" Emang iya? setau gue nggak ada persahabatan cowok sama cewek yang nggak ngelibatin perasaan. Pasti di antara kalian ada yang baper" "
_________________________________________
Naura Auriesta Laurents, gadis manis yang penuh dengan keceriaan namun...
Tiga hari telah berlalu, tiga hari pula Naura tak kunjung keluar dari kamarnya. Gadis itu duduk di atas tempat tidurnya, menatap pantulan dirinya di sebuah cermin yang berada tepat di depannya. Pandangannya lurus kedepan dengan tatapan kosong, matanya sayu dan bengkak akibat menangis, sesekali dia menatap kearah ponselnya membaca semua komentar komentar jahat pada foto dirinya yang entah siapa yang mempostingnya di instagram.
PschptNar_676
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PschptNar_676: Cantik nggak menjamin lo baik hati like:2957 Comment:1189
Dewi_26: Dih foto dia lagi! najis gue lihatnya! Cantik sih cantik tapi sayang hatinya licik sampai sampai dia diam aja waktu sepupunya di tuduh padahal dia sendiri yang lakukan. Ishhh nggak adil banget!
Narrarya: Najissss! Jauhkan saya dari orang orang seperti dia tolongggg
Jessica_:Ngaca lo! kayak lo yang paling suci aja!
Britney__352:@Jessica_ Dih yang salah di belain,mentang mentang tuh pembunuh good looking
Darren:No comment gue
Mikhhhael: Tuh cewek emang udah di penjara?
Divacansss: @Mikhhhael Nggak. Kayaknya waktu itu polisi anggepnya si korban bunuh diri
Mikhhhael: Dih kok gitu nggak adil banget tuh.
Adelia_24: Rasanya gue pengen cakar tuh muka! Muak gue lama lama lihat mukanya
Elisaaqueen: @Adelia_24 Gue juga pengennya sih gitu cuman sayang ada pawangnya, galak lagi hati hati aja di amuk massa sama dia.
Adelia_24: Siapa?
Elisaaqueen: Mantan gue dan dia salah satu alasan gue putus dari mantan gue sendiri. Dia tuh bukan cuman hanya pembunuh tapi perusak hubungan orang juga sampai sekarang gue masih kesal tapi yah gue udah maafin dia
Adelia_24:Lo baek banget deh bisa maafin orang munafik kayak dia. Kalau gue jadi lo udah gue selepet dari kemarin kemarin kalau perlu gue hancurin tuh muka biar nggak genit genit lagi ke pacar orang. Ishhh jijik gue sama tuh cewek.
Rafael49_: @Elisaaqueen cup cup cupp sini sama abang Rafa aja.
Kira kira seperti itulah semua isi komentar pada foto tersebut. Air mata Naura terjatuh lagi hatinya benar benar hancur kali ini. Belum lagi dengan rasa kesepian yang dia alami karena kedua orang tuanya sibuk bekerja, kakaknya yang sibuk dengan urusan perkuliahannya serta Leo yang sibuk dengan ujiannya. Akhir akhir ini dia merasa seperti sendirian, hampa dan sangat sesak. Semua orang menganggapnya pembunuh dan membullynya habis habisan, baik di sosial media maupun di rumahnya sendiri. Mereka tidak hanya menyakiti fisiknya namun mentalnya juga.
Masih teringat pula dengan kejadian kemarin dimana seseorang mencoret coret pagarnya dengan pilox berwarna merah serta melempar telur busuk di depan pagarnya. Mamanya tidak mengetahui hal tersebut, karena beberapa hari belakangan ini mamanya tidak pulang kerumah karena alasan pekerjaan yang mengharuskan beliau berangkat ke singapura bersama bosnya untuk membicarakan perihal bisnis.
Ceklek
Tiba tiba pintu kamar terbuka menampakkan wajah khawatir dari steven yang baru saja pulang dari kampusnya. Cowok itu berjalan kearah Naura dan menatapnya dengan tatapan sendu, dia mengambil sisir lalu menyisir rambut kusut dari adiknya itu.
"Hp nya di simpen dulu yah dek, mulai sekarang lo nggak usah megang handphone dulu, tunggu sampai gue dapetin salinan CCTV di sekitar bangunan sekolah lo dan ngebuktiin kalau lo itu nggak bersalah." Ucap Steven mengambil alih ponsel Naura lalu mengantonginya, sebenarnya dia sudah mencari rekaman CCTV tersebut namun hasilnya nihil, semua rekaman telah terhapus oleh orang yang tidak di kenali. Steven merasa curiga jika orang yang menghapus CCTV tersebut adalah orang yang sama dengan orang yang menyebarkan berita hoax dan mencemarkan nama baik adiknya itu. Yah siapa lagi kalau bukan Elisa. Gadis licik yang suka memutar balikkan sebuah fakta dan terus menjellek jellekkan Naura agar semua orang membenci Naura.
"Gue nggak perlu rekaman CCTV itu lagi bang. Pada kenyataannya gue emang yang salah karena gue nggak bisa nolongin dia. Mereka benar. Gue emang pembunuh." Steven menarik napasnya kasar lalu meletakkan kembali sisir tersebut di atas nakas.
"Lo cuman nggak sempat nolongin dia dek. Lo bukan pembunuh dan dimana mana kalau orang lain yang ada di posisi lo dia juga nggak bakalan sempat nolongin dia. Lo nggak salah, adek gue bukan pembunuh. Lo cuman hanya orang yang nggak sengaja berada di sana dan menyaksikan semuanya lo cuman cewek polos yang tidak tau apa apa."Ucap Steven lalu menghapus air mata adik satu satunya itu. Meskipun dia sering bertengkar dengan adiknya atau bahkan adiknya itu menjengkelkan dan manja namun dia sangat menyayanginya. Kakak mana yang tega melihat adiknya menderita dengan hal hal yang tidak dia lakukan? kakak mana yang tega jika adiknya di hujat dan dibully? Tidak ada dan itulah faktanya. Jika saja kalian memiliki kakak yang cuek dan menjengkelkan namun percayalah di hatinya masih ada rasa peduli terhadap diri kalian.
"Udah yah. Lo nggak usah mikirin yang aneh aneh lagi, ini udah malam, waktunya buat lo minum obat dan langsung tidur, gue mau lo cepat pulih dan berantem lagi sama gue. Gue mau lihat muka kesel lo lagi kalau gue gangguin lo." Naura tersenyum kecil mendengar kalimat dari kakaknya itu namun hal itu tidak bisa menjamin bahwa dirinya sudah membaik. Ekspresinya mungkin mengatakan bahwa dia baik baik saja namun hatinya tidak gadis itu sudah terbiasa menyembunyikan kesedihannya sendiri.
"Gue ambil minum lo dulu yah." Naura mengagguk, kemudian Steven pun pergi.
Lima menit berlalu akhirnya cowok itu datang lagi dengan membawa gelas kaca berwarna pink Cherry blossom dimana itu adalah warna kesukaan dari Naura.
"Gelas baru bang?" Tanya Naura.
"Iya, gue baru aja beliin lo tadi. Gimana? suka nggak?" Tanya Steven sambil menyodorkan gelas tersebut.
Naura mengabil gelas tersebut lalu tersenyum lebar. "Iya suka. Makasih yah bang hehe." Ucap Naura lalu mengambil obatnya kemudian meminumnya.
"Gitu dong senyum. Gue janji deh, kalau lo udah pulih gue bakal beliin apa yang lo mau selama sehari, tapi jangan yang terlalu mahal yah, gue cuman punya uang sedikit." Ucap Steven menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.
Naura yang melihat tingkah kakaknya hanya bisa tertawa pelan, suasana hatinya mulai membaik dan sekejap dia mulai melupakan masalahnya. Meskipun semuanya membencinya dan tidak mempedulikannya tapi dia sadar bahwa masih ada Steven, Leo dan juga Papanya yang tetap berada di sampingnya mereka adalah alasan Naura bisa bertahan sampai di detik ini.
"Gue janji bang, gue bakal pulih secepatnya tapi lo juga harus tepatin janji lo yah." Ucap Naura.
"Iya. Yaudah lo tidur yah." Ucap Steven lalu menarik selimut Naura untuk menyelimuti tubuh adiknya itu.
"Lo tenang aja gue bakal jagain lo sampai lo tidur. Jangan pernah merasa sendirian, masih ada gue, Leo dan papa walaupun papa sibuk tapi gue yakin papa pasti selalu mikirin kita dan ngejaga kita dengan doanya." Ujar Steven lagi sambil mengawasi Naura sampai adiknya itu tertidur pulas.
Steven merupakan kakak yang baik bagi Naura dan Naura adalah adik yang sangat berharaga bagi Steven.
TBC
Maaf amburadul dan membosankan hehe.
Jangan lupa Vote dan komentarnya yah. Komentar apa aja, terserah yang penting komentar karena sejujurnya komentar merupakan salah satu hal yang bikin Author senang hihihi.
Oke segitu aja curhatan Author. Sampai jumpa di part selanjutnya 😊😊