AD🍁:Titik Terlemah Talya

41 18 3
                                    

Naura dan kawan kawannya tengah asik berjalan menuju ke arah kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naura dan kawan kawannya tengah asik berjalan menuju ke arah kantin. Namun, dari arah berlawanan tampak Hellen yang berjalan santai hampir mendekati mereka. Perasaan Naura mulai tidak enak ia tahu kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya.

BRUKKK....

Persis seperti dugaan. Hellen kini tersungkur kala Talya dengan sengaja menyenggol bahu gadis itu sampai terjatuh. Dari mimik wajah Talya, Naura bisa merasakan sebuah rasa benci dan amarah yang menguasai Talya.

Naura menatap Hellen, ada rasa iba yang membuat ia menjadi tampak pusing untuk membela siapa dari antara mereka berdua.

"Tal, Dia sepupu gue" Lirih Naura yang sudah tidak tahan lagi melihat tatapan kebencian dari antara keduanya. Namun lagi lagi Talya tidak merespon. Dia sama sekali tidak ingin mendengarkan ucapan dari Naura.

Naura yang pasrah langsung menatap kearah Hellen sambil memberinya isyarat agar tetap sabar dan segera pergi dari hadapan Talya. Hellen yang mengerti pun langsung bergegas untuk pergi.

Brukk

lagi lagi Hellen terjatuh karena ulah Talya. Talya tersenyum puas dengan hal itu. Semua orang memusatkan pandangannya ke arah mereka berdua. Tidak ada yang berniat melerai ataupun membantu Hellen mereka semua hanya diam sambil memandang keseruan di depan mereka.

"Kenapa lo diam? lo nggak mau balas gue?" Tanya Talya dengan nada remehnya.

Hingga, dari kejauhan Naura melihat Phrince yang berjalan kearah mereka lalu menatap kearah Talya dengan sorot mata tajam.

"Jangan mentang mentang lo pintar, lo bisa seenaknya nindas orang lain di sini!" Gertak Phrince lalu membantu Hellen untuk berdiri.

Terlihat raut wajah tidak suka dari Talya saat melihat Phrince membela dan menggenggam tangan Hellen. Naura semakin curiga melihat hal tersebut.

"Lo nggak usah sok jadi superhero deh di sini! nggak usah ikut campur!" Sarkas Talya.

"Coba lo bayangin kalau lo ada di posisi dia!" Perkataan Phrince tampak pelan namun, terlihat sedikit tegas dengan ucapannya apalagi dengan tatapan menusuk yang Phrince arahkan ke arah Talya.

"GUE NGGAK PEDULI! ASAL LO TAU! INI NGGAK SEBERAPA SAMA HAL YANG DIA LAKUIN KE SAHABAT GUE! DIA UDAH BUNUH SAHABAT GUE!"

Deghh.....,

Jantung Naura berdetak dengan sangat kencang, sesak memenuhi dirinya mendengar ucapan Talya yang seperti itu. Talya terisak, dia menghapus air matanya lalu pergi meninggalkan kerumunan yang juga tampak diam membatu.

Naura melihat kearah Phrince, ia melihat seperti ada rasa penyesalan dan juga rasa bimbang yang terpancar di wajah Phrince. Cowok itu melepaskan tangannya dari Hellen lalu pergi begitu saja seolah olah tidak terjadi apa apa.

"Nyusulin Talya yuk!" Usul Claudia khawatir.

"Jangan dulu, dia keknya butuh waktu sendiri deh" Balas Jhocelyn.

About Destruction (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang