Leo menahan tangan Naura yang hendak masuk ke dalam rumahnya. Saat di mobil tadi, Naura sama sekali tidak ingin berbicara pada Leo. Leo sampai bingung harus berbuat apa dan memulai pembicaraan apa agar Naura tidak menangis lagi di sampingnya.
"Kenapa?" Tanya Naura dengan mata sembabnya.
Leo memperbaiki rambut kusut Naura lalu menghapus sisa air mata di wajah gadis itu. "Ingat. Lo boleh nangis, lo boleh marah dan lo boleh frustasi. gue tau itu manusiawi tapi jangan lukai diri lo sendiri seperti waktu itu." Peringat Leo. Dia khawatir Naura melukai tubuhnya dengan benda tajam seperti tahun lalu. Namun, gadis itu hanya diam, pikirannya kemana mana.
"Na' lo denger gue kan?" Naura mengangguk lalu tersenyum terpaksa.
"Yaudah gue balik ke sekolah dulu. Bentar gue datang lagi buat bawain tas lo yang ketinggalan di sekolah tadi." Pamit Leo lalu melangkahkan kakinya menuju ke arah mobil miliknya, sebenarnya ada perasaan berat untuk meninggalkan gadis itu. Namun, dia terpaksa karena sehabis pulang sekolah dia harus mengikuti latihan Futsal,mengingat bahwa dirinya merupakan kapten futsal di sekolahnya.
"Hati hati di jalan..." Naura melambaikan tangannya kearah mobil Leo dan mobil tersebut akhirnya melangkah pergi meninggalkan pekarangan rumah Naura.
Setelah melihat Leo pergi Naura langsung masuk ke dalam rumah lalu melangkah ke arah kamarnya. Dia duduk di sudut kamar sambil memeluk kedua lututnya. Bayangan masalalu mulai kembali terputar.
Flashback
Waktu SMP Naura tidak memiliki seorangpun teman selain Leo, dia merupakan murid yang sulit untuk bersosialisasi dengan teman temannya. Belum lagi ketika seluruh temannya memusuhinya hanya gara gara dia bermain dengan Leo. Entah apa yang salah dari itu sehingga teman temannya yang lain tidak suka melihat keberadaan Naura.
Pada saat itu, kelasnya sedang kosong, Naura merasa tidak betah untuk tinggal di sana karena tatapan menusuk yang di arahkan teman kelasnya kepadanya. Akhirnya, Gadis itu memutuskan untuk pergi ke rooftop sekolah.
"Lo ngapain? Bolos yah?" Tanya Naura saat melihat seorang siswi lain yang sedang berdiri di atas tembok pembatas Rooftop.
Gadis itu berbalik dan tersenyum kecil kearah Naura.
Wajah gadis itu sembab dan tampak putus asa. Naura menggeleng, dia sadar jika gadis itu hendak melompat kearah bawah.
"Eh Jangan loncatt..... Argggghhhhhhhhhh!!!!!" Teriak Naura histeris. Gadis itu meloncat tanpa ia duga duga.
BRUKK...
Kaki Naura lemas. Dia terjatuh sambil menangis ketakutan.
"Gu..guee.... gu..guee nggak bisa nyelamatin dia! gue salah... gue gue salah hiksss...." Tangis Naura sejadi jadinya. Hingga, Leo datang menghampiri Naura dengan keringat yang membasahi di sekujur tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Destruction (SELESAI)
Ficțiune adolescenți" Emang iya? setau gue nggak ada persahabatan cowok sama cewek yang nggak ngelibatin perasaan. Pasti di antara kalian ada yang baper" " _________________________________________ Naura Auriesta Laurents, gadis manis yang penuh dengan keceriaan namun...