LELAKI MANIS . 11

1.4K 155 8
                                    

Ada yang nungguin gak?


Deburan ombak di sore hari sangat menenangkan, di tambah dengan pemandagan matahari terbenam,
Sangat indah dan sempurna,

Haechan menikmati itu semua, duduk di tepian pantai, dan menikmati suguhan alam,

"Sudah,,,," Renjun datang dan duduk di sebelah sang sahabat setelah dia selesai mengurus penginapan

Hening beberapa menit,
Hanya ada suara ombak sampai cahaya jingga matahari menghilang dan langit menjadi gelap,

"Renjun?" Haechan memanggil tapi tatapanya lurus ke depan
"Apa gue terlalu pecundang?" Lanjutnya
Renjun masih setia menatap sahabatnya

"Sejujurnya, gue takut dengan kenyataan yang akan nyakitin gue nantinya,"
"Gue bahkan langsung matiin telpon nya tanpa denger jawaban dari cewek itu," setetes air mata Haechan lolos

"Chan, gue gak tau pastinya kayak apa," Renjun mulai berbicara
"Gue, kalo jadi lu juga pasti akan gitu, walau bagimana pun, Mark satu - satunya orang yang nawarin lu kebahagiaan saat lu terluka"
"Dan perlakuannya ke lu selama ini penuh cinta yang terlihat tulus,"
"Jadi saat dia berhianat pasti hati lu gak siap terluka, dan otak lu nerima sinyal dari hati lu"
"Sekarang kita udah di sini, jadi ayo nikmati apa yang ada disini" diakhiri dengan senyum serta rangkulan pada pundak, Renjun mencoba mengalihkan kesedihan dari sahabatnya itu

'Jika benar si Mark Lee itu nyakitin Haechan! Gue bunuh tu orang!'

♤.LELAKI MANIS.♤

"Noona?"

Seulgi kaget ketika membuka pintu rumahnya untuk berangkat ke restaurant,

"Astaga Mark?! Apa yang kau lakukan?"

"Sejak kapan disini?" tanya Seulgi pada Mark yang terdiam duduk di teras depan rumahnya,

"Mark,, diluar dingin,,, masuklah" tawarnya tak tega

"Apa Haechan sudah pulang?" Mark bertanya, masih tetap dalam posisinya

"Belum Mark,, tapi Noona yakin dia baik - baik saja," ada Renjun, lanjutnya di dalam hati
"Ayo masuk Mark... kau bisa sakit, udaranya sangat dingin" Seulgi mencoba menarik Mark dari duduknya

"Noona, kenapa dia tidak pulang?" Mark bertanya saat mereka berjalan memasuki rumah

"Aku tidak tau Mark... sepertinya kau lebih tau" Seulgi menjawab dengan meninggalkan Mark di sofa depan dan berjalan kearah dapur
"Mau coklat atau teh?" Tanya nya

"Teh saja,"

Sungguh Mark menyesal sekarang,
Kenapa dia sangat ceroboh,
Seharusnya dia tidak menginap di tempat Koeun,

Otak Mark sedang berpikir keras sekarang,
Menyusun penjelasan untuk kekasihnya,

"Mark,, ini teh nya," Seulgi meletakkan segelas teh hangat di meja depan lelaki itu
"Noona tidak mengerti apa yang terjadi sekarang antara kau dan Haechanie, tapi selesaikanlah dengan baik Mark,"
"Noona harus ke restaurant sekarang, kunci pintunya jika kau ingin pulang" Seulgi memberi konci rumah cadangan nya pada Mark,
Mark lebih kaya darinya, jadi tidak mungkin dia akan mengambil barang - barang di rumah ini,

♤.LELAKI MANIS.♤

"Permisi?"

"Bolehkan aku mengambil gambar kalian berdua?"

Seorang lelaki menghampiri Renjun dan Haechan saat mereka baru saja selesai bermain air,

"Untuk apa?" Renjun menanggapi dengan jutek
Dia tau orang - orang modus seperti ini ketika bersama Haechan

"Untuk sebuah pameran, kalian berdua sangat serasi," jawabnya

Apa - apaan ini?
Maksudnya dia berfikir kalau Renjun dan Haechan pasangan begitu?

Renjun sudah memasang wajah sebalnya, sedangkan Haechan tersenyum dengan indahnya

"Apa anda photographer?" Haechan menanggapi

Lelaki itu tersenyum
"Hanya hobi," jawabnya

"Apa saya bisa memninta hasilnya nanti?" Haechan bertanya lagi

"Tentu, saya bahkan akan mengundang kalian jika acara pameranya di buka, yah... meski hanya pameran di kampus"

"Anda masih kuliah?" Renjun kaget, sepertinya penampilanya sudah dewasa, apa sedang musim anak - anak berpenampilan lebih dewasa?

"Ah, tidak saya sudah lulus dua tahun lalu, tapi club kampus saya dulu mengajak para alumni untuk pameran sebagai penarik maba joint di club" jelasnya

Renjun hanya mengangguk, berbeda dengan Haechan yang sangat antusias

"Baiklah, ayo njun, mumpung ada yang potoin!" Haechan berdiri dari duduknya dan menepuk - nepuk celana pendeknya yang penuh dengan pasir
Renjun memutar matanya malas,
Sedangkan lelaki yang mengajaknya berfoto ternsenyum,

"Apa anda keberatan di foto?" Dia bertanya pada Renjun setelah melihat ekspresi malasnya

"Jika iya, saya juga tidak bisa menolak! Anak itu sangat menyebalkan! Dia akan terus merengek! Dan itu jauh lebih menyebalkan!" Renjun menjawab dengan melihat Haechan yang yang sudah berjalan di tepian pantai

"Apa kalian pasangan kekasih?"

"Yang benar saja! Saya akan mencari yang tidak bodoh seperti dia! Anak itu terlalu bodoh, hingga rasanya ingin menengelamkan di laut!" Renjun menjawab dengan kesal yang ketara, dia ingat bagaimana Haechan bercerita tentang janji kencan nya yang gagal semalaman janga lupa, tangis yang membuat Renjun berulang kali mengumpat!

Lelaki itu tertawa,,
Dia menangkap semua ekspresi yang Renjun keluarkan untuk setiap katanya,

"Jadi kalin bukan pasangan?"

"Masih bertanya?" Jawabnya kesal

"Hahaha... maaf maaf,,-" dia tertawa  dan diam lalu berkata
"-kau lucu, ayo berkenalan?" Dia mengulurkan tangannya

"He?" Renjun kaget sampai menghentikan langkahnya dan menatap lelaki itu

"Aku Na Jaemin, boleh tau nama mu?" Katanya lagi dengan masih menjulurkan tangannya

Mereka hanya saling tatap, Jaemin dengan senyum manis, dan Renjun dengan tatapan menyelidik

"Dia Renjun, " Haechan datang dan menjawab
"Saya Haechan," lanjutnya Renjun menatap Haechan yang datang tiba - tiba itu

"Kenapa? Bukanya kalian mau kenalan?" Jawab Haechan menatap Renjun

Sahabatnya ini!
Ingatkan Renjun jika punya sahabat bodoh,
Renjun sudah hapal dengan orang - orang yang berkenalan dengannya hanya untuk mendekati Haechan,

Sahabatnya ini memang suka menarik semua orang! Hanya dengan wajahnya yang sedang tersenyum,


▪︎¤|■|¤▪︎

Semoa Mark dapet karma!!

Sebel banget gue!!

Yeeee...
NA JAEMIN udah keluar....
Uch.....

LELAKI MANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang