.
.
.Tidak butuh waktu lama untuk menenangkan tangis Haechan,
Seulgi sampai berpikir apa itu keajaiban pelukan Jaehyun?Setelah makan dan minum obat, Haechan kembali tidur,
Dan disinilah Jaehyun,
Duduk di hadapan Seulgi
Demi sebuah restu,
'Setidaknya aku harus meminta secara baik - baik dulu bukan?' Begitu pikiranya"Noona, tolong, ijinkan aku menjaga Haechan," Jaehyun meminta dengan cara yang paling halus,
Seulgi menatap Jaehyun lekat,
"Kau tau? Aku pernah melakukanya tiga tahun lalu!"
"Mengijinkan seseorang untuk menjaganya"
"Tapi sekarang? Orang yang aku beri ijin dan aku percaya itu adalah orang yang paling menyakitinya!"
"Aku tidak akan mengulanginya" Seulgi membuang nafas kasar setelah mengatakanya"Noona, aku tidak bisa janji akan hal manis padamu atau Haechan, aku tidak tau masa depan seperti apa yang terjadi, tapi satu hal yang akan selalu aku buktikan,"
"Aku tidak akan mengijinkan air mata kesedihan Haechan mengalir selama dia bersama ku,"
"Kau boleh tidak percaya, tapi aku akan terus memegang kata-kata ku barusan sebagai lelaki," ucap Jaehyun manatap,
Dia sudah bertekat, dan dia sudah sejauh ini, tidak ada jalan putar balik untuk berjuang, dia harus mencapai titik pemberhentian tujuanya, terlihat ambisius tapi itu adalah kunci suksesnya dalam hal apa saja, termasuk memiliki Haechan."Jika- jika ucapan mu barusan tidak nyata,"
"Maksudku, kau mengingkari semua katamu, apa jaminannya?" Seulgi memicing
"Bukankah semua orang akan berkata manis untuk mendapatkan sesuatu?""Kau bisa ambil semuanya dariku!" Tegas dan mantap Jaehyun mengatakanya
♤.LELAKI MANIS.♤
"Mark?" Nyonya Lee memasuki kamar sang anak, dan mendekatinya
Saat ini Mark berada di kediaman orang tuanya, memberitau jika Koeun hamil dan dia harus segera menikahinya,
Daddy nya terlihat bahagia, karena itu yang di tunggu, sedangkan sang Mommy, dia tau di balik wajah datar yang Mark tampilkan, mata anaknya itu memancar kan kebencian dan kesedihan,"Mommy tau sayang, matamu mengungkapkan semuanya, Mommy mengandungmu selama 9 bulan, menyusuimu selama 2 tahun mengurusmu sampai kau besar,"
"Tak ada yang bisa kau tutupi dari Mommy sayang" Nyonya Lee mengelus surai putranya lembut"Mom~" runtuh sudah, tangis Mark pecah dalam dekapan Mommy nya,
Benar, memang benar, dia bisa menyembunyikan semua rasa sedihnya dihadapan semua orang, tapi tidak di depan orang yang telah melahirkanya,
"Aku- aku sangat - sangat mencintainya mom~"
"Aku berusaha melindunginya dengan cara yang salah, dan sekarang, dia kesakitan karena perbuatanku,,"
"Aku memang bodoh mom,, aku bodoh karena menghianatinya!!""Apa Koeun tau?" Nyonya Lee bertanya pelan, dan Mark mengangguk
"Pasti sulit untuknya"
"Mommy tidak tau harus berkomentar apa Mark, tapi keputusanmu untuk menikahi Koeun adalah pilihan yang benar untuk saat ini,"
"Keluarga kita akan menemui mereka besok, bersiaplah, karena kau menghamili putrinya, kau pasti dalam masalah"
"Mommy sudah menghubungi Jeno, tapi adikmu itu sangat keras kepala melebihi mu dan Daddy, jadi mungkin dia tidak akan bergabung besok"Sejujurnya Mark ingin tukar posisi dengan Jeno!
Dia ingin pergi melawan Daddy tanpa ada ancaman!
Tapi, dia tidak bisa seperti Jeno!
Jeno, dia rela menjadi gelandangan bahkan mengamen di jalan untuk makan, hanya demi sebuah kata kebebasan dari monster yang di panggil Daddy!
Daddy melakukan segala cara agar Jeno kembali kerumah, tapi semua seperti sia-sia, bahkan anak itu mulai kuliah kembali dengan uang nya sendiri,
Sebenarnya Daddy yang seperti monster itu ingin membuat Jeno kembali berhenti kuliah lagi, jika Mommy tidak memohon untuk berhenti,
Mommy tidak mau anak bungsunya itu tidak menginjakan kaki lagi di rumah karena ayahnya sendiri, demi Tuhan Daddy masih butuh Jeno kelak saat dirinya sendiri mati!"Mark sayang?" Suara Nyonya Lee menyadarkan lamunanya
"Jika dia memang takdirmu, dia akan kembali padamu,"
"Percayalah, sejauh apapun dan sejahat apapun cara memisahkan kalian, jika takdir kalian terhubung, kalian akan kembali bertemu dan di persatukan,"
"Tapi, bisakah Mommy memohon?" Nyonya Lee melepas pelukan mereka,
"Jangan permainankan istri mu nanti, kau sudah berjanji dihadapan Tuhan untuk menjaga dan megasihinya" ucapnya penuh memohon pada anaknya itu, walau bagaimana pun, dia adalah seorang istri dan ibu, ia sangat memahami posisi Koeun disini♤.LELAKI MANIS.♤
Suara musik keras terdengar di sebuah ruangan berukuran kecil, tidak terlalu besar, hanya 20X20m mungkin,
"YAK! JENO! Nadamu ngawur!"
"STOP! kita break dulu!"
Mereka semua berhenti dan duduk di dekat sofa, bahkan keluar studio tersebut"Ada apa? Ada masalah?" Salah satu dari mereka yang duduk dibelakang dengan stik dan memukul dram menghampiri lelaki yang dipanggil Jeno
"Tidak," lalu mendapat tatapan tajam
"Em... sedikit, gue lagi ngerasa kyaknya ada masalah sama abang gue?" Jawabnya ragu"Kenapa gitu?"
"Entahlah, tapi nyokap gue nelpon terus bilang abang gue akan segerah menikah, tapi sama cewek, "
"Lah? Bukanya bagus?"
"Masalahnya setau gue abang gue pacaran sama cowok! Dan gue tau banget sebucin apa abang gue ama pacarnya itu!"
"Mungkin mereka udah putus dan abang lu balik normal?"
"Gak! Gak! Gue yakin ini ada sangkut pautnya ama si monster tua itu!"
"Ya ampun Jeno.... sampe kapan sih lu bakal musuhan sama bokap sendiri? Huh?"
"Sampai kapan pun! Sampai monster tua itu sadar kelakuan dia yang tukang maksa! Dictator! Matre! Dan hal buruk lainya yang gak bisa gue sebut saking banyaknya"
"Mau gue temenin pulan-"
"Gak! gue gak akan pulang!"
"Ta-"
"Jisungie~" seseorang memanggil teman Jeno itu
"Baby~..." ditinggalah Jeno sendiri, dengan berbagai pikiran negatif terhadap sang ayah
================================
Jeno debut di chapter ini...
Gimana?
Jadi circle Jeno nanti Jisung,
Ingat, Jeno berhenti kuliah dan mulai masuk kuliah lagi pas angkatan Jisung,Kemaren ada yang nebak
Jeno kabur dari rumah karena pacar,,
Kira2 bener gak?Btw,
Jisung welcome... nama dia baru kesebutkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
LELAKI MANIS
Fanfiction⚠️⚠️🔞⚠️⚠️ Tolong! WARNING nya udah jelas! ‐---------‐-------------------- Hidup penuh drama melelahkan Setidaknya itu yang bisa diungkapkan dalam kehidupan LELAKI MANIS Lee Haechan, Dipermainkan oleh takdir Hingga membuatnya berulang kali ingin men...