RAFAEL| 03

12.9K 970 8
                                        

Pemuda dengan pipi chubby termenung di kamar kostnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda dengan pipi chubby termenung di kamar kostnya. Ya setelah mengunjungi panti, rafa langsung bergegas menuju kostnya. Dengan menggunakan motor Sportnya. Motor tersebut ia beli dengan uang hasil balapan menggunakan motor abangnya.

Mereka mengira menjadi rafa suatu hal yang mudah. Disayangi ketiga abang diperhatikan guru ya walau terkadang rafa itu suka jahil, dan masi banyak lagi. Nyatanya itu semua salah BESAR.

Menjadi seorang Rafael tidak mudah. Apalagi dengan kenyataan pahitnya bahwa iya di buang oleh keluarga kandungnya,miris bukan? Jika keluarganya tidak menginginkan dia terlahir mengapa mereka tidak membunuh dia saja saat masih dalam kandungan.

Di usia rafa saat ini seharusnya dia mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya. Tapi kenyataannya rafa harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tapi sekarang rafa yidak perlu memikirkan tentang biaya hidup. Ia bersekolah disekolah elit pun berkat prestasi akademik dan non-akademik yang ia peroleh, jadi tak heran jika guru sangat menyayanginya.

Rafa beruntung kenal dengan ketiga Abangnya, mereka berteman dengan rafa tanpa memandang status. Bahakan kedua orang tua dari abangnya pun juga sudah menganggap rafa bagian dari keluarga mereka. Rafa dijaga dan diperhatikan layaknya anak kandung. Siapa yang menolak anak semenggemaskan rafa? Orang lain pun dengan senang hati menerima rafa karena pemuda tersebut sangat amat lucu dan menggemaskan.

Rafa tidak membenci kedua orang tuanya atau pun keluarganya. Karena bagaimana pun karena mereka rafa ada di dunia walaupun kehadirannya tidak di harapkan oleh siapapun. Jika suatu saat ia bertemu kedua orang tuanya, rafa tidak berharap banyak ia hanya ingin merasakan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya...

Lama termenung, rafa hingga tak sadar dirinya sudah terlelap.

***

KRINGGGG....KRINNGGG.... KRINGGGG...KRINGGG

"Hooaammm jam berapa ni?" ucapnya sambil melirik jam dinakas

"oh masih jam 06.30" pemuda tersebut kembali berbaring di ranjang. Tak lama kemudian mata bulat itu kembali terbuka.

"APAAAA UDAH JAM 06.30 ,, SIAL GUA TERLAMBATTTTTTT. KENAPA SI GA BANGUNIN DARI TADI TERLAMBAT KAN GUEE" teriak rafa. Lihatlah bahkan jam weker sudah berbunyi nyari dari tadi. Memang dasarnya rafa yang kebo.


"

Pak satpamm, buka donggg pintunyaaaa saya mau masukkkk"

"Tidak bisa,aden sudah terlambat hampir 30 Menit" ucap pak satpam

"yaelah pak, baru 30 menitt. Lagian pepatah mengatakan Tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmuu" kata rafa sambil menggoyang-goyang pagar secara brutall.

"tidakk bisaa denn"

Tiba-tiba muncul pemuda tampan yang menjabat sebagai ketua OSIS.
"Ada apa ini ribut - ribut?"

"ini loh den Arsen, den Rafa terlambat datang kesekolah 30 menit" kata pak satpam.

Pemuda tersebut menatap Rafa dari atas hingga kebawah "Pak, buka pagarnya biarkan dia masuk. Saya yang uruss" ujar Arsen

"Baik den"

"Kamu ikut saya, keruang osis" perintah Arsen. Rafa memutar bola matanya malas. Namun tak urung mengikuti pemuda tersebut.

RUANG OSIS
"Kenapa Kamu terlambat?" tanya Arsen

"kenapa ya? Ya karenaa kesiangan lah!" jawab Rafa kesal

Pemuda tersebut menghela nafas lelah "Yasudah kali ini saya maafkan, lain kali jangan diulangi!" tekan pemuda tersebut.

Seketika senyum terbit dari bibir Rafa, kemudian dia bangkit "Nah gitu donggg,,,tapi ga janji yaa" teriak Rafa sambil tertawaa

Arsen yang melihat itu hanya menggelengkan kepala nya sambil tersenyum tipis. Entah mengapa dekat dengan pemuda tersebut ada perasaan nyaman, dan ingin melindungi.

✨✨✨

Rafael {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang