Only One - 32

41 13 10
                                    

Only One - 32 : Hadiah dan Perpisahan

-----

SETELAH kejadian di Subway, Miya mengajak Ling untuk mengobrol di suatu tempat yang agak sepi. Gadis itu celingak-celinguk karena bingung harus berbincang dimana.

Ling yang melihat itu hanya bisa menghela nafas.

"Di mobil aku aja."

Miya menoleh, ia menganggukkan kepala lalu mengikuti Ling yang sudah berjalan duluan ke parkiran. Mereka masuk ke dalam Bugatti hitam milik cowok itu.

Sesudah masuk, keduanya sama-sama diam. Tidak ada percakapan karena suasana canggung masih menyelimuti mereka.

Iris mata Ling jatuh ke arah lengan Miya yang memerah karena perbuatannya. Cowok itu menarik nafas dalam-dalam lalu menundukkan kepala.

"Sorry bikin lengan kamu merah," lirihnya meminta maaf. "Karena emosi aku jadi kelepasan...."

Miya menipiskan bibir sembari mengelus pelan lengannya yang masih terasa nyeri itu.

"Kok ke sini? Emang pestanya udah kelar?" Miya mengganti topik pembicaraan.

Ling hanya bisa tertawa pelan, "enggak. Aku sengaja kabur dari sana, tadi ada sedikit masalah sama atasan." jawabnya pelan.

Kening Miya mengerut heran, dia menoleh sepenuhnya agar bisa melihat wajah cowok itu. Miya baru sadar kalau penampilan Ling sangat kacau malam ini.

Rambut berantakan, tuxedo yang sudah acak-acakan tak karuan, kemeja putihnya juga kotor dengan sedikit noda darah di sana.

Sebenarnya nih anak ngapain sih?

"Masalah apa?"

Ling terlihat ragu untuk menceritakan apa yang baru saja ia alami kepada Miya. Jujur, dia malu. Dia tidak punya keberanian untuk membalas tatapan Miya yang begitu lekat.

Ling takut Miya akan kecewa...

Miya mulai mendengus keras ketika cowok tersebut tidak memberi respon apapun, Miya memijit pelipisnya dan membuang muka.

"Lo gak mau jujur sama gue?"

Sorot mata Miya menajam. "Gue tau lo rahasiain sesuatu dari gue, kenapa gak jujur aja? Apa yang sebenarnya lo khawatirin?" tanya Miya dingin.

Ling memainkan kedua jari-jemarinya gelisah, cowok itu membasahi bawah bibir sembari menoleh.

"Aku takut kamu kecewa...."

Jawaban Ling membuat Miya menahan nafas. Ekspresi gelisah yang ia tunjukkan membuat Miya ragu akan keputusannya. Miya ikut dilema.

Beberapa detik termenung, Miya akhirnya bersuara. "Gue udah kecewa sejak awal. Kenapa lo gak pernah cerita soal pekerjaan lo ke gue? Apa lo gak sadar kalau pekerjaan yang lo ambil terlalu beresiko?"

"Apa?" bingung Ling. "Maksud kamu? Pekerjaan apa yang—"

"Gue udah tau kalau lo wakil perusahaan GY Coorperation." potong Miya dengan nada tegas.

Deg!

Ling benar-benar panik, dia tidak menyangka Miya akan mengetahui soal itu. Darimana gadis tersebut mendapat informasi mengenai dirinya?

"Kamu tau darimana?" tanya Ling tak mau berbasa-basi.

Miya mengulum bibir. "Gue tau dari teman sekosan. Kebetulan mereka lagi ngebahas masalah GY dan gue gak nyangka kalau lo ikut terlibat, gue juga tau kebusukan apa yang dilakuin sama perusahaan lo," ujarnya.

Only One✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang