"Hyung?"
"Apa kau yakin mereka teman mu?"
Haechan bertanya pada Jaehyun ketika melihat ke absurd-an teman - teman Jaehyun,
"Mereka terlihat sedikit tidak waras?" cicitnya
"Apa kau terganggu?" Tanya Jaehyun
"Aku akan mengusir mereka jika kau mau,"
"eih,,,, jangan begitu! Mereka datang menjengukku?"
"ehe tidak ada orang yang menjenguk orang sakit malah mubank seperti itu" jawab Jaehyun melirik teman - temanya,
"Hyung tidak bergabung?"
"tidak, kenapa kau tidak suka aku duduk disini?"
"bukan seperti itu," Haechan menelan ludahnya bulat - bulat
"bau ayam itu mengoda sekali hyung~"
♤.LELAKI MANIS.♤
Dan sekarang ruang inap Haechan ramai minus Seulgi, sang noona ijin untuk ke restaurant tadi setelah melihat di ruangan banyak orang, Yuta, Jaehyun, dan dua orang lain yang tak ia kenal serta Renjun yang bisa ia percaya,
"Heh bocah kecil? Kenapa hanya diam saja?"
"Ya!! Lucas!! Dia punya nama,," Jaehyun menginterup pertanyaan Lucas
"Dia Renjun, Sahabat Haechan," lanjutnya
Renjun menatap galak pada Lucas,
"Galak sekali,," gerutu Lucas
"Lagian kalian seharusnya berkenalan, maafkan teman ku Renjun-ssi"
"Tidak perlu berkenalan dengan orang aneh seperti dia" jawab Renjun sarkas,
Wah,,, teman Haechan yang satu ini penuh kejutan,
"Renjun-naa~... tidak boleh begitu,, kau terlihat menakutkan," Haechan ikut bergabung dari ranjangnya
Renjun bangun dari sofa dan mendekat kearah Haechan
"Aku tidak suka dengan yang satu itu, dia banyak bicara dari tadi dan sok tampan!!" bisik Renjun dan mereka menatap siapa yang dimaksud Renjun, Haechan tersenyum sedangkan Renjun menatap tidak suka,
"Haechanie,, malam ini aku tak bisa menemanimu, maafkan aku, hari ini aku sudah bolos, jadi besok aku harus bekerja,"
"Iya Injuunnn.... Aku senang kau disini sekarang, tapi bisakah kau kembali besok??"
"Pasti! Lihat? Mana aku tega meninggalkan mu,,"
"Injuuunaaa terbaik...."
Lalu mereka berpelukan,
Mengabaikan tatapan empat pasang mata disana yang menatap dengan arti yang berbeda - beda,
♤.LELAKI MANIS.♤
"Kamjagiya!!!" Renjun terkejut,
Dia keluar lift deangan mata tertutup,
Perjalanan dari rumah sakit Haechan ke apartement nya sangat melelahkan ditambah dengan ocehan - ocehan Lucas yang membuat kuping nya makin lelah,
Sekarang dia dikagetkan dengan se-onggok daging didepan pintu apertementnya,
"YAAKK!!"
"Jaemin-ssi?" setelah beberapa kali mengucek matanya dia mengenali orang itu
"Jaemin-ssi? Bangun Jaemin-ssi? Apa yang lu lakukan di depan unit gue??" Renjun mengoyang heboh tubuh yang bersandar pada pintunya,
"Re Ren- Renjuun" gumamnya
Renjun mengecek jam tanganya
"Jangan bilang anak ini sudah dari sore?" gumamnya, jam tangan nya menunjukan pukul satu dini hari,
"Jaemin-ssi,, lu gak boleh tidur di depan unit orang,," Renjun berjongkok didepan Jaemin bermaksud membangun kan,
"Jaem- ASTAGA!"
"YAK!! LU PANAS?? LU SAKIT!!"
"JAEMIN-SSI BANGUN!!"
Renjun panik setengah mati,, bagaimana bisa orang ini sakit malah duduk di depan unitnya? Bukan kerumah sakit? kalau mati disini gimana??
"Ren Renjun" gumamnya
"IYA, INI GUE! LU-"
Greep
"In injun na" gumamnya lagi
"Yak! Mesum! Lepaskan!" Renjun mencoba lepaskan pelukan Jaemin yang malah semakin erat
"Cepat lepaskan atau gue beri!!" akhirnya Jaemin melepaskan pelukanya dan tersenyum
"Gila!!" ketus Renjun
"Apa yang lu lakukan di sini?? Pulang sono!!?" Renjun bangun dan membuka pintunya, otomatis Jaemin jatuh ngejengkang
"eishttt..." keluhnya
"Maaf - maaf" kata Renjun membangunkan Jaemin
"Lu sakit? Badan Lu panas?"
"mau masuk dulu? Tapi bentar ajah ya? Gue bikinin teh," tawar Renjun membantu memampah Jaemin ke sofa dan dia ke dapur membuat teh hangat,
Tak lama Renjun kembali dengan teh hangat,
"nih minum, terus pulang ya,," dia meletakkan di meja depan Jaemin duduk
"gue mau mandi terus tidur, besok gue harus kerja!"
lalu pergi meninggalkan Jaemin yang masih menatapnya dengan senyum,
sungguh benar kata Renjun, Orang ini gila!
#
Lima belas menit setelah Renjun berkutat dengan kamar mandi di dalam kamarnya, dia keluar untuk ke dapur mengisi gelasnya,
Tapi langkahnya terhenti di ruang tamu, dimana tamu tak di undangnya itu tadi minum teh buatanya,"Ck" decakan kecil keluar lancar dari bibir pria kecil itu,
"Ni orang kayak gak punya rumah sumpah!" Kesalnya"Jaemin-sii??"
"Bangun... pulang sana!!"
"Lu punya rumah kan..." Renjun menggoyang tubuh Jaemin yang meringkuk di sofa,"Eumm~" lenguhny kecil
"Ck! Jaemin...." sekali lagi Renjun menggoyang tubuh itu
"Renjunie~" gumam Jaemin dalam tidur nya
"Dih! Apaan si nih!"
"Bangun gak Jaemin!!"Tapi tidak ada pergerakan berarti dari sosok lelaki yang di panggil Jaemin itu,
Karena sudah malam, dan Renjun uga butuh tidur, dia mengalah untuk malam ini dan melanjutkan niatnya mengambil air di dapur,
Sambil bergumam sebal renjun melangkah
"Selamat Renjun! Lu masukin orang asing ke rumah!"
"Gue bakal usir pagi - pagi buta nanti!"
"Aahhh... gue langar peraturan yang gue bikin sendiri!"
Kesal nya pada duri sendiriBaiklah... tinggalkan si gila dan si pecinta aturan malam ini satu rumah, meski beda ruangan,
Gak tau nanti?
Bisa jadi mereka satu kamar?
Ups?!
KAMU SEDANG MEMBACA
LELAKI MANIS
Fiksi Penggemar⚠️⚠️🔞⚠️⚠️ Tolong! WARNING nya udah jelas! ‐---------‐-------------------- Hidup penuh drama melelahkan Setidaknya itu yang bisa diungkapkan dalam kehidupan LELAKI MANIS Lee Haechan, Dipermainkan oleh takdir Hingga membuatnya berulang kali ingin men...