Bab : 10. Brandal.

126 110 8
                                    

HALLO, MELLOVERS? 🌷
Ketemu lagi di new chapter as part 10.
Nikmati, resapi dan imajinasikan ‼️

- Salam manis semanis gelato tiramisuu.

HAPPY READING.

Randy berlari mengejar Arkan menuju lorong Rumah Sakit, Arkan pergi keluar untuk mencari udara segar karna merasa kesal melihat sosok Juna ada di ruangan Ilenee sedari tadi.

"Tungguin gue anjir"

Arkan masih berjalan santai dengan tangan yang dimasukan kedalam saku jaketnya.

"Lo kenapa?" tanya Randy masih membuntuti Arkan.

"Keluar."

"Beuh, kulkasnya hidup lagi."

"Riweuh!"

-🌷-

Arkan duduk di kursi taman meminum air mineral dengan punggung yang disandarkan. Randy ikut duduk di sampingnya bingung.

"Kenapa?" Tanya Randy.

"Enggak."

"Dih, jangan bilang lo cemburu sama cowok tadi? Namanya siapa si j-ju" Randy berfikir berusaha mengingat nama Juna.

"Juna?"

"Nah iya Juna, iyakan?"

"Enggak!" Arkan melihat ke arah depan memperhatikan lampu-lampu yang ada di taman Rumah Sakit.

Randy mendekat ke wajah Arkan dan menatapnya tidak yakin.

"Lo kenapa sih?"

"Cemburu kan lo?"

Arkan hanya diam memalingkan wajahnya mengabaikan pertanyaan sahabat kecilnya.

"Udah gue duga lo pasti cemburu, gue aja cemburu wkwk,"

Pria itu langsung melirik temannya nyengir, "Berarti lo, bukan gue yang cemburu!"

"Lo enggak bisa bohong soal ini!"

"Berisik lo anjing!"

"Ye sorry bos, ngegas gitu mana kasar!"

Keadaan mulai hening, Jonathan atau dikenal dengan panggilan Otan itu datang dengan Mawar bersama keluar, sedangkan Juna sedang membayar biaya rumah sakit di meja resepsionis.

"Bos, lo di panggil sama Ilenee noh, gue mau anterin bu Mawar dulu, sekalian cerita sedikit soal tadi."

"Arkan, terimakasih ya nak." Bu Mawar hanya tersenyum dengan mengusap pipi laki-laki tersebut.

Arkan merasa senang dihargai oleh ibu dari seorang fansnya itu, dia hanya mengangguk diam.

Setelahnya Arkan pergi dari area taman dan kembali masuk kedalam rumah sakit.

"Gue tau lo udah cinta sama Ilenee" Randy melipat kedua tangannya di depan dada dengan pandangan yang memperhatikan Otan yang sedang berbincang-bincang dengan Mamanya Ilenee.

Langkah Arkan terhenti ketika dihadapannya terdapat pria berkulit putih dengan rambut yang sedikit gondrong itu.

"Minggir!" pintar Arkan.

"Jangan harap lo bisa dapetin Ilenee!" ucap Arjuna tanpa melihat Arkan yang berada di belakangnya.

Arkan yang mendengar itu menghentikan langkah kakinya "Gue usahain Ilenee jadi milik gue, seutuhnya!"

Arjuna berbalik menghadap Arkan lalu mendekatinya "Gue enggak akan Izinin Ilenee buat deket sama laki-laki modelan lo!" Juna menepuk bahu Arkan pelan.

"Gue enggak takut soal itu, gue berani keluar darah buat dapetin apa yang gue mau!" Arkan mengetatkan rahangnya dan menyingkirkan tangan Juna dari bahunya.

I'M ILENEE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang