RAFAEL| 22

5.2K 455 16
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini Rafa dan Abang - abangnya sudah berada dimansion utama. Bunda Karissa yang sedang tidak ada pekerjaan melihat rafa yang digendong dengan air mata yang sudah mengering. Ada apa dengan putranya, siapa yang berani membuat putra nya itu menangis, ia mengepalkan tangannya.

"Bawa Baby ke atas, kalian bersih - bersih makan langsung istirahat saja. Kalian jelaskan ini semua nanti malam" ucap karissa lembut walau di kedua matanya menyiratkan emosi yang sangat sangat besar.

"iya bun" jawab mereka.

Fams kecehh

Karissaparviz
Baby dan yang lain sudah pulang, tapi baby pulang dengan keadaan tertidur dan dipipinya terdapat air mata yang sudah mengering. Pasti ada sesuatu yang membuat putraku menangis.

Galangrajendra
Sialan, akanku urus.

Levonparviz
Kita bicarakan nanti malam.

Hanya galang dan levon, mungkin yang lain sedang sibuk. Sambil menunggu mereka datang, lebih baik ia membuatkan cemilan kesukaan putra - putranya.

***

Setelah pulang sekolah ares hanya terdiam, tatapannya pun kosong. Aileen yang melihat putranya seperti itu bertanya "Sayang, kamu kenapa nak? "

Ares mendongak, ia menatap sekitar kemudian memeluk ibunya. Ia menangisss "Ma, apa harus kita ngorbanin Rafa? Selama ini rafa sudah cukup merasakan sakit maa hiks"

Hati aileen sesak, sebenarnya ia juga tidak tega mengorbankan anak itu walaupun ia membenci rafa tetapi anak itu adalah putra kandungnya. Namun keselamatan Gavin lebih utama, ia ingin Gavin sembuh.

"Sayang, kita sudah membicarakan ini. Tidak ada jantung yang cocok untuk gavin. Kamu ingin gavin sakit terus hm? Mama hanya ingin gavin sembuh hikss"

Ares yang tak kuasa melihat mamanya menangis "Maa sudah jangan menangis. Aku akan berusaha untuk kesembuhan Gavin, mama tenang saja" ucapnya menghapus air matanya dan memberikan senyum cerah ke mamanya itu.

"Terima kasih nak" ucap aileen mengecup kening anaknya.

***

Malam hari di mansion 3 keluarga besar sedang berkumpul di ruang keluarga. Begitu juga dengan rafa, anak itu sekarang sedang bermanja - manja dengan Daddy Kenzo.

"Baby, apa benar kamu tadi menangis?" tanya Galang.

Rafa gelagapan, ia menatap tajam ketiga abangnya 'pasti mereka mengadu, dasar tukang ngadu' batin rafa.

Rafael {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang