Rafael Delvin atau kerap disapa Rafa, Pemuda tampan yang memiliki wajah yang menggemaskan. Hidup dan besar dia Panti Asuhan membuatnya mengerti dan merasakan arti kesedihan dan kebahagian. Dilindungi dan dijaga oleh orang - orang baik yang mengangga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"RAFAELL,,,KAMU INI BENER - BENER YA! DIMANAA KAMU UMPETIN KACA MATA IBUUUU!!!!"
"Aduuhhh ibuuu bukannn saya yang umpetinn, noh si samsudiiin tadi yang ngumpetin". kata Rafa sambil lari menghindari teriakan maut bu Mumun.
"JANGAN LARI RAFAA KEMBALII KEKELASSS!"
Jangan kagett yal,,, itu hanya salah satu kejahilan dari Rafael. Tadi saat pelajaran Bu Mumun izin ke toilet, tapi Rafa si biang kerok malah ngumpetin kaca mata Bu Mumun alesannya dia berbaik hati supaya Bu Mumun tidak perlu repot - repot mengajar hari ini.
***
"Abanggg, nyokkk kekantin!" ajak Rafa kepada ketiga temannya. Ralat, tiga pria yang ngaku jadi abangnya.
"Yok cil, gue juga udah laper banget" ucap Laskar.
Saat berjalan menuju kantin, seluruh pasang mata menatap kearah Rafael dengan tatapan gemass. Pemuda itu berlari sehingga pipi chubby nya terpantull seperti bola bekel wkwk.
"Cepetaannn Rafa udahh laperrrr abang" rengeknya dengan raut wajah lucum
"ck,,,anak itu" gumam Galen.
"Mau pesen apa?" tanya keenan
"Rafa nasi gorengg pedes banget pake telor ceplok, minumnya es jeruk" ucap Rafa.
"Ganti. Nasi goreng ga pedas minum nya susu hangat" ucap Galen meralat, Rafa merengut kesal.
"okeee"
Tak berselang lama pesan mereka datang. Rafa yang memang sudah laparr langsung melahapp nasi gorengnyaa. Lihat sajaa pipinya sampaii penuh karena mengunyah makanannya. Hal tersebut tak luput dari pandangan temannya, ingatkan mereka untuk tidak mengarungi bocah satu ituu.
"Dek nanti pulang sekolah ke rumah abang ya, mommy kangen katanya" ucap Galen.
"Gue ikuttttt" seru Laskar
"Ga gue izin pun lo bakal tetap ikutkan?" dengus Galen. Sang empu malah cengar cengir ga jelas.