Only One - 10

101 27 5
                                    

Only One - 10 : Deja Vu

-----

"Nah mau sampai nih."

HELENA bangkit berdiri seraya tersenyum ke arah Miya dan Ling, beberapa detik kemudian gadis itu baru sadar jika Miya tertidur pulas di senderan.

Astaga! Karena sibuk bermain game, Helena sempat lupa dengan kehadiran mereka. Belum lagi dia juga terbiasa pulang sendirian.

Ling menutup novelnya saat Helena meliriknya, cowok itu mendengus. "Kita udah sampai?"

"Ini mau stop di halte kok, tinggal jalan sedikit lagi kalau mau sampai ke kosan," sahut Helena cepat. "Tapi kak Miya lagi—"

Ucapan Helena terjeda saat Ling bangkit berdiri dan berpindah untuk duduk di sebelah Miya. Cowok keturunan Chinesse itu mengeluarkan jaket lalu membalut tubuh Miya agar tetap merasa hangat.

Dia melirik Helena, "lu turun duluan aja, gue gak tega bangunin sekarang. Nanti Miya bakal gue anterin pulang kalau dia udah bangun."

Alis Helena terangkat sebelah. "Lu yakin?" nada suara Helena terdengar ragu.

Ling tidak menyahut. Namun perubahan ekspresi wajah cowok itu sudah menunjukkan bahwa dia serius, Helena sangat paham.

Baiklah dia menyerah.

Setelah terdengar pemberitahuan tentang pemberhentian selanjutnya, busway sampai di salah satu halte yang cukup sepi. Helena bergegas keluar dari sana meskipun masih kepikiran soal Miya.

Ya semoga aja kak Miya gak papa deh...

Di sisi lain, akhirnya Ling bisa bernafas lega setelah Helena pergi. Dia senang karena bisa menghabiskan waktunya bersama Miya tanpa ada yang mengganggu.

Tangan cowok itu terangkat untuk menuntun kepala Miya agar menyender di pundaknya, Ling sedikit menunduk karena ingin memperhatikan wajah Miya saat sedang tertidur.

Gadis bertubuh mungil itu sangat cantik.

"Sweet dream, princess." bisik Ling pelan.

***

"Nih nyet, udah gue siapin semua ya buat lu."

Claude tersenyum lebar saat Eno menyodorkan beberapa barang yang baru saja mereka beli, semuanya lengkap dan sesuai dengan permintaan Claude tanpa ada kekurangan sedikit pun.

Menyerahkan masalah ini kepada Eno memang terjamin 100%

"Makasih banyak ya No, nanti gue bayar deh kalau kita jalan-jalan." Claude berkata seraya menepuk pundak Eno.

Cibiran pelan terdengar, "traktir si Hoshi juga tuh. Dia tadi nemenin gue sekalian hias studio biar ruangannya makin cakep." celetuk Eno memberitahu.

Tepat setelah Eno bilang soal itu, sosok Hoshi tiba-tiba muncul bersama Kent dari ruang tamu. Mereka berjalan mendekat ke arah Claude serta Eno yang sedang ngobrol di depan studio kos.

Alis Kent terangkat sebelah. "Kenapa nih? Gue denger studio kita mau dipakai ya?"

"Iya, ini si Claude pakai sehari buat nembak Miya," sahut Eno cepat. "Lu kayak gak tau cowok lagi kasmaran aja...."

Only One✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang