LELAKI MANIS . 42

2K 95 5
                                    

Sumpah, gw bingung buat lanjutin ngetik!

Cerita gw banyak yg belom end!

Agh!!
Gas lah ini....

Maaf typo!






"Hyung?" Haechan dan Jaehyun sedang berada di ruang tengah tepat nya di depan televisi, menikmati acara yang ditampilkan oleh benda pipih kotak lebar itu,

"Hum?" Gumam Jaehyun namun atensinya tetap pada layar besar itu,

"Sepertinya aku akan mulai bekerja lagi," kata Haechan selanjutnya mampu mengalihkan perhatian Jaehyun

"Tidak"

"Tidak? Kenapa tidak?" Sranggah Haechan cepat,

"Kamu belum sembuh betul"

"Yang benar saja! Jika hyung mengijinkan ku berlari sekarang, aku akan melakukanya," kesal Haechan

"Chan,,, sebenarnya," jaehyun menggantungkan katanya

"Apa?"

"Kau? Sudah di pecat" kata jaehyun ragu

"APA?!"

"Surat pemecatanmu sudah di berikan Noona mu,,"

"Dan Noona tidak memberitauku?"

"Dia hanya ingin kau fokus dengan kesembuhanmu,"

"Aku tidak menerima alasan!" Haechan bangun dari sofa
"Besok antar aku pulang Hyung!" Lanjutnya dan pergi melangkah meninggalkan Jaehyun yang masih memproses kata terakhir Haechan

"Pulang? Dia mau pulang?" Sadar dengan maksud Haechan, Jaehyun segera beranjak dan meyusul

"Haechan.... " teriaknya



Pagi ini mood Jaehyun benar² hancur,
Dari semalam Haechan tetap kekeh dengan pendirian nya untuk pulang,
Dan ala hasil Jaehyun mengantar Haechan pagi² tolong catat pagi²

"Aghh!"
"Ini gak bisa di biarin!"
"Kalo Haechan pulang lagi kerumah dia! Aku bakal kesepian!"
"Ayo berfikir Jaehyun!"
Jaehyun bahkan dari pagi tidak menyentuh berkas²nya,
Sedari tadi dia hanya bolak - balik di depan mejanya, memikirkan lelaki manis yang sudah mengisi rumah nya dr beberapa bulan ini,

Tok tok...

"Pak Jaehyun"
"Maaf pak... ini laporan keuangan bulan ini pak,, maaf telat dari dateline nya"
Salah seorang kariyawati Jaehyun memasuki ruangan

"Apa devisi keuangan kekurangan orang?" Tanya Jaehyun tiba², otak nya mempunyai ide cemerlang

"Maaf pak, saya janji tidak akan terulang lagi" kariyawati itu menjawab dengan takut

"Tidak², apa devisi kalian kekurangan staff?"
"Saya akan menambah orang untuk devisi kalian!"

"Maaf pak,, saya-"

"Tenang saja,, ini akan membantu!"
"Kau bisa keluar" Jaehyun tersenyum
Kariyawati yang sempat melihat itu cukup bingung,  ini pertama kalinya, dia lewat dateline tapi tidak kena amukan boss,
Meskipun begitu, dia tetap keluar dengan perasaan aneh,

Sedangkan Jaehyun,  dia segera meraih ponselnya dan menghubungi seseorang dengan senyum,,,

Sedangkan di tempat lain,,

"Noona....."
"Kenapa tidak memberitau aku!!"
"Setidaknya aku bisa mempertahankan pekerjaan ku!!"

"Chanie, jika kau sudah pulih betul, noona janji kau boleh bekerja lagi,,"

"Iya noona... tapi mencari pekerjaan sangat susah untuk jaman sekarang!!"
"Aku tidak percaya aku di buang begitu saja!"

"Tidak ada perusahaan yang akan selalu membayar gaji kariyawan nya yang tidak produktif di kantor"

"Tapi tetap saja noona... aku ikut berjuang membesarkan perusahaan itu!!"

"Sudahlah! Kau datang pagi² sudah marah²!"
"Noona harus berangkat ke restoran!"
"Dan saranku, kau ikut!"

Dan dengan terpaksa Haechan melangkah untuk menganti bajunya dan ikut Noonanya ke restoran,
Setidaknya dia tidak akan kesepian jika ikut,


■□■□■

"Eih.... kalian membuat mataku sakit!"
"Cepat katakan! Sejak kapan kalian bersama?" Saat ini Renjun dan Jaemin berada di restoran Nonna Haechan,
Dan sunggu Haechan terkejut dengan apa yang dia lihat,
Renjun si manusia yang selalu menjaga jarak dengan lelaki disebelahnya ini sekarang malah terihat... euh... lovely dovley?

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini Haechanie...." Jaemin menjawab dengan mengelap ujung bibir renjun yang terdapat wep cream dengan jari nya lalu menjilatnya,
Dan di balas senyum serta pandangan bahagia oleh Renjun,

Sungguh, mereka terlihat lebih mengerikan dari pada film Horror,

"Kalian, mengerikan!" Kata Haechan dengan merollingkan kedua matanya,
Sungguh ini Haechan tiba² merasa mulas!

Dia pernah di posisi itu, dulu,
Saat dia masih menjadi satu²nya,
Atau hanya dia yang merasa jadi satu²nya,

Agh... Haechan benci saat matanya mulai memanas!!

□■□■□■

Ampun bang jago!!
Vey gak tau...
Maaf kalo gak feel

LELAKI MANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang