Semua menjaga rafa diruang rawatnya, wajah mommy dan bunda masih sembab akibat terlalu lama menangis. Diruangan itu juga ada Arsen, Zayn, dan lio.
"arghhhh... Hikss... Hikss a-ampun bang s-sakitt hiks.. R-raffa gapernah bi-ilang seperti itu hikss.. Sakittt"
Semua orang menuju ranjang rafa, alena menenangkan putranya.
"Sayang, sudah nak ada mommy" ucap alena mengusap rambut anaknya. Tak lama rafa kembali terlelap.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Rafa teriak kesakitan?" tanya Arsen mewakili zayn dan lio.
Ken menghela nafas, ia sangat emosi mengingat adiknya dilukai seperti ini.
"Ares pria itu mencambuk rafa" jawab ken menjelaskan semua."lo yang bener ken" ucap lio tak percaya.
"Ya memang kenyataannya seperti itu. Tak cuma sekali rafa mendapatkan luka fisik, dimansion pria itu rafa juga dianggap seperti pembantu membantu para maid, dan diberi kamar yang sangat kecil"
Ketiganya menggeleng tak percaya. Mana mungkin keluarga sahabatnya itu berlaku kejam pada anak kandungnya. Saat mereka berkunjung Aileen dan keyno terlihat sangat menyayangi rafa.
Ken tau mereka tak akan percaya begitu saja, ia mengeluarkan ponsel dan memberikan rekaman cctv pada ketiga temannya.
Mereka menggeram marah. Sahabat yang ia kenal ramah ternyata sekejam iblis. Aileen dan keyno memang tidak pernah memberikan luka fisik kepada rafa, namun perhatian yang ditunjukan memberikan luka batin yang sangat besar untuk rafa. Bagaimana mereka memperlakukan rafa, dan Gavin sangat berbeda. Dan terlebih Ares, sahabatnya itu memberikan banyak luka fisik tidak hanya cambukan tamparan dan pukulan juga diberikan oleh sahabatnya itu, karena membela Gavin.
"Terus sekarang rafa bakal tinggal sama kalian kan?" tanya lio.
"Iya nak, rafa akan kembali tinggal bersama kami. Mommy tidak akan mengizinkan mereka melukai rafa kembali." jawab Nadia. Arsen, zayn, dan lio memanggil nadia dan yang lain sama seperti rafa.
"Aku akan membantu menjaga rafa" ucap Arsen.
Mereka tersenyum 'Nak lihat, masih banyak orang yang melindungi dan menyayangi mu' batin mereka.
"Terima kasih nak Arsen" jawab Levon.
Tok tok tok.
Ketukan pintu mengalihkan atensi seluruh orang diruangan ini.
"Biar lio aja yang liat" Mereka mengangguk.
Ceklek.
Lio menatap pria yang berkunjung keruangan rafa "Ngapain lo kesini"
"L-lio. Em g-gue mau ketemu rafa" jawab pria tersebut. Pria itu adalah Aresio Bagaskara sahabat lio, ralat Mantan mungkin.
"Untuk apa? Rafa ga bisa diganggu. Pergi lo" usir Lio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael {SUDAH TERBIT}
Teen FictionRafael Delvin atau kerap disapa Rafa, Pemuda tampan yang memiliki wajah yang menggemaskan. Hidup dan besar dia Panti Asuhan membuatnya mengerti dan merasakan arti kesedihan dan kebahagian. Dilindungi dan dijaga oleh orang - orang baik yang mengangga...