LELEKI MANIS . 14

1.4K 169 4
                                        

Haechan terbangun dari tidurnya karena haus, matanya masih terpejam dan mencoba menyingkirkan tangan yang melingkar di pinggang nya, menyibakan selimut tebal yang menutupi tubuhnya,
Dan turun dari ranjang,
Sedikit mengintip dengan matanya untuk mencari sendal rumah yang selalu dia pakai, matanya hanya sedikit terbuka mencarai - cari keberadaan sandal tersebut, sampai akhirnya harus jongkok dan membuka lebar matanya untuk mencari ke kolong ranjang,

'Tak berkolong?'

Haechan langsung mengitarkan pandangan nya keseluruh ruangan yang minim pencahayaan tersebut,

'Tunggu!'
"Ini di mana?" Cicitnya, ini bukan kamarnya

Dia bangun dari jongkoknya dan mendekat ketengah ranjang,
Jantungnya berdegup kencang sekarang, tadi dia menyingkirkan tangan,
Tapi ini bukan apartment Mark atau pun Renjun?!

Dengan was - was dia naik keranjang untuk mengecek siapa lelaki yang tidur dengan nya itu,

"DIREKTUR!!"
Haechan memekik keras saat melihat wajah yang tenggelam dalam bantal itu adalah client nya!

Mendengar sebuah jeritan di tengah malam membuat Jaehyun terbangun dari tidur indahnya!

"Direktur! Maksudku Jaehyun-sii!?" Ulang nya

"Ada apa Haechan?" Tanyanya dengan suara rendah

"Apa yang aku lakukan disini?" Tanyanya
"Maksud ku? Apa kita - um... aku dan-"

"Bisa kah kita tidur saja? Ini masih tengah malam sepertinya?" Potong Jaehyun

"Aku haus,," cicitnya

Jaehyun menyalakan lampu nakas dan menunjuk gelas dan sebuah teko kaca di nakas sebrang, lalu membaringkan tubuhnya lagi,

Haechan penasaran sangat! Apa yang terjadi, dia sangat penasaran dan ingin sekali bertanya tapi yang paling utama sekarang adalah rasa hausnya,

Setelah minum, Haechan mencari tasnya, dia butuh menghubungi Noonanya sekarang, dan Mark keksihnya itu pasti akan marah - marah

Matanya berputar keliling ruangan kamar Jaehyun mengandalkan cahaya redup lampu nakas,

"Kenapa lagi?" Suara Jaehyun mengagetkan kegiatan men-scand ruangan itu

"Em,,, ponsel ku ada ditas, aku harus menghubungi Noona ku," cicitnya

Astaga.... itu sangat mengemaskan, cara bicara dan ekspresi wajahnya membuat Jaehyun ingin menerkamnya,

"Tasmu ada di mobilku, aku kesusahan membawamu dan tas mu sekaligus, jadi aku tinggalkan di mobil,"
"Ini, gunakan ponselku" Jaehyun menyerahkan ponselnya, yang berada di atas nakas,

Haechan meraih ponsel tersebut, dan mengetikkan nomor ponsel Noona nya yang dia hafal di luar kepala

010087**** calling....

Tuut~
Tuut~
Tuut~...

Hallo?

"Noona?!"

YAK LEE HAECHAN! DIMANA KAMU!
Haechan menjauhkan ponsel dari telinganya

"Noona~ jangan berteriak.... aku baik - baik saja, "

Ini nomor ponsel siapa? Mark berganti nomor?

"Bukan? Ini nomor teman ku, apa Mark mencariku?"

Noona pikir kau malah bermalam dengan nya,

"Tidak, aku dirumah teman ku, baiklah Noona, aku tutup dulu, bye "

Tut.

Haechan menutup sambungan nya dengan penuh tanya,  Mark tidak mencarinya,  aneh rasanya?

Haechan masih terdiam di tempat dia berdiri, dengan ponsel Jaehyun yang di tanganya

"Sudah?"

"Ah, sudah, Jaehyun-sii terimakasih," katanya sambil memberikan ponsel nya kembali,

"Ada apa? Noona mu marah?" Jaehyun bertanya dengan menerima ponsel nya kembali,

"Tidak, Direktur? Eh maksudnya Jaehyun-sii,  bisa kah kita kemobil mu?"
"Aku ingin mengambil ponsel,"

"Lah? Bukanya tadi sudah menelpon Noona mu?"

"Iya, tapi aku harus menghubungi kekasihku, tapi-
-tidak dengan ponselmu," katanya ragu

"Takut dia cemburu?"

"Bukan, dia- dia tidak seperti biasanya," Haechan merasa aneh, hatinya merasa aneh

Jaehyun menghembuskan nafas kasarnya dan beranjak dari ranjangnya,
Menyalakan lampu kamarnya,

Wah...

Setelah penerangan yang cukup Haechan sedikit terkejut, kamarnya besar, ranjang yang luas, warna putih gading dominan, dari dinding, meja nakas, dan sofa,
Sofa? Ada sofa didalam kamar?
Tv dan tiga pintu berwarna coklat ke emasan,

"Ayo?" Jaehyun menginterupsi dengan membuka salah satu pintu di sana,

"Ah ya," Haechan sedikit berlari untuk menghampiri Jaehyun

"Ouh pintu keluar " gumamnya yang sukses membuat Jaehyun tersenyum,

Astaga lelaki manis ini sangat pandai mengendalikan moodnya,

Jaehyun melangkah keluar kamar menuruni tangga di ikuti Haechan di belakangnya melewati ruangan besar dan luas dengan cahaya sedikit redup,

Waah...

Benar - benar menakjupkan,

"Tuan muda?" Seorang menghampiri mereka, tidak bisa di bilang muda dan tidak juga tua? Dengan memakai kemeja hitam yang lenganya di gulung sampai dengan siku,
"Ada apa tengah malam seperti ini turun? Anda perlu sesuatu?" Lanjutnya

"Tidak hyung, aku hanya ingin mengambil sesuatu yang tertinggal di mobil," Jaehyun menjawab,
"Hyung bisa lanjutkan tugasnya" lanjutnya lalu melangkah lagi,
Haechan hanya menunduk hormat saat melewatinya,

"Apa tadi hyung mu Jaehyun-sii?" Tanya Haechan setelah sedikit berlari menyamai langkah Jaehyun

"Bukan, dia orang kepercayaan ku," jawabnya,
Setelah sedikit berbelok kesebelah kiri ada lorong yang menghubungkan ke garasi mobil,
Tidak banyak mobil ternyata, cuma ada tiga mobil,

Jaehyun mendekati mobil sports yang tadi mereka naiki, dan mengambil tas Haechan,

"Ini," Jaehyun menyerahkan pada si pemilik,

"Terimakasih" cicitnya
Dia langsung membuka tasnya dan mencari benda persegi yang ia butuhkan,
Setelah mendapatkanya,
"Mati!?"

"Chargers dulu saja," Jaehyun yang sedari tadi mengamati Haechan
Dia mengangguk lucu,

Lalu melangkah pergi kearah mereka tadi datang,

"Jaehyun-sii?" Cicit Haechan

"Iya" Jaehyun berhenti dan berbalik, tapi karena Haechan tidak tau jika Jaehyun akan berhenti dan berbalik, Haechan telat menghentikan langkahnya sehingga dia berhenti tepat di depan Jaehyun, bahkan wajahnya tepat berada di depan dada Jaehyun,

"Aku-" Haechan mendongak
"-lapar" lanjutnya dengan wajah yang lucu di tambah dengan kedua tangannya yang memeluk tas nya

Jaehyun terkekeh,
Gemas dan tanpa sadar mengelus surai milik lelaki manis didepanya

LELAKI MANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang