Naura duduk termenung tepat di bangku taman sekolahnya sambil melamun memikirkan Keano. Sudah dua bulan mereka berpacaran dan itu artinya saat ini Keano pasti menghampirinya dan memutuskan hubungan mereka berdua. Dia sedih, tidak ingin putus dari Keano tapi dia juga tidak bisa memaksakan Keano untuk bertahan karena dia tau jika pada dasarnya Keano tidak mencintainya.
"Rara" Panggil Keano dari arah belakang lalu duduk di samping Naura.
"Iya kenapa ken?"
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu." Ucap Keano.
"Aku mau ngomong kalau-" Ucapan Keano langsung terpotong saat Naura menutup mulut Keano dengan tangannya.
"Kamu mau ngomong kalau kamu mau putus sama aku kan? Iya ken nggak apa apa aku tau kok kalau kamu pacaran sama aku cuman buat Hellen doang hihihi." Timpal Naura sambil tertawa di buat buat.
Keano melepaskan tangan Naura dari mulutnya lalu memegang kedua tangan Benaya erat dengan tatapan yang sulit di artikan. "Kamu tau dari mana?"
"Udah lama. Waktu kamu cerita sama Anggara aku ada di sana dan aku denger semuanya."
"Maafin aku Ra, Aku emang awalnya berniat kayak gitu tapi percaya sama aku kalau tadi aku nggak berniat buat mutusin kamu. Aku kalah taruhan sama Anggara karena aku udah mulai sayang sama kamu." Ungkap Keano.
Naura menatap wajah Keano untuk mencari kebohongan namun yang ada hanyalah ketulusan dan kebimbangan. Dia bingung harus merespon apa.
Keano lalu mengarahkan tangan kanan Naura kearah dadanya yang berdetak dengan kencang, menatap mata Naura dengan lamat dan penuh ketulusan. "Rasain detak jantung aku Ra, aku benar benar udah cinta sama kamu." Naura merasakan detak jantung Keano dia sedikit tersenyum sambil mengangguk anggukan kepalanya.
"Kita nggak jadi putus yah." Ujar Keano yang di balas dengan anggukan malu malu Naura. Keano yang melihat hal tersebut pun terkekeh pelan lalu mencubit pipi Naura dengan gemas.
"Mau di cium lagi nggak kayak waktu pertama kali aku nembak kamu? bibir kamu manis Ra rasanya kayak gulali." Naura langsung mencubit pinggang Keano dengan sangat gemas membuat cowok tersebut merintih kesakitan.
"Akshh sakit Ra..."
"Kamu udah berani kayak gitu ya. Belajar dari mana hah!" Tanya Naura kesal sedangkan Keano hanya terkekeh pelan.
Melihat Naura yang kesal justru tampak menggemaskan bagi Keano.
Hingga tanpa mereka sadari ada Elisa yang melihat kearah mereka berdua dengan senyum smirk Khasnya. Dia tertawa dalam hati melihat keluguan dari Naura. "Nggak apa apa lo seneng seneng aja dulu sama pacar kesayangan lo habis itu gue bakal ungkapin semua kelakuan Keano ke lo dan gue yakin lo pasti bakal nangis darah kalau udah tau itu." Batin Hellen lalu pergi dari sana.
Dan jangan tanya perihal hubungan Hellen dan juga Elisa, mereka berdua bermusuhan semenjak beberapa hari yang lalu Elisa menjebak Hellen. Sayangnya Elisa tidak menghiraukan hal itu karena yang sekarang dia pikirkan hanyalah membalaskan dendamnya. Menurutnya jika ada seorang yang menyakiti hatinya dia akan membalas dengan hal yang lebih dari orang itu lakukan kepada dirinya dan dia masih memiliki beberapa rencana lain untuk membalas Leo lewat Naura.
Hari ini mungkin tidak akan terjadi apa apa tapi di kemudian hari akan ada kejadian yang bisa menghebohkan seluruh siswa dan siswi atau bahkan warga SMA Buana. Sekarang tinggal menentukan waktu yang begitu tepat.
🍁🍁🍁
Naura berjalan memasuki rumahnya setelah Keano mengantarnya pulang. Tubuhnya terasa lelah sejak beberapa jam belajar. Dia menatap kearah kakaknya yang sudah duduk di sofa ruang keluarga sambil menatap ponselnya dengan gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Destruction (SELESAI)
Teen Fiction" Emang iya? setau gue nggak ada persahabatan cowok sama cewek yang nggak ngelibatin perasaan. Pasti di antara kalian ada yang baper" " _________________________________________ Naura Auriesta Laurents, gadis manis yang penuh dengan keceriaan namun...