Only One - 11

87 23 11
                                    

Only One - 11 : Salah Paham

-----

SEJUJURNYA Miya tidak bisa berpikir jernih saat mendengar pernyataan Ling, itu terlalu tiba-tiba dan ... Miya belum siap sama sekali.

Tapi entah kenapa mulutnya refleks mengucapkan 1 kata yang penuh dengan banyak arti.

"Ya?"

Kedua mata Ling melebar kaget, cowok bertubuh kurus itu mengerjap-ngerjapkan matanya. "Lo nerima gue?" ia bertanya.

"Apa?" Miya akhirnya tersadar. "Eh tunggu sebentar, maksud gue tuh—"

Penjelasan Miya terjeda saat Ling maju mendekat lalu memeluk tubuh mungilnya dengan erat, cowok keturunan Chinesse itu terlihat sangat senang karena Miya menerimanya.

Ah, padahal ada kesalahpahaman di sini...

"Makasih udah terima gue. Ayo kita mulai dengan serius, gue janji bakal jagain dan buat lo bahagia." Ling berbisik.

Miya membeku di tempat bersamaan dengan lidahnya yang kelu, padahal dia ingin menjelaskan fakta yang sebenarnya ke cowok itu.

Tapi nada suara Ling terdengar sangat bahagia sehingga Miya jadi ragu.

"Sorry, gue mau ma-masuk dulu," Miya mendorong Ling. "Lo udah mau pulang ya? Hati-hati di jalan."

Ling tersenyum hangat. Tangan kanannya terangkat untuk mengusap puncak kepala Miya dengan lembut sebelum cowok itu berbalik dan melangkah pergi dari sana. Sesekali Ling bersorak senang karena ia tidak menduga bahwa perasaannya terbalas.

Ini cukup rumit.

Di sisi lain Miya hanya bisa mengumpat pelan sembari mengacak-acak rambutnya frustasi. Padahal dia tidak ada perasaan sama sekali dengan Ling, kenapa malah jadi begini?

Kenapa juga dia langsung jawab 'Ya' seperti tadi?!!

"Aduh anak orang salah paham kan! Harus gimana dah gue kalau kayak gini." ketus Miya sebal.

Karena tidak tahan udara di luar yang semakin dingin, Miya memutuskan untuk membuka gerbang lalu masuk ke pekarangan kos. Dia ingin membuka pintu.

Miya terkejut bukan main saat melihat sosok Claude berdiri di hadapannya dengan sorot mata sendu, cowok berambut jambul itu tertawa kecil.

"Baru pulang? Udah makan atau belum?" ia bertanya. "Lo pasti capek ya Miy, mending makan aja dulu sebelum istirahat."

Dengusan panjang keluar dari bibir Miya, "thanks udah siapin, tapi sorry banget gue masih kenyang. Gue gak nafsu makan dan enggak kebiasa makan jam segini." sahut Miya tak enak.

"Oh gitu ya...."

Melihat perubahan di raut wajah Claude membuat Miya bingung, dia hendak memanggil cowok itu namun Claude langsung berbalik pergi dari hadapannya. Cowok jangkung itu naik ke lantai atas.

Ada yang aneh di sini.

Entah kenapa Miya mendadak merasa haus, dia memutuskan untuk ke dapur karena ingin minum segelas air putih. Tepat saat sampai di sana, Miya malah melihat teman-teman kos nya sedang membereskan sesuatu.

Apakah sebelumnya sempat ada acara kecil-kecilan?

"Eh udah balik ya?" Hoshi menyapa dengan suara gemetar. "Lo pulang sa-sama siapa?"

Miya mengambil gelas dari dalam wall cabinet, "tadi dianterin pulang sama teman lama, dia murid baru juga di kampus jadinya kita akrab lagi." sahut Miya.

Only One✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang