Bab : 8. Birthday Party.

134 120 11
                                    

HALLO, MELLOVERS? 🌷
Ketemu lagi di new chapter as part 08.
Nikmati, resapi dan imajinasikan ‼️

- Salam manis semanis gelato tiramisuu.

HAPPY READING.

Agatha sibuk membagikan kartu undangan ulang tahunnya, begitu banyak teman-temannya yang di undang untuk party yang diadakan di rumahnya itu.

"Tha, lo serius mau ngundang Ilenee dan teman-temannya?" bingung Chelsea saat melihat nama Ilenee yang tertera dan tertulis dalam kartu tersebut.

"Iya, kenapa enggak?"

"Serius?, buat apa coba?"

"Gue ngundang mereka juga punya alesan, sayang."

Agatha tersenyum miring dan mengambil kartu milik Ilenee tersebut, jelas bukan Agatha jika tidak memiliki ide atau sikap buruk untuk seorang gadis bernama Ilenee.

"Tha, pacar lo tuh." ujar Lexa menunjuk Arkan diluar kelas mereka yang sedang berjalan santai dengan headphone hitam di telinganya.

Agatha melihat Arkan datang dengan menggendong tas ransel hitam di bahu kirinya itu terlihat sangat sempurna, di tambah jaket jeans hitamnya.

Dengan gercep Agatha langsung berlari menghampiri Arkan. Justru sebaliknya pria itu hanya merespon dengan melihatnya sekilas dan melewati Agatha begitu saja.

"Arkan, tunggu!" pinta Agatha dengan menarik lengan pria tersebut.

Arkan berhenti dan memalingkan wajahnya dengan malas, "Hm?".

Agatha tersenyum dan merogoh saku seragamnya dan mengeluarkan selembar kartu undangan special untuk diberikan kepada Arkan.

"Dateng ya, selamat lo dapet gold tiket dari gue."

Arkan melirik tangannya dan membaca cover dari kartu undangan tersebut, "Wajib?" tanyanya santai.

"Iya wajib pake banget, harus banget pokoknya! Bahkan dengan baik hati perempuan rese itu juga gue undang."

"Ilenee?"

"Iya siapa lagi, bahkan lo juga tau kan dia rese. Ah udahlah pokoknya Arkan harus datang dan dapet kue potongan pertama dari Agatha, only Arkan." ujar Agatha percaya diri.

Arkan hanya diam tersenyum kecil karena membayangkan gadis bernama Ilenee, namun Agatha justru berprasangka bahwa Arkan tersenyum berkat ucapannya sendiri.

-

Keadaan kelas yang tidak terlalu ramai dengan beberapa murid saja yang baru datang, dan masuk kelas.

"Ini enggak salah ya, Agatha ngasih kartu undangan ke kita?, Bukannya dia enggak suka sama kita." Tanya Zea lalu duduk di atas meja dengan kaki yang mengayun juga tangan yang memegang kartu undangan.

"Enggak tau juga, tapi kita positif thinking aja, selagi perayaan hari bahagianya dia mau lupain rasa marah sama permusuhan yang dia buat sama kita kemarin-kemarin." Ilenee tersenyum lebar.

"Bisa jadi, tapi kayaknya mustahil deh," curiga Shireen.

"Menurut gue nih ya, mending kita jangan dateng aja,"

"Kalo kita enggak dateng nanti dikira kita yang kalah!" Kyla kembali mengunyah permen karetnya itu dengan tubuh yang disandarkan di punggung kursi juga game yang dimainkannya dalam ponselnya.

"Ini bukan soal menang kalah, Kyla Phoebe!" sinis Zea.

"Menurut Agatha, semua pasti ada menang dan kalahnya. Lo kaya yang enggak tau mereka aja!" Sinis Kyla

I'M ILENEE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang