Satu minggu telah berlalu namun Naura masih betah tertidur di atas brankarnya. Gadis itu sama sekali tidak memberikan sebuah tanda tanda bahwa dia akan sadar tetapi Leo dan yang lainnya tetap berharap agar gadis itu segera bangun.
Ceklek
Pintu terbuka, Leo berjalan memasuki ruangan Naura dengan membawa sebuah buket bunga dan juga papper bag.
Leo meletakkan buket bunga itu di atas brankas kemudian meletakkan papper bagnya disamping Naura.
"Na' gue beliin lo gaun. Lo cepat bangun ya, gue pengen lo jadi pasangan dansa gue di from night gue nanti." Ucap Leo kemudian mengeluarkan sebuah gaun berwarna merah muda kearah Naura. "Cantik nggak Na'?" Tanya Leo yang sudah jelas tidak akan mendapatkan sahutan dari gadis itu.
Leo meletakkan kembali gaun merah muda itu kedalam papper bag kemudian duduk sambil mengusap wajahnya frustasi menyadari jika dirinya mungkin sudah gila.
Tangannya kemudian mengambil sebuah gitar yang beberapa hari yang lalu dia bawa kemudian jarinya mulai mengetik senar gitar itu satu persatu.
Gitar berbunyi dengan merdu. Suara Manly dari Leo pun tidak kalah indah memenuhi ruangan tersebut. Leo menyanyi dengan penuh penghayatan. Lagu yang dia nyanyikan merupakan lagu favorit dari Naura sendiri.
"When I awoke dear, I was mistaken
So I hung my head and criedYou are my sunshine
My Only Sunshine
You make me happy
When skies are greyYou'll never know dear
how much I love you
Please don't take my
Sunshine away"Suara intro mulai terdengar lagi, Leo menatap kearah Naura sekilas kemudian melanjutkan nyanyiannya.
"I'll always love you
and make you happy
if you will only say
the sameBut if you leave me
And love another
You'll regret it all
someday
KAMU SEDANG MEMBACA
About Destruction (SELESAI)
Teen Fiction" Emang iya? setau gue nggak ada persahabatan cowok sama cewek yang nggak ngelibatin perasaan. Pasti di antara kalian ada yang baper" " _________________________________________ Naura Auriesta Laurents, gadis manis yang penuh dengan keceriaan namun...