 3
                                    

Only One - 6 : Ramalan

-----

Tring!

SUARA notifikasi pesan yang berbunyi membuat Miya mengerang kecil. Gadis bertubuh mungil itu membuka kedua matanya dengan berat lalu menoleh ke arah meja nakas.

Tangan kirinya terangkat untuk mengecek ponsel berwarna putih tersebut, ada spam chat yang dikirimkan oleh Claude.

Cowok itu niat sekali.

"Ampun dah, ini Claude bangunin gue jam setengah delapan?" cibir Miya tidak percaya. "Ck! Ganggu aja nih."

Akhirnya Miya bangun dari posisi tidurnya lalu merengangkan otot badan yang terasa kaku saat pagi hari, Miya merapikan selimut serta bantal sebelum turun ke bawah.

Sesudah berberes, Miya keluar dari kamar dan berjalan menuju lift. Gadis itu mengucek sesaat matanya yang terasa gatal sampai-sampai baru tersadar ada seseorang berdiri di dekat tangga.

Astaga! Siapa itu?!

"Hoi!!"

Orang itu memanggil Miya dengan nada jutek. Bahkan saat dia mendekat, Miya refleks termundur kecil karena merasa takut.

"Lu si anggota baru kan?" orang itu menebak. "Kamar lu di lantai lima?" ia bertanya.

Miya menelan ludah, "lo sendiri lihat kan gue baru keluar dari kamar? Pasti udah tau jawaban nya lah."

"Tapi lu bener si anggota baru?"

"Iya bener ih. Nama gue Miya—"

"Gue gak nanya."

Kali ini Miya berusaha menahan kesabaran nya, pagi hari yang ceria ini harus disambut juga dengan senyuman lebar. Jangan terpancing emosi hanya karena seseorang.

Miya menarik nafas, "lo bisa minggir? Gue mau turun ke bawah."

Setelah berkata seperti itu, Miya kembali berjalan untuk masuk ke dalam lift. Sosok asing itu hanya memberikan jalan sembari berkacak pinggang saat Miya melewatinya.

Sungguh, Miya risih bukan main.

"Gue cuma mau kasih tau sesuatu. Jangan bertindak sewenang-wenang selama di area kamar, gue ngawasin kalian loh,"

Orang tersebut menunjuk Miya, "kemarin gue lihat di CCTV pas elu sama Claude pelukan. Gue gak tau kalian ada hubungan apa, yang pasti gue gak mau nama A'Kostan jadi tercemar,"

"Lo paham kan anggota baru?" tanya orang itu memberi peringatan keras.

Kening Miya mengerut heran karena tidak mengerti. Apa maksudnya? Kenapa orang itu sangat sewot kepada Miya?

Ini sangat aneh.

Daripada meladeni orang tersebut lebih lama, Miya lebih memilih menutup pintu lift dan bersiap untuk turun ke bawah. Perut nya kembali keroncongan sebagai tanda bahwa ia kelaparan.

Tapi Miya baru teringat sesuatu. Kalau Claude mengabarinya sepagi itu, dia ada dimana?

"Ck! Dia hilang ke mana ya?" gumam Miya sambil memainkan dagu. Gadis berambut panjang itu mendengus keras karena kepikiran Claude.

Sekitar 1,5 menit kemudian, Miya sampai di lantai dasar. Ia berjalan keluar dari lift lalu bergegas menuju ke dapur untuk mencemili sesuatu.

Tepat setelah sampai di sana, kedua mata Miya melebar kaget ketika melihat beberapa teman kos nya sedang berbincang-bincang. Bahkan Hoshi dan Kent juga terlihat.

Only One✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang