AD🍁:Sweet

19 8 4
                                    

Leo menghentikan motornya kala mereka sudah sampai di depan rumah mewah elegan dengan pagar yang menjuntai tinggi. Elisa turun lalu memberikan helmnya ke arah Leo sambil tersenyum bahagia.

"Makasih ya sayang."

"Hmm." Leo hanya berdehem kemudian bergegas untuk melajukan motornya pergi namun sebelum itu terjadi Elisa langsung menahan lengannya. "Apaan sih?" Leo menepis tangan Elisa.

"Nanti malam Dinner yuk. Kita kan nggak pernah Dinner atau jalan bareng." Ajak Elisa dengan nada memohon.

"Gue sibuk." Ucap Leo menolak. Elisa menghembuskan napas beratnya, sudah berkali kali dia mengajak Leo untuk jalan dan dinner romantis bersama namun cowok itu tetap saja menolak.

"Kamu kenapa sih! Setiap kali aku ngajak kamu jalan bareng kamu selalu nolak. Giliran Naura yang ngajak kamu langsung nerima. Kenapa Leo? Aku ini pacar kamu lho." Ucap Elisa yang kesal.

Leo memutar bola matanya malas lalu bergegas untuk pergi meninggalkan Elisa yang terus saja mengoceh tidak jelas itu.

"LEO KALAU KAMU PERGI KITA PUTUS!" Perkataan Elisa sontak membuat Leo menghentikan laju motornya lalu mulai memundurkan motornya perlahan kembali ke arah Elisa. Elisa yang melihat respon Leo tersebut membuatnya tersenyum kemenangan.

"Putus ya?" Tanya Leo.

"Iya kalau kamu lebih mentingin Nau-"

"Oke kita putus!"Ucap Leo memotong ucapan Elisa sambil tersenyum miring dia pun kembali melajukan motornya pergi meninggalkan Elisa.

"LEO!"

"LEO! GUE CUMAN BERCANDA."

"LEOOOOOOO."

Elisa terus saja berteriak memanggil nama Leo sayangnya cowok itu malah terus melajukan motornya tanpa menggubris teriakan dari Elisa. Elisa yang tampak kesal dan marah pun hanya bisa menatap kepergian Leo dengan mata memerah serta tangan terkepal kuat. Rasa dendam mulai tumbuh di hatinya.

"Lihat aja aku bakal buat kamu menyesal udah mutusin aku." Gumam Elisa dengan smirk yang menghiasi wajahnya.

Naura menggandeng tangan Keano keluar dari pintu teater

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naura menggandeng tangan Keano keluar dari pintu teater. Film yang mereka tonton tadi memang sudah selesai namun rasa merinding terus saja menghantui dirinya.

"Kalau aku tau kamu takut nonton film horor aku nggak bakalan biarin kamu buat nonton itu tadi." Ucap Keano karena melihat wajah Naura yang tampak pucat.

"Ng...ngak kok aku nggak takut."

Keano menyentil jidat mulus Naura dengan pelan, "Nggak takut tapi kok mukanya pucat sih?" Ledek Keano sambil menyubit pipi Naura dengan gemas.

"Keano sakit. Pipi aku nanti jadi tembem."

"Bagus dong, kalau kamu tembem nanti jadinya malah makin imut." Balas Keano yang kini merubah cubitan menjadi elusan lembut di pipi Naura. Naura yang mendengar hal tersebut langsung tersenyum senyum malu dengan pipi merah seperti tomat.

About Destruction (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang