LELAKI MANIS . 6

2.1K 195 4
                                    

Hari ini hari ke tiga Haechan menangani masalah perpajakan di J.C Group,
Dan berdasarkan file pembayaran, perusahaan itu harus mengajukan beberapa keberatan atas tagihan pajak yang membengkak,
Hal ini terjadi akibat kesalahan perhitungan yang dilakukan, sehingga Haechan perlu mendatangi kembali kantor J.C Group,

Dan itu yang membuat Haechan malas, yang pertama, kantor itu memakan waktu satu setangah jam jika dari rumah, jika mengunakan bus,, dia harus naik dua kali rute dan memaka waktu lebih lama,, serta dia tidak mungkin meminta Mark mengantarnya, beberapa hari setelah kepulangan dari LA lelaki itu makin disibukakn dengan pekerjaan kantornya,
Yang kedua,, dia tidak ingin bertemu dengan Direktur Jung, yah untuk ukuran Direktur dia muda dan tampan, tapi tatapan matanya itu menakutkan! Seperti ingin menelanya hidup - hidup membuat nya susah bernafas,

"Salamat pagi, Nona Jihyo? Hari ini saya akan kekantor, kita akan membahas kesalahan yang terjadi soal perpajakan kantor" Haechan bersuara to the point saat sambungan telponya tersambung,

"Ouh begitu Haechan-sii?, baiklah saya akan menghubungi Direktur,"

"Kenapa menghubungi beliau?"

"Iya, beliau bilang jika anda ingin membahas pajak langsung dengan beliau,,"

"Dia Direktur? Maksud saya, bukanya ini biasanya di tangani-"

"Iya Haechan-sii, namun beliau sudah berpesan, dan keputusan beliau, mutlak"

"Ouh baiklah kalau begitu,"

"Terimakasih Haechan-sii, sampai bertemu di kantor"

"Iya, sama - sama "

Tut.

"Astaga!!" Keluhnya sambil keluar kamar menuju dapur,

Rumah Haechan hanya ada 1 lantai, ruang tamu yang merangkap ruang tv, dapur dan meja makan yang menyatu, kamar mandi di dekat dapur, 3 kamar, denga kamar mandi di dalamnya dan salah satunya kosong, di peruntukan untuk tamu, dulu itu kamar Seulgi, tapi setelah ibu mereka meninggal Seulgi pindah ke kamar mendiang, dimana ada bet up di kamar mandi,

"Ada apa?" Disana ada Seulgi yang sedang menyiapkan sarapan

"Tidak ada," jawabnya singkat dan duduk di salah satu kursi di sana,

"Noona? Hari ini sepertinya aku tidak bisa membantu di restoran tak apa?"

"Ya! Apa aku pernah memintamu membantu?"
"Kau sudah lelah bekerja seharian, jangan paksakan tubuhmu!" Seulgi menjawab dengan menaruh sepiring pancake dan segelas susu, lalu mengelus kepala sang adik

"Tidak apa noona, kau keluarga ku satu - satunya, dan aku tidak tega membuat mu bekerja sampai malam,"

"Haechanie, disana ada pekerja, jadi jangan hawatir oke? Habiskan sarapan mu dan pergilah bekerja," katanya dan dia kembali kedapan kompornya,
Haechan memakan sarapanya dengan tenang,

"Noona? Menurutmu mobil jenis apa yang kau ingin?"

"Heh? Kenapa?"

"Tabunganku sedikit lagi cukup untuk sebuah mobil, hanya saja untuk mobil yang biasa, jika noona menginginkan yang bagus, aku akan menambah tabunganku untuk membelinya,"

"Haechanie,, itu mobil yang akan pakai dirimu, kenapa menanyakan ku? Malah mobil yang sekarang ku pakai jauh lebih berguna untuk usahaku"

"Ayolah, itu mobil bak terbuka untuk mu belanja! Jika kita ingin jalan- jalan kita perlu mobil bagus,,, asal jangan seperti mobil Mark!" Jawabnya, terdengar helaan nafas panjang dari mulut sang kakak, dia duduk di salah satu kursi makan di depan sang adik

"Chanie, jangan mengikuti gaya mereka, ingat kata ibu? Kita tak perlu iri dan bersaing untuk terlihat luar biasa didepan orang, tapi terlihatlah luar biasa di depan keluarga, kau tau maksud ibukan?"

Haechan mengangguk, ibu nya selalu mengajarkan mereka untuk hidup sederhana, tak perlu menyombongkan sesuatu pada orang - orang, cukup bangga padi diri sendiri dan bersyukur,
Dan setelah ibunya meninggal Seulgi sang kakak selalu mengingatkan itu,, agar hidup mereka damai,,

♤.LELAKI MANIS.♤

Haechan telah sampai di J.C Group dan dia sekarang berada di ruangan sang Direktur,
Jangan tanya kondisi Haechan,
Entah kenapa dia merasa panas dingin,
Jihyo sudah kembali ke ruang kerjanya, dan dia hanya berdua dengan sang Direktur.

"Tuan, apa kita bisa memulainya?" Haechan bertanya, pasalnya dari setengah jam yang lalu, sang Direktur hanya diam dan menatapnya

"Haechan-sii? Apa kau sudah sarapan?" Kalimat pertama yang dia dengar

"Sudah Direktur-nim," jawabnya dengan senyum

"Saya belum, boleh saya sarapan dulu?"

"Astaga?!" Haechan melihat jam yang melingkar di tangan kirinya, hampir menyentuh angka sepuluh
"Direktur-nim? Noona saya bilang sarapan sangat penting! Dan anda melewatkanya? Kenapa tak bilang?"
"Apa kita harus tunda dulu?"
Haechan mulai panik dan merasa bersalah,,

"Nona Jihyo menelpon dan bilang kau akan datang, jadi pagi - pagi sekali saya datang, takut anda menunggu lama,"

"Tidak, tidak, rumah saya memakan waktu satu sampai dua jam,, seharusnya anda tidak perlu buru - buru?" Haechan semakin tidak enak

"Sejauh itu?"
Haechan mengangguk

"Kalau begitu seharusnya Haechan-sii langsung menghubungi saya,"

"Maaf Direktur, saya tidak mempunyai nomor kontak anda,"

Jaehyun mengeluarkan ponsel pintarnya dan meyerahkan pada Haechan
"Bisa Haechan-sii menambahkan kontak nya pada hanphone saya?"

"Iya, tentu Direktur, " Haechan mengetikkan nomornya dan mendial, lalu ponsel miliknya bergetar,

"Silahkan Direktur,," Haechan mengembalikanya,

"Kalau begitu, Haechan-sii bisa anda temani saya sarapan?"

"Tentu Direktur, anda bisa sakit jika menundanya lagi," jawab Haechan polos,

Tidak tau saja lelaki yang dari tadi di panggil Direktur itu sedang tertawa bahagia di balik wajah datarnya, misinya berhasil, mendapatkan nomor ponsel Haechan plus bonus di temani makan,,

LELAKI MANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang