LELAKI MANIS . 17

1.3K 141 7
                                    

Setelah mengantar Koeun ke apartment nya, Mark melajukan mobilnya kerumah Haechan,,
Rumah itu terlihat gelap, Mark yakin Haechan dan Noonanya masih di restaurant,
Dia memutuskan menunggu di mobil yang di parkir depan rumah sang kekasih
Dia takut jika menyusul, malah akan berselisih jalan nantinya

Setelah lama menunggu,
Sebuah mobil bak tebuka memasuki halaman rumah, Haechan dan Seulgi turun,
Mark juga ikut turun,

"Haechanie!" Mark sedikit berteriak memanggil kekasihnya

"Mark!" Haechan berbalik dan mendapati Mark yang berjalan menuju dirinya lalu memeluknya,
Seulgi yang melihat hanya merotasikan matanya jengah, lalu masuk ke rumahnya,

"Mark? Ada apa?"

"Begini saja sebentar,"
Haechan bisa merasakan hal berbeda pada Mark,  ini pernah tejadi saat kelulusan masa kuliah mereka dulu,
"Aku mencintaimu Haechan, sangat!" Katanya yang jelas Haechan dengar

"Kenapa Mark?"

"Tidak ada, hanya merindukanmu,," masih dalam posisi memeluknya

"Apa terjadi hal buruk di rumah orang tuamu?"
Setelah kemarin ponselnya menyala, Haechan mendapat pesan dari Mark bahwa dia harus pulang kerumah orang tuanya,
Dan yang Haechan tau jika Mark pulang itu sesuatu hal penting harus Mark lakukan,

"Atau karena aku tak menghubungimu? Maaf Mark aku membantu Noona seharian ini sampai Closing!"

"Aku mencintaimu sungguh"

"Iya aku tau" Haechan menjawab dan mulai mengelus punggungnya
Haechan sangat mengenal Mark,  pasti ada sesuatu,
Tetapi kekasih kolotnya ini sangat keras kepala, hanya untuk sekedar bercerita

"Ijinkan aku menginap," Mark melepas pelukanya

"Kau tau harus ijin pada siapa?"
Mendengar ucapan Haechan, Mark menggenggam tangan Haechan dan membawanya masuk,

.
.
.
.

"Baik! Akan ku ijinkan kalia sekamar! Tapi ingat! Janga macama - macam!"
"Mark! Ingat! Aku percaya pada mu!" Ucap Seulgi lalu pergi masuk kedalam kamarnya meninggalkan Haechan dan Mark diruang tamu,

"Ayo, istirahat, kamu pasti lelah kan?" Haechan meraih tangan Mark dan mengajaknya memasuki kamar,

Setelah sampai dikamar Haechan, Mark terdiam duduk di kasur tidur sang kekasih sedangkan pemiliknya berada di kamar mandi,

Mark berkutat pada pikiranya,

Kejadian ini berawal sejak hari kelulusan,
Dimana orang tuanya datang diacara tersebut dan melihat dia dan Haechan yang sedang berpelukan,

Daddy nya menanyakan perihal Haechan dan tanpa berpikir panjang, Mark berkata jika Haechan adalah kekasihnya,
Mommy nya syok tapi Daddy nya terlihat marah,
Sampai sang Daddy berkata jika dia tidak akan pernah setuju dengan pilihan Mark,

Satu tahun berlalu Mark kira Daddy nya sudah lupa, ditambah Mark memilih bekerja di perusahaan orang lain ketimbang perusahaan ayahnya, bermaksud agar dia dan Haechan tetap bebas,

Tapi kenyataanya sang Daddy selama ini mengawasi mereka,
Bakan Daddy nya mengancam tidak akan memberi sepersenpun warisan atau perusahaan padanya, tentu itu tidak masalah,  toh Mark bekerja.
Tapi ancaman Daddy nya yang kedua mampu membuat Mark bertekuk lutut pada sang Daddy,

"Aku akan hancurkan hidup kekasih lelakimu itu jika kau benar - benar tak menuruti mau ku!"

Rasanya Mark ingin membawa Haechan kabur dari bumi dan hidup hanya berdua!

"Temukan gadis yang bisa kau nikahi dan memberi keturunan! Selanjutnya terserah kau!"

Katakan Mark brengsek!

Ya, dia memilih Koeun,  gadis lugu yang dia temui di cafe setelah pulang dari rumah keluarganya,

Tugasnya, membuat Koeun hamil, menikahinya dan setelah bayinya lahir ceraikan,

Daddy nya hanya mau cucu bukan?

Dan Mark hanya mau Haechan!

.
.
.
.

"Mark?"
"Cuci muka gosok gigi baru tidur," Haechan menyerahkan handuk pada sang kekasih

"Haechanie,  sayang~"

"Tidak Mark! Noona akan membunuh kita!" Haechan mencegah Mark ketika kekasihnya itu menunjukan tanda - tanda mesumnya,

"Aku hanya mau cuddle?"

"Tidak mungkin! Cepat bangun! Gosok gigi cuci muka dan tidur..."

Tidak ingin melihat Haechan lebih marah lagi,
Mark beranjak dari ranjang dan masuk kekamar mandi, menuruti semua yang Haechan suruh,

♤.LELAKI MANIS.♤

Brugh!

"Aish!!"

"Maaf sungguh maafkan saya,"

"Kau!"

"Renjun-ssi?" Renjun sedang berada di minimarket dekt apartment nya,
Dia membeli beberapa bahan dapur yang hbis, camilan dan minuman kleng untuk kulkasnya

"Ck! Gunakan matamu Na Jaemin-ssi!"
Yang di panggil Na Jaemin malah tersenyum,
"Kenapa malah tersenyum?" Kesal Renjun
Lalu pergi meninggalkan Jaemin
Tapi ternyata lelaki itu malah mengikutinya

"Ngapain ngikutin?"

"Gak ngikutin, orang mau ke kasir..." jawab Jaemin,
Yang memang benar mereka berjalan ke arah kasir,

Renjun yang berada di antrian dan Jaemin tepat di belakangnya dengan satu minuman soda kaleng

"Renjun-ssi, apa tempat tinggalmu di dekat sini?"

"Kenapa memangnya?"

"Tidak hanya bertanya,"
"Re-"
Ucapan Jaemin terhenti ketika tiba giliran Renjun yang harus bayar,

Setelah Renjun selesai dia berlalu begitu saja tanpa menyapa, Jaemin yang mendapatkan perlakuan itu langsung memberi uang kekasir

"Ambil kembalianya, terimakasih"
Setelah mengucapkan itu Jaemin berlari menyusul Renjun

"Renjun-sii"

"Yak!!"
"Apaan sih! Ngikutin mulu!" Jaemin tersenyum,

"Renjun-sii sangat mengemaskan"

"Hah?"

Gemes 🦊🐰

LELAKI MANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang