"Chanie....!!!"
Renjun langsung memeluk Haechan saat sahabatnya itu ternyata sudah bangun
"Aaa.. a.. aa..."
"Maaf maaf maaf, sakit ya?"
"yang mana?"
"Ini~ ini juga~" Haechan nenunjuk kepala dan kakinya
"Auh~ sakit sekali?"
"Sangat~!"
Mereka sepertinya lupa jika diruangan itu tak hanya mereka berdua, ada Jaehyun yang juga masuk bersama Renjun tadi dan noona nya yang menjaganya,
Sang noona memang sudah hafal terhadap kelakukan mereka yang seperti Tom and Jerry dan juga seperti sekarang,, Hate Love mereka sudah dikenali oleh Seulgi dengan tikah absurd bin aneh hubungan dua sahabat itu, tapi tidak dengan Jaehyun, saat ini orang itu sedang memanas, mendidih, jika dilanjutkan mungkin api akan keluar dari lubang - lubang pada tubuhnya,
Dan ternyata itu diketahui oleh seulgi,
"Kenapa?"
"Cemburu?"
Jaehyun tidak menjawab, bahkan tidak menatap pada Seulgi yang bertanya,
"Tenang saja, Renjun hanya sahabat untuk Haechan,"
"Mereka seperti saudara yang saling menjaga" Seulgi berkata entah maksudnya untuk apa? Menenangkan Jaehyun? Atau memberitau info?
"Renjun tadi dari luar, dia keluar saat aku memberitau jika Mark menghianati Haechan, dan aku tau dia pasti habis mengamuk di luar sana"
Jaehyun menatap tak percaya pada Seulgi, bagaimana dia tau, sedekat itu Renjun dengan mereka,
"kau tau Jaehyun? Renjun adalah penjaga Haechan seperti saudara laki - lakinya"
"Jika dirumah ada aku yang menjaga, maka di luar ada Renjun, sampai Mark datang dan ikut serta menjaganya"
"Kau tau, Haechan itu polos, baik, dan mendekati bodoh,"
"Aku dan ibu ku terkejut saat mengetahui jika dia memilih Mark yang notabenya laki -laki untuk menjadi cintanya,"
"Tapi ibuku hanya berkata,'jika cinta bisa datang pada hati yang terpilih, bukan pada orang yang terpilih'"
"Aku mengerti apa yang ibuku katakan saat sepeninggalnya beliau,"
"Haechan sangat dekat dengan ibu, jadi saat beliau meninggal, Haechan adalah yang paling terpuruk, bukan berati aku tidak, tapi aku lebih berfikir, jika aku adalah seorang kakak yang harus bertanggung jawab atas semuanya setelah beliau pergi, mengurus restaurant peninggalanya sudah menyita waktu,"
"Untung waktu itu dia mempunyai sahabat seperti Renjun dan kekasih seperti Mark"
"Aku bahkan sangat tidak menyangka, jika Mark yang sekarang sangat jauh berbeda dengan Mark yang aku kenal dulu"
"Hyung..."
Panggilan Haechan menghentikan cerita dari Seulgi,
"Hey,," Jaehyun menanggapi dan mendekat kearah ranjangnya
"Hyung, kenalkan ini Renjun, sahabat ku yang paling-" Haechan memberi gesture pada Jaehyun untuk mendekat kearah nya"- galak"
Jaehyun tersenyum dan menjulurkan tanganya didepan Renjun
"Hay Renjun, aku Jaehyun"
Renjun menanggapi tangan Jaehyun tapi mukanya menunjukkan kebingungan
"Dia client ku..." sahut Haechan
"Chan?? Dia, adalah lelaki yang kau muntahin saat di bar waktu kau mabuk,," cicit Renjun tapi mampu didengar oleh keduanya
"APA!" pekik Haechan
"Iya bodoh!! Lelaki tampan Berkaos Mahal yang KAU MUNTAHI!" tegas Renjun
"Hyung~" Haechan
"Maafkan aku, Waktu itu, aku tak sadar, Apa kaosmu sangat mahal?" Tanya Haechan pelan"Em.... Begitulah,," Jawab Jaehyun tak enak
"Mati aku Renjun!!" bisik Haechan pada Renjun
♤.LELAKI MANIS.♤
"Noona?"
"Sejak kapan Haechan dekat dengan lelaki itu?"
Renjun bertanya pada Seulgi tentang kedaekatan sabatnya dengan lelaki yang bernama Jaehyun itu,
"Noona tidak yakin, tapi Jaehyun sudah beberapa kali datang kerumah," jawab Seulgi, mereka saat ini sedang dalam perjalanan menuju kantin rumah sakit
"Apa? Sedekat itu??"
"Kenapa dia tidak bercerita padaku?"
Kesal Renjun,"Tanyakan padanya, Jangan Padaku??" Seulgi menjawab dengan kesal juga
Bagaimana dia tau tentang alasan itu??
Dasar!! Mereka ini!!
KAMU SEDANG MEMBACA
LELAKI MANIS
Fanfiction⚠️⚠️🔞⚠️⚠️ Tolong! WARNING nya udah jelas! ‐---------‐-------------------- Hidup penuh drama melelahkan Setidaknya itu yang bisa diungkapkan dalam kehidupan LELAKI MANIS Lee Haechan, Dipermainkan oleh takdir Hingga membuatnya berulang kali ingin men...