"Mark.... kamu harus menikahi ku!"
"Iya Koeun... aku pasti menikahi mu"
"Kapan? Perutku akan semakin besar... kau memindahkan ku ke sini, tapi tidak kunjung di nikahi,,"
"Kau memperlakukan ku seperti simpanan,," koen berkata demikian dengan nada sedih dan berakhir dengan tangis,Mark sungguh pusing dengan keadaan ini,
Kehamilan Koeun sangat merubah pribadi wanita itu, sangat sensitive, manja bahkan tidak mau ditinggal Mark,
Alahasil dia tak menemui kekasihnya,♤.LELAKI MANIS.
Haechan hanya diam di meja kubel nya, matanya menatap file di tanganya kosong, meski dateline nya sudah dekat, tapi pikiranya kacau,
Ini sudah 1 bulan dia tidak bertemu dengan Mark,
Kekasihnya itu mendadak sibuk, dan ini aneh, menanbah pikiran negative yang pernah tersembunyi,"Chan?"
"Chan?"
"HAECHAN!"
"ASTAGA!!"Sumpah Haechan kaget setengah mati saat Hyunjin memanggilnya!
Teriakan Hyunjin benar - benar menariknya dari pikiran kacaunya"Kenapa sih Chan? Kok diem aja? Lu mau lembur?"
"Enggak?" Jawabnya
"Terus kenapa belom pulang? Jam kerja udah lewat!"
"Ouh, ini dikit lagi kok," Haechan menjawab dengan membaca kembali file nya,
"Yaudah, mau anterin gue beli kado di moll betar gak?"
"Boleh, bentar ya, gue dikit lagi"
"Oke, gue tunggu " Hyunjin menjawab dengan menarik kursi kubel sebelah dekat dengan Haechan
"Lagi banyak pikiran ya?" Hyunjin mulai bertanya random dengan memainkan ponselnya
"Gak juga"
"Masak? Gue liat lu gak fokus akhir - akhir ini?"
"Keliatan banget ya?"
"Ya gitu deh, lu kanpukan tipe orang pendiem, dan tukang ngelamun, gue takutnya lu kesambet dah?"
"Sial"
"Yuk!""Dih? Udah?"
"Makangkannya kalo ngomong liatin orangnya! Jangan asik sama ponsel lu!"
"Maaf beb...."
"Gilla!" Hecan pergi meninggalkan Hyunjin yang sedang mengembalikan kursi yang tadi dia tarik ke tempatnya lagi
Lalu mereka melangkah menuju parkiran motor Hyunjin dan pergi menuju moll yang Hyunjin maksud
♤.LELAKI MANIS.♤
"Lagi?"
"Wah? Pernah dengar kalo kita di pertemukan secara tidak sengaja untuk yang ketiga kali itu artinya jodoh?"
"Gak!"
"Mungkinkan kita jodoh Renjun-ssi?"
"Yak!!"
"Jangan ikuti gue!"
"Dan gue pihak atas! Jadi jangan ikuti gue kecuali lu pihak bawah!" Renjun berjalan memasuki lobby apartment nya begitu pula orang itu"Na Jaemin-sii!"
"Iye?"
"Jangan ikuti!" Renjun sedikit berteriak karena orang yang bernama Na Jaemin itu juga akan memasuki lift
"Tidak Renjun-na... saya mau pulang"
"Jangan gila! Coba mana kartu aksesmu?"
Jaemin mengeluarkan kartu akses nya dan menempelkan pada key akses lift,
"Sudah ku bilang, kita jodoh?""Tidak mungkin! gue gak pernah liat anda!" Renjun masih kekeh,
Sungguh, selama dua tahun dia tingga di apartment ini, dia tidak pernah bertemu dengan lelaki yang sekarang satu lift denganya,
"Ouh ya, pameran fotonya minggu depan, dua hari, hari jumat dan sabtu apa Renjun-ssi dan teman nya bisa datang ke kampus Sungkyunkwan?" Kata Jaemin
"Tidak mungkin!"
Oke kata tidak selalu keluar dari mulut Renjun, tapi sepertinya segala sesuatu yang berhubungan dengan Jaemin seperti ketidak mungkinan"Kenapa?"
"Kau?" Tunjuk Renjun
"Lulusan kampus Sungkyunkwan?""Iya, designs and photograph,"
"Angkatan berapa?"
"2019?"
"Mustahil! Kita seangkatan!"
Ting...
"Memang"
Jaemin menjawab dan keluar lift karena ini lantai dia,"Apa dia kata? Memang?"
"Tunggu?!"
"Jangan - jangan dia sudah mengenalku atau Haechan?"
Renjun sibuk berpikir dengan segala praduga menduga nya,
Sedangka dilantai lain,"Injuna... kau harus mengingat ku!"
Ape nih?
Jaemin sama Renjun?
Weh?

KAMU SEDANG MEMBACA
LELAKI MANIS
Fanfic⚠️⚠️🔞⚠️⚠️ Tolong! WARNING nya udah jelas! ‐---------‐-------------------- Hidup penuh drama melelahkan Setidaknya itu yang bisa diungkapkan dalam kehidupan LELAKI MANIS Lee Haechan, Dipermainkan oleh takdir Hingga membuatnya berulang kali ingin men...