Rafael Delvin atau kerap disapa Rafa, Pemuda tampan yang memiliki wajah yang menggemaskan. Hidup dan besar dia Panti Asuhan membuatnya mengerti dan merasakan arti kesedihan dan kebahagian. Dilindungi dan dijaga oleh orang - orang baik yang mengangga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari diruang rawat, Rafa merengek ingin pulang kerumah. Dengan alasan dia susah sembuh. Padahal kemarin luka bekas jahitan hampir terbuka gara-gara terlalu banyak bergerak. Sudah di bilang rafa itu anaknya ga bisa diem.
Alena yang tidak tega mendengar rengekan terus menerus dari Rafa pun mengiya kan. Alena juga sudah konsultasi kedokter yang menangani rafa, dan diizinkan dengan syarat Rafa harus istirahat total kurang lebih 1 minggu.
Rafa juga untuk sementara tinggal dirumah galen. Mereka semua tidak mengizinkan rafa kembali ke kostannya. Rafa mengangguk lesu, itu lebih baik fikirnya dari pada ia harus tinggal dirumah sakit dengan tangan tertancap infus.
.
Dikamar rafa sangat bosan. Bagaimana tidak mommynya itu menyuruhnya istirahat lagi lagi lagi dan lagi. Padahal dia baru saja bangun dari tidur. Galen,Keenan, dan laskar pergi kesekolah. Nanti siang mereka baru akan menemani Rafa.
.
Di SMA ANTARIKSA
Sama hal nya mereka bertiga juga bosan, makanan pun hanya diaduk aduk. Biasanya rafa akan berceloteh riang . Ya walaupun Galen dan keenan hanya mengangguk sebagai jawaban jika ditanya ,mungkin sesekali mereka akan tersenyum tipis sangat tipiss.
"anjim gue bosen banget, cabut aja yok. Kita nemenin rafa aja dirumah." ajak laskar sesat
"Gak, sbntr lgi jg balik."
Laskar mendengus, ia kembali melanjutkan makannya.
Disisi lain Arsen yang sedari tadi tidak melihat rafa menghampiri Ketiga orang tersebut untuk menanyakan dimana rafa.
Arsen dan teman - temannya langsung duduk toh mereka sudah kenal walaupun tidak terlalu akrab.
"Kar, Rafa kemana? Ko ga keliatan dari tadi?" tanya Arsen celingak - celinguk mencari keberadaam rafa.
"Dia ga masuk, sakit"
"Sakit?Bukannya dia kemarin baik - baik aja?" kali ini lio yang bertanya.
"Kemarin dia ikut tawuran terus perutnya ditusuk belati sama salah satu siswa SMA Sebelah" ucap laskar marah. Dia masih emosi mengingat adiknya itu terluka.
"APAA!?!!" seru mereka
Bagaimana tidak kaget, Rafa yang sudah dianggap adik oleh mereka terluka.
"Terus, terus gimana keaadan rafa?dia baik aja? Wah sialan siapa yang berani ngelukain bocil gue" tanya lio mengebu-gebu.
Galen diam, kemudian mengangguk "bareng kita" kata galen singkat.
"Oke, kalo gitu kita balik kekelas dulu udh mau bel" pamit Arsen.
Mereka semua kembali kekelas.
***
Saat ini 7 pemuda tampan itu sedang berada diparkiran. Mereka akan menjenguk Rafa. Mereka menaiki motor masing-masing hal tersebut tak luput dari tatapan memuja kaum hawa.
Tak membutuhkan waktu lama, mereka semua tiba di mansion besar Keluarga Rajenra.
"MOMMY LASKAR TAMPAN PULANGG" Teriak Laskar
Lio yang berdiri disamping laskar langsung menggeplak kepala laskar "Jangan teriak bodoh" ucap lio sinis
"Masuk"
Wanita paruh baya namun masih terlihat sangat cantik menghampiri 7 pemuda yang tengah berjalan masuk kedalam mansion "kalian sudah pulang? Adik kalian sudah menunggu. Eh siapa ini" tanya mommy alena.
Arsen yang ditanya pun memperkenalkan diri "Saya Arsen tante temannya Galen" ucapnya smabil tersenyum.
" saya Zayn tante"
"Saya Ajalio yang paling ganteng tante" Mommy Alena terkekeh mendengar ucapan lio.
"Saya Ares tante" ucap Ares. Mommy Alena terdiam. Kenapa anak ini mirip dengan baby -batin Alena.
Alena tersadar karena pundaknya ditepuk sang putra "saya Alena panggil mommy saja seperti yang lain" ujar Alena seraya tersenyum lembut menatap mereka.
"Yasudah kalian ke kamar rafa saja dulu. Nanti ajak rafa turun kita makan bersama."
Mereka naik ke kamar rafa "Adek?" panggil Keenan pelan. Takut sang adik tengah ter tidur.