Bab : 27. Demo Ekstrakurikuler.

64 58 3
                                    

HALLO, MELLOVERS? 🌷
Ketemu lagi di new chapter as part 27.
Nikmati, resapi dan imajinasikan ‼️

- Salam manis semanis gelato tiramisuu.

HAPPY READING.


Liburan berakhir, semua orang kembali seperti semula. Mereka beraktivitas pada umumnya, bekerja dan bersekolah.

"Len, hari ini kakak enggak bisa anterin kamu ke sekolah," ucap Juna mengambil ayam goreng yang tersisa satu di atas piring putih tersebut.

Ilenee yang sedang mengunyah langsung berhenti dan melihat ke arah Juna dengan tatapan bertanya.

"Juna mau Training hari ini, kamu lupa kalau kakak kamu baru lulus?" tanya Ara.

Ilenee membelakkan matanya dan memangut paham "Oh iyaa, ampun Ilenee lupa!" ucapnya terkekeh melihat Juna lalu mengacungkan kedua jempolnya kepada Juna "Semangat kak!" lanjutnya memberikan semangat.

"Kak, Ilenee cuma inget kalau Juna sogok dulu pakai Martabak,"

"Juna, Mamah harap kamu bisa fokus kerja, terus kumpulin gaji kamu itu tabungin nanti kaya Ara kakak kamu. Terus..-"

"Terus kumpulin buat nanti nikahin kak Wilona!" potong Ilenee sambil tertawa.

Ara dan Mawar tertawa karena mendengar perintah dari Ilenee kepada Arjuna. Sedangkan Juna yang mendengar pernyataan itu hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan tangan kiri dan menyengir seperti se ekor kuda.

Ara mengangguk setuju kepada Ilenee "Bener, nikahin tuh Wilona! enggak capek apa pacaran terus 4 tahun?" ejeknya beranjak pergi ke dapur membawa piring kotornya.

"Enggak capek apa jomblo terus?" balas Juna spontan mengejek Ara yang memang tidak memiliki pasangan hidup.

"Eh, kok? nyebelin banget sih!" sinis Ara tidak terima.

"Apa? Enggak terima hah?" balas Juna.

"Enggak! Mau apa?"

"Makannya kalau jadi cewek itu jangan jutek-jutek, galak lagi. Jadi mana ada cowok yang mau deketin." ejek Juna, yang memang bicara fakta.

"Ngelunjak ya ini anak!" kesal Ara melemparkan pisang kepada Juna yang masih duduk di meja makannya dengan santai.

Juna yang berhasil menangkap pisang tersebut kembali menaruhnya di meja dan melihat sang kakak yang sedang berdecak pinggang menatap ke arahnya tajam, "Satu lagi kak!.

Ucapnya membuat amarah Ara memuncak, kini Ara melempar satu buah pisang lagi, namun bukannya diam Juna justru malah terus menertawainya.

Mawar dan Ilenee hanya menggelengkan kepalanya dan merapihkan meja makannya.

"Kak Juna, enggak konsisten banget sih! Kenapa enggak ngomong dari malem coba? Jadi hari ini Ilenee harus berangkat sama siapa? Mana jam delapan Ilenee harus udah ada di sekolah."

"Bingung juga ya," sahutnya kembali diam.

"Semoga aja anak cantik ini di tolong tuhan!" ucap Ilenee yang kesal melihat kakaknya hanya duduk diam saja.

Bel rumah berbunyi, Ara yang sedang memungut kain lap kotor yang di lempar padanya oleh adik laki-lakinya langsung melemparkan tatapan matanya melihat ke arah Mawar, "Biar Ara aja, kali aja itu Ucup mau anterin sayuran pesenan kemarin," Ucapnya melemparkan kain lap kotor itu kepada wajah Juna, "Sopan kah, begitu?".

Juna langsung meremas kain lap di wajahnya dan menatap sinis Ara "Buset! Pacaran aja sama si Ucup kak!" Ucapannya dan di respon juluran lidah kepadanya.

I'M ILENEE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang