Leo duduk termenung di meja belajarnya sambil memakai earphone nya, dia mendengar suara tangisan dari seberang sana. Isakan tangisnya membuat Leo terus bertanya tanya apa yang sedang terjadi kepada Naura saat ini.
Ceklek
Pintu kamar Leo terbuka, namun Leo sama sekali tidak mengalihkan tatapannya dari arah depan, pikirannya terus sibuk memikirkan apa yang membuat Naura menangis.
"Serius banget." Tegur Anna, bunda Leo yang kini memegang pundak anak laki lakinya itu.
Leo melepaskan Earphonenya lalu memberikan senyum simpul kepada wanita paru baya yang sangat pekerja keras itu. Leo bisa merasakan bagaimana bundanya itu merasa kesepian. Sudah seharusnya dia mencari pendamping baru seperti papanya yang sudah bahagia dengan keluarga barunya.
"Iya Bunda, Leo lagi dengerin musik." Bohong Leo.
Anna mengelus pucuk kepala anaknya dengan sayang. Leo menikmati akan hal itu, sudah lama dia tidak merasakan kehangatan dari bundanya semenjak bundanya sibuk mengurusi pekerjaan.
"Yaudah, kalau selesai denger musik jangan lupa belajar yah nak, kamu kan sekarang udah kelas tiga sebentar lagi mau lulus." Peringat Anna dengan senyuman tulus.
"Iya bunda."
"Oke kalau begitu bunda balik ke kamar dulu. Ingat jangan begadang itu nggak bagus buat kesehatan kamu." Leo mengangguk mengiyakan nasihat dari bundanya setelah itu Anna pun keluar dari kamar anaknya itu.
Setelah melihat bundanya keluar dari kamar, Leo langsung memakai kembali Earphonenya untuk memastikan keadaan Naura.
"Hikss.... Lena mama sedih, Pacar mama selingkuh sama sepupu mama sendiri hiks..."
Ucapan Naura dari seberang sana sukses membuat Leo murka dengan tangan terkepal kuat.
Brukkkk
Dia memukul meja itu dengan keras rasanya dia ingin membunuh Keano saat ini.
"Brengsek lo Ken, tunggu pembalasan gue!"
🍁🍁🍁
Hellen berdiri di depan Keano di belakang sekolah sambil menggigit bibir bawahnya ragu. Dia menggenggam erat sebuah Tes pack yang membuat Keano menatap ke arahnya dengan bingung.
"Lo mau ngomong apa?" Tanya Keano. Pandangan matanya sedari tadi tidak henti hentinya meperhatikan tes pack itu di tangan Hellen.
"Gu..gue hamil Ken." Ucapan Hellen sukses membuat Keano terbelalak, dia menggeleng lalu menatap Hellen tidak percaya.
"Nggak itu bukan anak gue!" Hellen membulatkan kedua bola matanya, dia hampir saja menangis namun dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Keano.
"Cuman lo yang ngelakuin itu sama gue. Lo juga yang udah ngambil keperawanan gue, dan lo masih mau mengelak?" Ucap Hellen tidak percaya. Yang dia ketahui bahwa Keano itu merupakan cowok yang penuh tanggung jawab namun sikapnya kali ini mengatakan sebaliknya.
"Apa yang kita lakuin malam itu cuman sebuah kesalahan Len, lo goda gue dan dimana mana cowok bakal hilang akal kalau di perlakukan seperti itu sama cewek." Ucap Keano tidak terima.
Hellen menangis sejadi jadinya, sekarang apa? Dia hancur. Dia takut di usir oleh kedua orang tuanya jika mereka mengetahui bahwa Hellen hamil dan Keano tidak ingin bertanggung jawab.
![](https://img.wattpad.com/cover/254471434-288-k570320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About Destruction (SELESAI)
Teen Fiction" Emang iya? setau gue nggak ada persahabatan cowok sama cewek yang nggak ngelibatin perasaan. Pasti di antara kalian ada yang baper" " _________________________________________ Naura Auriesta Laurents, gadis manis yang penuh dengan keceriaan namun...