"Dokter bilang mungkin dua minggu lagi gips nya akan di buka, dan setelah itu akan terapi jalan," Haechan menjelaskan pada sang kakak,
"Bagus! Semangat! kamu pasti bisa jalan lagi!" Seulgi menyemangati sang adik
"Makasih ya Jaehyun-sii sudah mau menemani Haechan checkup" lanjutnya beralih ke Jaehyun"Iya, Noona, tidak masalah," jawab Jaehyun dengan menampilkan senyum cacat nya yang tampan
"Jadi? Mau makan apa?" Tanya Seulgi pada mereka berdua
Saat ini Jaehyun dan Haechan berada di restaurant Seulgi setelah pulang dari rumah sakit"Aku sup kimchi," Haechan menjawab
"Baiklah, bagaimana dengan Jaehyun-sii?"
"Sama kan saja Noona,"
"Oke, Noona akan memasak nya sendiri untuk kalian, tunggu sebentar ya," lalu Seulgi pergi ke arah dapur restaurant meninggalkan mereka
"Hyung? Terimakasih,"
"Iya sama - sama," jawab Jaehyun sambil mengusak rambut Haechan
"Habis ini mau kemana?" Lanjutnya"Aku mau ketemu orang sore nanti, disini,"
"Orang? Siapa?"
"Eemmm... gak tau, makanya aku minta ketemu di sini, ada Noona jadi aku tak perlu hawatir," Haechan menjawab diakhirin dengan senyum
"Kalo gitu hyung akan menemanimu,"
"Tidak perlu hyung~ hyung udah temenin aku checkup... aku takut hyung ada keperluan lain-"
"Tidak. Hari minggu ini jadwalku hanya menemanimu, oke?"
"Terserah hyung saja" pasrahnya, ya.. jika kau lupa Haechan cukup tau watak dari mantan client nya ini
♤.LELAKI MANIS.♤
"Sejak kapan?"
"Tidak! Kenapa harus gue?"
"YAK!! NA JAEMIN!!"
"Lu nyeremin!"
Renjun terus merancau tidak jelas di sebuah cafe dekat studio Jaemin,
Jangan tanya bagaimana Jaemin yang sekarang duduk di depan nya,Semua pengunjung cafe menatap meja mereka,
Ah... setrategis sekali meja mereka, terletak ditempat dimana semua yang ada di dalam sana bisa melihat mereka tanpa halangan, seseorang? Tolong keluarkan Jaemin dari dalam sana, karena saat ini dia sangat terlihat ingin menghilang!"Yak! Jawab!!"
"Renjunie~ bisa pelankan sedikit nada suaramu, aku-"
"JAEMIN-SSI!!"
"Lu mengerikan! Lu terlihat seperti stalker!!"
"YA!! Jangan bilang kau juga punya gambar gue saat ganti baju? Atau JANGAN - JANGAN lu punya-""YAK! RENJUN-SSI!!" Jaemin menghentikan kata-kata Renjun sebelum selesai, saat dia mulai menyilangkan kedua tanganya di depan dada nya,
Astaga... meskipun ingin, Jaemin belum segila itu,Oke,
Kita flashback keawal dimana nada gass ken Renjun bisa keluar bahkan seperti menjadi maung seperti ini,
Saat dia di buka kan sebuah ruangan dalam studio Jaemin,
Ternyata ruangan itu adalah sebuah pameran foto,
Tapi hanya foto Renjun, semua Renjun!Sudut dinding sebelah kanan, seperti puzzle wajah Renjun! Jika kita dekati itu semua adalah foto - foto Renjun yang tersusun menjadi wajah Renjun.
Sebuah rak dengan penuh album foto.
Dari foto Renjun masuk gerbang kampus sampai keluar memasuki bus atau taxi, tidak lupa dengan nomor platnya, tersimpan di sebuah buku, pertahun! di ulangi PERTAHUN!
Astaga! Jelas saja jika Renjun marah, lelaki bernama Jaemin ini gila!
"Renjunie dengar, aku akan menceritakan semua dari awal, tapi bisa kah kamu tenang?" Jaemin berkata dengan nada penuh memohon
"Kita menjadi pusat perhatian jika kau tau," mendengar kata itu Renjun mengedarkan pandanganya ke sekeliling cafe, lalu dia tersenyum kikuk meminta maaf pada sekitar. sekarang Renjun yang ingin menghilang!
"Maaf" cicit Renjun pada Jaemin dengan menunduk
"Menggemaskan sekali~"
"Hentikan! Gue malu!" cicitnya
"Oke, Renjun- em.." Jaemin menghela nafas gugup
"Renjun, Aku menyukaimu, tidak! Aku Mencintaimu, dari 3 tahun lalu, maaf karena-"
"Tunggu!!" sela Renjun
"Lu? Selama itu?" Jaemin mengangguk
"Tapi? Gimana bisa? Kapan?"
"Ingat saat clup seni open house untuk mahasiswa baru?" Renjun mengangguk, karena dia selalu ikut serta dalam acara itu
"Aku juga disana,"
"Aku anak Desaind dan ikut gabung dalam clup phothograpi, dan itu awal aku melihatmu, setelah itu aku selalu ikut acara itu karena aku tau kamu juga akan ikut," jelas Jaemin
"Maafkan aku,Renjun, aku hanya-"
"Gue ngerti, yang gak gue abis pikir, selama itu?" Renjun menenggak habis latte es di depannya
"Jujur Jaemin-sii gue gak peka masalah ginian, karena, selama gue kenal dan temenan sama Haechan para dominan atau perempuanpun mendekatiku hanya untuk dekat sama Haechan bodohku itu, jadi awalnya gue juga mikir lu gitu,"
"Ya aku tau, Jadi? Renjunie? bolehkah aku mengejarmu mulai sekarang?"
"Ha?"
♤.LELAKI MANIS.♤
"Haechanie?" seorang wanita dewasa mendekati Haechan yang sedang duduk di ujung restaurant Seulgi
"Iya, saya, Nyonya yang ingin bertemu dengan saya?"
"Iya, boleh saya duduk?"
"Ouh silahkan,"Haechan mempersilahkan
"Anda ingin minum apa?"
"Apa saja Haechanie,"
"Baiklah tunggu sebentar, Hyung?" Haechan memanggil salah satu pekerja disana dan meminta tolong untuk membuat orange juse untuk wanita di depanya
"Baiklah nyonya, ada yang bisa saya bantu?" Haechan memulai obrolan diawali dengan senyum
"Tapi maaf nyonya, mungkin saya akan mulai bekerja beberapa bulan lagi, karena-"
"Ternyata benar Haechanie anak yang baik," seranggahnya
"eh?"
"Maafkan anak saya," lanjutnya
Haechan menegang,
"Maafkan Mark, aku tau dia sangat jahat, tapi bisakah aku memohon?"
======================================================================
ya ya ya...
sedikit berantakan,
maaf......
soalnya gak di edit ulang,
semoga suka,
KAMU SEDANG MEMBACA
LELAKI MANIS
Fanfiction⚠️⚠️🔞⚠️⚠️ Tolong! WARNING nya udah jelas! ‐---------‐-------------------- Hidup penuh drama melelahkan Setidaknya itu yang bisa diungkapkan dalam kehidupan LELAKI MANIS Lee Haechan, Dipermainkan oleh takdir Hingga membuatnya berulang kali ingin men...