Rafael Delvin atau kerap disapa Rafa, Pemuda tampan yang memiliki wajah yang menggemaskan. Hidup dan besar dia Panti Asuhan membuatnya mengerti dan merasakan arti kesedihan dan kebahagian. Dilindungi dan dijaga oleh orang - orang baik yang mengangga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah dari ruang OSIS, Rafa menuju kelasnya. Ia yakin temannya itu sudah misuh-misuh karena ia telat.
"Nah itu dia, dateng juga akhirnya" celetuk laskar.
"Dari mana aja dek? Ini udah mau jam 9 kamu baru dateng? Tanya Keenan.
Yang ditanya hanya cengengesan "I-itu tadi kesiangann tadi malem ga bisa tidur soalnya" ucap rafa sambil menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal sama sekali.
Ketiganya nampak khawatir, "Ko bisa dek? Kamu mikirin sesuatu? Tinggal di rumah abang aja ya?" tanya Keenan beruntun.
"Engga bang, rafa gapapa ko. Lagian rafa ga mau nambah ngerepotin kalian bertiga lagi. Selama ini rafa udah cukup ngerepotin kalian. Walaupun kalian ga merasa direpotin".
Mereka sudah menduga Rafa akan berbicara seperti itu. Jika Rafa sudah bilng gitu, mereka bisa apa? "Yaudah tapi kalau ada sesuatu, atau kamu ada yang difikirin kamu bilang ke kita yaa?". Rafa hanya menganggukan kepala nya tanda mengerti.
"Yaudah sekarang kita kekantin, kamu tadi belum sarapan kan?" ajak Galen
Mereka berjalan kekantin. Sesampainya di kantin "TETEH INEM RAFA MAU BAKSO SAMA ES TEH YAAA"
"TETEH MIE AYAM 1 SAMA ES JERUK SATU" teriak Laskar. Galen dan Keenan hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan teman dan adik mereka.
Setelah pesanan mereka datang, dengan semangat 45 Rafa menuangkan Sambal yang banyak kedalam baksonya. Tapi saat menuangkan sendok ke 3 dia mendapat tatapan tajam dari ketiga abang-abangnya itu. Yang ditatap malah menyengir sambil angkat jari telunjuk dan jari tengah.
Tanpa mereka sadari ada satu pemuda menatap dengan mata tajamnya ke arah Rafa, ya pemuda itu Arsen. Melihat Rafa makan dengan pipi naik turun membuatnya tersenyum tipis ,ingatt hanyaa sedikitt loh senyumnyaa... Menyadari temannya satu itu tersenyum tipis "OMAYGATTTTTT ARSENN SENYUMMMM INI HARUSS DIABAADIKANNNN" teriak Lio heboh sambil menyiapkan kamera. Hal tersebut sontak membuat seluruh menghuni kantin menatap mereka. Buru - buru Arsen menormalkan raut wajahnya menjadi datar kembali.
"Sen lu kenapa? Ga biasanya lu senyum kaya gitu? Tanya Ares. Ya dia Aresio Geograf Bagaskara putra kedua pasangan Keyno dan Aileen Bagaskara.
Yang ditanya menoleh dan berucap "Gua tadi habis ngurusin anak yang terlambat. Tapi ada satu bocah laki-laki yang telat lebih dari 30 menit. Gatau kenapa saat gua liat dia ada perasaan nyaman dan pengen ngelindungin dia." jawab Arsen
Teman-temannya menoleh karena tertarik dengan pembicaraan Arsen "terus terus,bocahnya yang mana sen? Tanya Zayn
"itu yang makan bakso sama 3 temennya. Rambut poni,pipi chubby,mata bulat" tunjuk Arsen.
Ketiganya pun mencari apa yang ditunjuk arsen "Anjritttt gemoyyy parahhhh,,,Kok gua baru tau ada bocah lucu sekolah disiniii" seru Lio. Ketiga nya hanya menganggukan kepala tanda setuju.
"Gimana kita samperin aja? Gua juga penasaran, pengen selalu dekat diaa" kata Ares. Mereka bertiga saling tatap kemudian mengangguk.
Jangan tanya Rafa dia masih asik dengan makannnya. Karena merasa diperhatikan Rafa menaikan kepalanya "loh Lo kan Ketua OSIS, ngapain disini?" tanya Rafa sewot
"pengen aja, lagian ini kantin bukan punya lo" kata Arsen enteng
"Gua Ajalio Putra Javas" kemudian mengunyel - nguyel pipi Rafa
"Gua Alzafran Zayn Shaquille"
"Gua Aresio Geograf Bagaskara" sambil menjabat tangan Rafa. Perasaan apaa ini - batin Ares.
Kemudian Galen menjawab "Gue Galen. Galen Altezza Rajendra" dengan muka datarnya.
"Gue Laskar Abrisam Parviez" sambung laskar
"Gue Keenan Kavindra Bramantio"
Rafa yang dari tadi hanya diam akhirnyanya memperkenalkan dirinya "Gue Rafa. Rafael Delvin B. Gausah tanya B itu apa, karena gue gatau" Ucap Rafa.
"Ra-afa" lirih Ares
Rafa yang merasa terpanggil pun menoleh "Lo manggil gue? Tanya Rafa sambil menunjuk dirinya sendiri
Ares yang ditanya seperti itu pun sontak menggeleng sambil tersenyum "Ah engga, hmm gua boleh manggil lu adek? Tanya Ares. Rafa pun langsung mengangguk " kalo gitu gue panggil kalian abang" ucap Rafa dengan senyummm manisss nya. Entahlah mendengar kata 'abang' dari rafa membuat Ares merasa ada sesuatu yang menggelitik di perutnya.
TETTTT....TEEETTT....TEEETTT
"Udah bel, kekelas" kata Galen singkat
Keenan, Laskar, dan Rafa mengangguk "Yaudah kita duluan ya bang" pamit Rafa
"Dadah dede gemoyyyyyyy" kata Lio sambil mengecup Pipi gembul Rafa
Hal itu sontak membuat Rafa melotot horor ke arah Lio. Bisa bisanya dia diperlakukan kaya gitu, wahh kalau kaya gini predikat cowo Cool gue bisa hilang. Melihat Rafa melotot seperti itu tidak membuat mereka takut malah terlihat makin menggemaskan.
Ares yang dari tadi memperhatikan Lio dan Rafa hanya mendengus sebal entah mengapa ada perasaan tidak suka melihat interaksi Lio yang lebih dekat dengan Rafa.
Arsen pun mendekat kemudian mengacak surai Rafa lembut "Belajar yang bener jangan bolos" ucap Arsen.