Bab : 28. Zain dan Gaun.

60 56 0
                                    

HALLO, MELLOVERS? 🌷
Ketemu lagi di new chapter as part 28.
Nikmati, resapi dan imajinasikan ‼️

- Salam manis semanis gelato tiramisuu.

HAPPY READING.

Pembelajaran sudah kembali di mulai, hari demi hari di lewati oleh banyak pelajar dan guru, kesulitan bagi pelajar dengan banyak materi baru jelas setelah adanya kenaikan kelas pasti ada perbedaan materi atau materi baru setiap tahap.

Banyak yang menjadi pembicaraan di sekolah mulai dari pembicaraan Pak Bayu guru bahasa Indonesia sekaligus pembina UKS yang sedang di rawat di rumah sakit di karenakan memiliki penyakit jantung di umurnya yang sudah tidak muda lagi. Pembicaraan lainnya adalah Agatha yang kembali masuk sekolah setelah mendapatkan skor selama 3 hari karena membully anak kelas 10 dengan beralasan menyebut Agatha adalah kakak kelas yang tidak patut dan sombong akan paras cantik dan kekayaannya, hingga berdampak pada adik kelasnya yang kini sakit selama 5 hari akibat ulah Agatha. Pembicaraan lainnya adalah Ilenee, bukan Ilenee dengan Arkan saat ini tetapi Ilenee dan Zain murid yang duduk di bangku kelas 11 pindahan dari bali. Kenapa harus Ilenee dan Zain?.

Setelah pertemuan saat Demo hubungan keduanya berlanjut. Zain terus mendekati Ilenee dengan alasan tertarik padanya karena Ilenee memiliki sikap yang pendiam namun itu terlihat oleh orang yang tidak dekat dengannya, wellcome nya Ilenee di salah artikan oleh Zain, Zain bahkan selalu membawakan kue dengan beraneka ragam rasa dan bentuk tiap harinya, bahkan siap membelikan apapun yang Ilenee inginkan. Namun bukan Ilenee yang meminta itu tetapi Zain bertanya kepada semua orang yang dekat dengan Ilenee bahkan Zain bertanya juga kepada Kyla, Shireen dan Zea.

Tanggapan Ilenee atas semua perlakuan Zain bukan membuatnya senang namun malah membuatnya merasa terganggu.

"Sumpah deh, demi apa rasanya Ilenee tuh mau ilang aja dari bumi!" kesal Ilenee dengan meremas rambutnya sendiri.

"Ya mau gimana lagi, Zain kayaknya berharap banget lo bales semua nya," jelas Kyla yang sibuk merapihkan almamater di cermin toilet sekolah.

Zea yang merapihkan rambutnya ikut berkomentar dalam kasus yang sangat menyulitkan semuanya, "Bener, masa iya dia sampai bilang kalau kak Ilenee suka apa ya? Apa yang paling dia mau selama ini,".

"Tapi gimana balesnya? Aku enggak punya duit buat semua ini!." jelas Ilenee dengan frustasi.

Shireen hanya menyerngitkan dahinya dan tetap bersandar pada tembok toilet, "Plis deh Len, bukan uang, Tapi perasaan!"

"Ya udah yuk, udah bel kan tadi? Kita bahas pulangnya aja,"

"Yuk, cuss!"

Ilenee hanya diam terus memandangi dirinya di depan cermin sedangkan Kyla, Zea dan Shireen hanya melenguh melihat Ilenee.

"Ayo Ilenee, mau bolos jam ke 3?"

"Enggak!"

"Terus?,"

"Enggak!"

"Astaga, bismillah... ILENEE KLINSKI AYOO!" teriak Kyla kepada Ilenee.

"Buset dah!" kaget Sireen.

"Iya iya sabar dong," cemberut Ilenee menghampiri ketiga temannya, "Tunggu!"

"Apalagi?" tanya Kyla.

I'M ILENEE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang