Hai kawan-kawan. Sebelum membaca jangan lupa pencet simbol bintang di pojok kiri bawah yah sama jangan lupa komentarnya juga 😉🤗🤗
..
.
Ok Happy reading semuanya
Naura menatap Talya yang sedang menunduk kesal. Gadis itu sama sekali tidak berniat untuk memakan makanan yang baru ia pesan tadi.
"Lo kenapa Tal?" Tanya Yohana yang ternyata juga melihat ke arah Talya.
"Biasa. Dia di panggil jadi perwakilan sekolah untuk ikut olimpiade Fisika sama Bu Dona." Jawab Caludia. Dia mengetahui itu karena dia juga menjadi perwakilan sekolah bedanya dia di mata pelajaran Kimia.
"Lah terus? kok lo kesal gitu?" Tanya Jhocelyn bingung.
"Pertama, gue di kasih taunya secara mendadak. Kedua, gue benci sama olimpiade." Jawab Talya.
"Selagi lo bisa kenapa nggak?" Ucap Yohana.
Talya menatap Yohana sambil menghembuskan napas kasarnya. "Yah gue emang bisa tapi gue nggak akan pernah mau buat ikut itu lagi." Jawab Talya enteng.
"Yah terus gimana? Lo tolak?" Tanya Jhocelyn.
"Yaiyalah." Timpal Talya cepat. Talya dulu pernah mengikuti olimpiade namun sejak kejadian beberapa tahun lalu membuat dia jadi membencinya.
"Trus yang gantiin lo siapa?" Tanya Naura sambil memasukkan sesuap nasi goreng pedasnya.
"Nah itu yang buat gue sebal. Sekolah tetap maksa gue buat ikut sebelum mereka bisa dapat pengganti baru buat gue." Ucap Talya yang kesal di ubun ubun.
Naura lalu menyorong kursinya kemudian mengelus punggung gadis itu mencoba meredamkan amarahnya.
"Udah lo yang sabar. Gue yakin kok lo pasti bakal dapat pengganti lo. Jangan emosi dulu. Mending lo makan keburu kuahnya dingin." Talya pun memakan baksonya yang sedari tadi belum ia cicipi. Naura menatap kearah Talya. Rasa bersalah itu tiba tiba muncul kembali. Dia tau apa alasan Talya yang tiba tiba membenci olimpiade dan itu karena sahabatnya Zea, meninggal saat ia baru pulang dan memenangkan lomba Olimpiade yang dia ikuti pada masa SMP dulu.
"Hm, Gue pergi dulu." Pamit Naura lalu pergi meninggalkan teman temannya. Sedari tadi dia mulai berhalusianasi. Suara bisikan bisikan membuat dia tampak furstasi. Bisikan itu akan sering muncul untuk mengganggu pikiran Naura jika menyangkut persoalan masa lalunya.
Naura berjongkok, menenggelamkan wajahnya di kedua lutunya sambil menutup teliganya dengan kedua tangannya di rooftop sekolah.
"Seandainya lo bisa cegah dia, dia pasti masih ada....,"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Destruction (SELESAI)
Genç Kurgu" Emang iya? setau gue nggak ada persahabatan cowok sama cewek yang nggak ngelibatin perasaan. Pasti di antara kalian ada yang baper" " _________________________________________ Naura Auriesta Laurents, gadis manis yang penuh dengan keceriaan namun...