LELAKI MANIS . 13

1.4K 150 4
                                    

Beberapa hari berlalu cepat,
Mark seakan lupa jika dia mempunyai salah yang harus di jelaskan,
Begitu juga dengan Haechan, kejadian yang lalu seperti sebuah file yang sudah tertumpuk file-file baru,
Dan Mark bertingkah biasa,

Hari ini consults dengan J.C Group selesai,
Haechan di ajak makan dan minum - minum untuk perayaan,
Padahal menurut Haechan itu tidak perlu, namun usul nona Jihyo malah di dukung oleh sang Direktur muda itu,

"Tak apa Haechan-sii, besok - besok kita belum tentu ketemu lagi," - Jihyo

"Tapi- "

"Ikut saja Haechan-sii aku mengundang mu langsung" kata Jaehyun

Karena Jaehyun sebagai Direktur yang meminta secara langsung, akhirnya Haechan mengiyakan,

"Baiklah," finalnya

"Haechan-sii bisa satu mobil dengan ku," tawar Jaehyun

"Uh, um... baik," kata Haechan

Mereka menuju parkir mobil basement serta menuju mobil masing - masing, dan beberapa orang yang satu mobil dengan rekanya,
Mereka yang pergi adalah beberapa anak accounting dan bagian administration,

Haechan terdiam saat sudah dekat dengan mobil sang Direktur,
'Wah! Aku naik mobil sports' batinya

"Haechan-sii?" Jaehyun memanggil

"Ah? Ya" Haechan tersadar dan masuk kedalam mobil Jaehyun

"Jaehyun-sii?" Haechan mencoba membuka obrolan ketika mobil mulai melaju dari basement ke luar gedung,

"Iya"

"Maaf kalau terdengar tidak sopan?"
Haechan meminta maaf? Anak ini pasti akan mulai ngelantur
Jaehyun tidak menjawab tapi dia menanggapi dengan tautan alisnya
"Apa kau sudah kaya dari nenek buyut mu?"
Benarkan?

Jaehyun tertawa terbahak,
Astaga random sekali
"Tidak juga, kenapa?"

"Tidak, hanya saja, aku mempelajari profil kantor mu, dan asetnya sangat waahh... aku jamin kau dan cicit - cicit mu akan makmur..."

"Ouh,, itu kan aset perusahaan," Jaehyun menjawab santai dengan fokus ke jalan mengikuti mobil yang lain

"Tapi kan sama saja!"

"Apa kau percaya jika aku di gaji perusahaan?"

"Tidak mungkin! Kau pemiliknya!"

"Semua itu atas nama J.C Group,  itu berarti punya perusahaan"

"Lalu? Perusahaan atas nama siapa? Kau kan"

"Bukan, atas nama ayah ku, dia akan mengubah atas nama ku, jika aku menikah,"

"Memang kau belom menikah? Mustahil!"

"Kenapa? Tidak percaya?"

"Iya! Lihat kau Jaehyun-sii, kau tampan, dan kaya?! Bagaimana mungkin tidak ada wanita atau lelaki yang mau menjadi istrimu! Semua pasti mau!" Pembicaraan Haechan mulai menarik menurut Jaehyun

"Benarkah?"

"Iya! Kau tinggal tunjuk! Dia pasti akan mengangguk!"

"Tinggal gini?" Kata Jaehyun mempraktikkan perkataan Haechan melalui telunjuk tangan kananya, dengan sesekali melihat ke arah sampingnya ini

"Iya! Tapi tidak hanya menunjuk! Memang kau mau beli barang ditoko! Katakan, kau mau menikah dengan ku?"

"Ouh harus dengan kata - kata,"
"Kau? Mau kah kau menikah dengan ku?"

"Nanti lakukan di tempat yang romantis, eh tapi tidak romantis juga pasti diterima,"

"Sungguh"

"Iya"

"Tapi kau tidak menjawab?"

"Eiihh.... itu kan contoh?"

"Jadi? Di tolak?"

"Apaan sih, aku kan sedang mengajarimu,"

"Yah, kau bilang pasti diterima" Jaehyun melambat mengikuti mobil yang lain yang memasuki area parkir restaurant

"Ya kalo aku mana mungkin, aku sudah memiliki kekasih,"Haechan menjawab dengan melihat arah Jaehyun

"Jadi kalo tidak memiliki kekasih apa akan di terima?"
Jaehyun menatapnya balik ketika selesai mem-parkirkan mobilnya,

Sungguh Haechan seperti merasa lelaki di depan nya tidak bercanda,

"Eeihh... tidak boleh begitu, bagamana jika aku tergoda dan meningalkan kekasihku gara - gara ucapan mu Tuan Jaehyun!"

"Tapi? Tergoda tidak?"

"Tidak,, aku akan menikahi orang yang aku cintai!" Ucap Haechan lalu keluar mobil di ikuti Jaehyun

"Jadi kau akan menikah dengan kekasihmu?" Tanya Jaehyun mensejajarkan langkah dengan Haechan

"Mungkin" jawabnya lirih,
Tapi Jaehyun bisa melihat gerakan bibirnya,

Mereka mempercepat jalan nya ketika yang lain sudah masuk kedalam restaurant,

♤.LELAKI MANIS.♤

"Kau kuat minum ya Haechan-sii?" Ucap Jaehyun ketika melihat beberapa staff kariyawan nya mulai tumbang,

"Tentu, apa lagi hanya beberapa gelas wine" ucapnya sombong

"Oum...tidak pernah mabuk?" Ucap Jaehyun sambil mengangguk

"Tidak,, aku peminum yang baik!" Ck, mana ada orang tidak mabuk tapi bertingkah seperti bukan dirinya, lagi pula Jaehyun sudah pernah menjadi korban,

"Ouh,, jadi masih bisa minum?" Jaehyun menguji

"Tentu saja, wine tidak akan mebuat mabuk, percayalah"

Jaehyun tersenyum geli, bagaimana dia bilang tidak mabuk, sedangkan tingkahnya saja sudah aneh, dan Jaehyun masih ingat pertemuan pertama mereka,

"Jaehyun-sii?" Panggilnya

"Iya?"

"Aku beri tau,-" Haechan mendekat kearah Jaehyun
"- jika, kau bosan dengan pasangan mu, bilang saja langsung,  jangan bertingkah kalau semua baik - baik saja, lalu mengumbar kata cinta, itu akan membuat pasagan mu muak!" Haechan menenggak habis isi gelasnya, Jaehyun jadi berpikir sepertinya hubungan Haechan sedang tidak baik,

"Ouh baik, kau sangat berpengalaman"

"Hihi, terlihat ahli ya?" Katanya dengan ketawa

"Sudah sering sakit hati sepertinya?"

"Um,, dia selalu menyakiti, lalu mengobati, bukankah cinta seperti itu?"

"Apa itu cinta versimu?"

"Um" Haechan mengangguk

"Aku sangat mencintainya, sampai rasanya ingin disudahi-"
Haechan tertunduk tanpa pergerakan, Jaehyun bahkan menunggu,

"Haechan-sii?"
"Haechan-sii?"
Jaehyun mencoba mengoyang tubuh Haechan,
Dan?

"Tidur?"

LELAKI MANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang