Sudah berhari hari Leo menyueki Naura membuat dia merasa seperti sebagian dari dirinya telah pergi. Naura menghembuskan napasnya lalu menelungkupkan wajahnya di meja.
Meskipun suasana kelas tampak riang karena free class namun Naura sama sekali tidak senang.
"Udah berapa hari nih Leo nggak ngajakin lo bicara?" Tanya Jhocelyn.
"Tiga hari." Ucap Naura sedih.
" Lo sih Ra, makanya kalau ngomong tuh di pikirin dulu." Timpal Claudia.
Naura lagi lagi menghembuskan napas beratnya kemudian menyandarkan dirinya di bangku sambil menatap langit langit kelas.
"Eh BTW gue ke ruang kepsek dulu yah." Ucap Talya karena tadi kepala sekolah mereka memang menyuruhnya untuk datang ke ruangannya saat Talya sudah mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru.
Naura dan teman lainnya mengangguk lalu sedetik kemudian Talya pun keluar dari kelas.
Oktan yang baru datang dari ruang BK langsung menghampiri meja Naura kemudian menendang meja tersebut dengan kasar.
'Brakkk'
Semua orang yang ada di dalam kelas tampak membatu begitu pula dengan Naura yang langsung berdiri karena syok atas perlakuan Oktan yang tiba tiba itu.
'Pletak'
Tanpa di duga duga Oktan langsung menampar keras pipi Naura. Gadis itu meringis kesakitan sambil melap ujung bibirnya yang berdarah.
"Ngaku lo. Lo yang laporin gue ke BK kan?" Ucap Oktan menggebu gebu, Semua murid langsung mengerumuni mereka dan mencoba untuk menahan amarah Oktan yang sedang mengepal tangannya kuat.
Naura menangis, dia tidak tau apa apa dan dia juga sangat takut. "Gue nggak tau apa apa." Ucap Naura, rasa perih di sudut bibirnya itu memang benar benar nyata.
"NGAKU LO NJING" Bentak Oktan yang memberontak dari tangan teman temannya yang menahan tubuhnya.
Oktan berusaha sekuat tenaga hingga ia terlepas kemudian kembali memukul wajah Naura.
Claudia dan juga Yohana yang tampak panik langsung berlari untuk mencari Keano dan juga Leo. Sedangkan Jhocelyn tinggal di kelas sambil menenangkan Naura yang menangis.
"Kak Leo Naura kak. Naura di pukulin Oktan." Panggil Yohana di kelas Leo. Beruntung saat ini guru pergantian jam belum datang ke kelas Leo.
Leo langsung berdiri dan bergegas untuk pergi ke kelas Naura dengan langkah yang terburu buru.
Sementara itu ada Keano yang juga sedang berlari saat Claudia datang dan memberitahukan jika Naura sedang dipukuli oleh Oktan.
Leo lalu masuk kedalam dan melihat Oktan yang sedang di tahan dengan tatapan sinis. Dia datang menghampiri Naura yang menunduk dengan tangisnya.
"Darah?" Ucap Leo geram saat melihat darah yang keluar di ujung bibir gadis itu serta wajah sembab yang habis menangis. Cowok itu langsung menatap kearah Oktan lalu mengepalkan tangannya kuat dengan sorot mata yang ingin menerkam.
"BRENGSEK LO"
'BRAK'
Leo langsung memukul wajah Oktan dengan membabi buta. Dia benar benar sedang di kuasai oleh emosinya. Seluruh siswa yang ada tidak dapat melerai mereka berdua lagi.
Naura yang tampak kaget pun tambah menangis, Kemudian ada Keano yang ikut berjongkok dan memegang pundaknya pelan. "Bibir kamu berdarah. Ikut aku ke UKS yuk." Ucap Keano pelan yang di balas oleh anggukan dari Naura. Mereka pun pergi ke ruang UKS meninggalkan Leo dan juga Oktan yang sedang bertengkar hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Destruction (SELESAI)
Novela Juvenil" Emang iya? setau gue nggak ada persahabatan cowok sama cewek yang nggak ngelibatin perasaan. Pasti di antara kalian ada yang baper" " _________________________________________ Naura Auriesta Laurents, gadis manis yang penuh dengan keceriaan namun...