AD🍁: Tetaplah bertahan

28 8 13
                                    

"Ngapain lo bawa gue ke kuburan?" Tanya Talya yang sedang berjalan di samping Phrince.

"Adek gue di kubur di sini." Ucap Phrince singkat tapi mampu membuat Talya terkaget kaget.

"Lo punya adek?!" Phrince mengangguk pelan kemudian berjalan mendahului Talya.

Satu fakta yang membuat Talya lebih kaget dari sebelumnya adalah saat melihat nama yang tertulis pada nisan tersebut dimana tertulis nama Zea Jessica Putri yang tak lain dan tak bukan adalah sahabat SMPnya. Gadis itu memundurkan langkahnya kemudian menatap Phrince tidak percaya.

"Ze...zea adek lo?" Tanya Talya kaget.

Phrince mengkerutkan keningnya bingung dengan perubahan wajah dari Talya. "Iya dia adek gue kenapa?"

"Zea hikss.... ini sahabat gue, sahabat gue yang di dorong sama Naura waktu itu hiks..." Talya berlutut di samping makam Zea sambil menangis.

"Naura? dorong Zea? Jadi yang selama ini orang orang maksud itu adek gue dengan Naura?" Tanya Phrince yang baru sadar tentang satu hal dimana kabar tentang Naura yang pernah membunuh seseorang itu berkaitan dengan adiknya sayangnya saat itu dia hanya diam dan tidak peduli tentang kabar tersebut.

"Pantes gue kayak nggak asing lihat dia." Ucap Phrince lagi.

Talya mendongak kearah Phrince yang masih berdiri di sampingnya dengan bingung. "Maksud lo?" Tanya Talya bingung.

Phrince menghembuskan napasnya kemudian berlutut di samping Talya dan mengarahkan pandangan gadis itu ke arahnya. "Selama ini lo dan yang lainnya salah. Naura nggak bunuh Zea, Zea murni bunuh diri. Awalnya gue juga nggak percaya dan alhasil Naura yang saat itu sama cowok yang kalau nggak salah namanya Leo datang untuk di introgasi sama polisi di situ gue sama orang tua gue ada dan pihak sekolah lo ngelihatin CCTV yang ternyata memang benar Zea sendiri bunuh diri. Lo salah nuduh dia Tal. Adek gue depresi karena di jebak sama temannya waktu itu."  Jelas Phrince memegang kedua pundak Talya dengan erat.

"Di jebak?"

"Iya. Adek gue di jebak. Seingat gue nenek gue sempat bilang kalau adek gue sempat keluar rumah malam malam seminggu sebelum dia bunuh diri dan waktu gue selidiki ternyata adek gue diperkosa sama bajingan sialan itu! Seandainya polisi tidak datang tepat waktu mungkin bajingan itu udah gue hajar habis habisan." Ucapan Phrince tampak kesal bercampur dendam, dia jadi merasa bersalah dengan adiknya karena dulu dia tidak menemani adiknya di indonesia dan memilih untuk tinggal dengan orang tuanya di America.

Talya menghapus air matanya dengan buru buru kemudian berdiri dan menarik napasnya kuat kuat. "Kita kerumah Naura sekarang! Gue mau minta maaf sama dia!"  Ucap Talya lalu berjalan meninggalkan Phrince.

"Besok aja." Cegah Phrince.

"Nggak. Sekarang! gue punya perasaan tidak enak tentang dia sekarang." Ucap Talya dan halhasil tidak ada yang bisa Phrince lakukan selain menuruti permintaan dari tunangannya itu.

Mereka berdua pun meninggalkan makam dan pergi menuju kerumah Naura.

🍁🍁🍁

Leo masuk ke rumah Naura dengan langkah terburu buru, melihat lampu luar tidak juga di nyalakan membuat Leo menjadi khawatir belum lagi saat dia menghubungi nomor gadis itu berulang ulang kali dan gadis itu sama sekali tidak mengangkat telephonenya. Pikirannya menjadi ke mana mana rasa khawatir menghantui perasaannya.

Ceklek

Pintu utama terbuka. Tidak ada tanda tanda orang yang ada di dalam rumah, yang ada hanyalah ruangan gelap yang mencekam, Leo menyalakan lampu tersebut kemudian melangkah terburu buru ke kamar Naura. Melihat suasana di dalam rumah ini mampu membuat dia menjadi semakin panik.

About Destruction (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang