LELAKI MANIS . 37

1.1K 101 13
                                    

.

.

.

.

"Haechanie!!" Renjun memasuki restaurant di ikuti Jaemin di belakangnya,

langkahnya cepat menuju Haechan yang sedang menagis di salah satu meja bersama Jaehyun yang mendekapnya dan Seulgi yang duduk didekat mereka dengan marah?

"Ada apa Noona? Kenapa Chanie menangis?" Renjun mendekat dan duduk disebelah Haechan kebetulan mereka duduk di meja dengan bangku sofa agak panjang

"Injun~" mendengar dan melihat Renjun berada di sebelahnya Haechan langsung berbalik dan memeluk sahabatnya itu
Renjun membalas pelukan Haechan dan menepuk punggungnya pelan untuk menenangkan sedangkan tatapanya mengarah pada Seulgi dan Jaehyun menuntut jawaban

"Ibu Mark datang " Jaehyun akhirnya menjawab
"Beliau datang untuk meminta maaf atas perlakuan anaknya, dan beliau meminta tolong agar Haechan tidak menjauhi Mark, ibunya tidak ingin-"

"Apa -apan dia itu!" Desis Renjun marah
"Bagaimana bisa ibunya meminta Haechan untuk tidak menjauhi anaknya yang jelas - jelas brengsek!"
"Sial! Seharusnya gue dateng lebih awal supaya bertemu denganya langsung dan memberitau seberapa brengseknya anaknya itu!" Kata Renjun menggebu
"Tenang Chan, gue akan jagain lu! Jangan takut!"
Seperti itulah Renjun,
Sahabat yang benar - benar sahabat,
Dia akan pasang badan saat sahabatnya itu terkena masalah,
Apalagi jika sahabatnya itu dalam posisi yang tersakiti atau terzolimi, maka dia akan jadi orang pertama yang akan melindungi Haechan.

"Njun~"

"Hem?"
Saat ini Haechan dan Renjun sudah pulang dari restaurant, dan sedang berada di kamar Haechan,

"Nyonya Lee datang dan mengatakan alasan kenapa Mark melakukan itu semua kepa-"

"Chan?" Renjun menyela dia duduk di pinggir ranjang dan memegang kedua tangan sahabatnya itu
"Dengar, apapun alasanya, nyakitin lu itu sebuah pilihan yang salah, dan itu gak bisa gue terima"

"Tapi Njun, Mark lakuin itu buat lindungi gue dan Noona-"

"Dan berakhir nyakitin lu juga?"
"Sama aja Chan, sekarang gue tanya dia lindungin lu dari apa?"

"Dari tuan Lee,"

"Ayah Mark?" Haechan mengangguk
"Kenapa? Kenapa dia harus melindungi lu dan Noona dari ayahnya?" Renjun mengubah duduknya dan ikut bersandar pada headbed disebelah Haechan

"Ayah Mark adalah orang yang keras kepala, gue pertama kali ketemu beliau pas wisuda kita, dan Mark mengenalkan gue sebagai kekasihnya,"
"Dan gue bisa liat kalau beliau gak suka sama gue,"
"Tapi Mark gak pernah bilang kalo ayahnya gak suka sama gue atau hubungan kita,"
"Lalu- tadi, Nyonya Lee bilang ke gue, kalo selama ini alasan Mark keluar dari rumah karena dia tidak ingin mengakhiri hubungan kita, dia bahkan rela di coret dari daftar penerus Lee,"
"Tapi setelah adik Mark juga kabur dari rumah, ayah Mark tak punya pilihan lain untuk menekan Mark agar kembali kerumah dan meneruskan perusahaan."

"Dan cara menekan Mark adalah lu?" Haechan mengangguk sebagai jawabannya

"Ayah Mark tau kelemahan Mark adalah gue,"
"Beliau menjadikan gue sebagai ancaman menekan Mark "
"Dan yang terakhir adalah, Ayah Mark menginginkan Mark menikah dan memunyai anak dari seorang wanita,"
"Mark tidak punya pilihan lain Njun, ayahnya adalah orang yang keras-"

"Chan," sungguh renjun sudah emosi, tapi di tahan
"Apapun alasanya, dia gak bisa lakuin hal buruk kayak gitu ke lu,"
"Chan, gue tau lu sesayang itu ke Mark,  tapi lu juga gak boleh buta-"

"Njun~"

"Haechan please.... dengerin gue,," emosi Renjun sedikit meluap,
Dia menjeda sebentar sekedar menetralkan emosinya,
"Gue harap lu gak akan jadi lemah, gue gak mau lu sakit Chan,,," Renjun berkata sepelan mungkin, agar Haechan mengerti

"Tapi gue cinta Mark Njun-"

"Ck!" Renjun bangkit dari duduknya dan berdiri menatap sahabatnya itu
"Gue gak tauharus kayak gimana lagi ke lu" Renjun membuang nafas kasarnya
"Lu boleh cinta sama orang, tapi lu gk boleh bodoh juga!"
"Lu harus pake logika lu!" Renjun mengakhiri katanya

Dia keluar kamar Haechan, menekan emosinya didepan Haechan adalah hal sulit ternyata, anak itu benar - benar keras kepala yang bodoh. Jika tidak ingat dia sakit, Renjun pasti sudah meledak dari awal!
Sebuta itu Haechan mencintai Mark.


"Injunie?"
Jaemin berpapas dengan Renjun saat kembali dari mengambil minum dari arah dapur

"Lu masih disini?"

"Kan Injunie juga masih disini?" Jaemin menjawab,
Melihat Jaemin membawa minum ditangganya Renjun mengambil nya dan langsung meneguknya habis
"Aus banget ya?" Lanjutnya setelah melihat Renjun menghabiskan semua isi gelasnya,

"Makasih" Jaemin hanya tersenyum lebar sambil mengusak rambut Renjun

"Renjun disini?" Jaehyun
"Haechan nya udah tidur?" Lanjutnya sambil mengambil minum

"Belom gue tinggalin, emosi ngomong sama dia" jawab Renjun lalu berjalan ke arah sofa mendudukan diri disana dan menonton tv yang menyala tentu saja di ikuti Jaemin

Mendengar jawaban dari Renjun Jaehyun mengerutkan dahinya, dan menyusul dua orang itu,
"Emang kenapa?" Tanya Jaehyun setelah duduk di sofa lain yang kosong

"Gue gak tau Haechan itu udah diapain aja sama Mark sampe dia sebuta itu!"
"Dan gue gak tau sebanyak apa Nyonya Lee  menceritakan drama hidup keluarganya!"
"Astaga!!"
"Kepala gue rasanya mau meledak!"

"Boleh gue temuin dia?" Tanya Jaehyun

"Temuin ajah, gue mau balik,"



===================================

Weehhh......

Astaga!! Semoga dapet emosinya ya?

Btw
Anak gue ultah ya....


🥳🥳🥳🥳❤❤❤❤😘😘😘😘

LELAKI MANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang