Bab : 31. CLBK?

62 50 0
                                    

HALLO, MELLOVERS? 🌷
Ketemu lagi di new chapter as part 31.
Nikmati, resapi dan imajinasikan ‼️

- Salam manis semanis gelato tiramisuu.

HAPPY READING.

Meja dengan nomor urut 9 yang di duduki oleh Ilenee dan Zain saat ini. Setelah mendapat pertanyaan dari Zain jelas membuat Ilenee semakin ragu untuk menjawabnya namun tetap teguh pada hatinya Ilenee akan berbicara sebaik mungkin pada laki-laki tersebut agar tidak menyakiti hatinya.

"Gimana ini? Zain mungkin bakal balik lebih cepet,"

Saat Ilenee sibuk untuk memikirkan jawabannya tiba-tiba tangan asing memegang bahunya, dengan terkejut Ilenee langsung berdiri dan membalikkan matanya. Satu orang pria datang menemui dirinya, mata Ilenee terbuka dengan lebar saat melihat seseorang tersebut.

"Maaf?" Ilenee menggerakkan bahunya dan memundurkan langkahnya.

Pria itu tersenyum lebar pada Ilenee,"Sendirian aja?" tanyanya dengan tatapan yang menjijikan.

Ilenee meneguk salivanya menahan rasa takut dengan badan yang seolah-olah di buat membeku.

"E-engga kok,"

"Ssst..., sini saya temani kamu." pintanya yang jelas langsung di tolak mentah-mentah oleh Ilenee.

"Maaf tapi saya tidak menginginkan itu, sekali lagi maaf," Ilenee langsung berbalik badan untuk mengambil tasnya dan beranjak pergi namun lagi-lagi pria itu menahan tangannya dan menariknya hingga hampir saja Ilenee jatuh kepelukkannya.

Ilenee terkejut dan ketakutan saat tangan pria asing tersebut meraba pada bagian tangannya bahkan mengelusnya hingga pada bahu Ilenee.

Ilenee langsung menepis tangan pria tersebut dan menatapnya marah, "Jangan kurang ajar! atau perlu saya teriak?" ancam Ilenee yang tidak berpengaruh bagi pria asing itu.

Zain kamu mana sih? Batin Ilenee dengan takut.

"Kamu terlihat sexy dengan pakaian itu nona," Bisik pria itu yang langsung mendapat dorongan dari Ilenee.

Pria asing itu tersungkur ke tanah, bahkan Ilenee pun ikut terkejut karena dirinya pria itu terjatuh dan..

"Ada apa itu?"

"Ehh liat itu!"

"Mas, tolong ada orang yang berantem disana."

"Ganggu makan malam aja, siapa sih?"

"Ehh.. Ehhh..!"

Semua yang sedang berkunjung di cafe tersebut kini menatap kearah meja yang di tempati Ilenee, setiap sepasang mata menyorot pada dirinya yang jelas semakin membuat Ilenee bertambah takut dan juga malu.

"Kurang ajar kamu!" pria itu menarik tangan Ilenee, terlanjur malu dan menjadi sorotan orang-orang dia terus memaksa Ilenee untuk mengikutinya.

Menahan agar tidak terbawa oleh orang yang sama sekali tidak dikenalnya, Ilenee meringis dan meminta tolong. Tidak ada bantuan satu pun mungkin mereka enggan mendapatkan masalah baru.

Datangnya seorang laki-laki yang dengan berani langsung melepaskan tangan pria tersebut dari tangan Ilenee dan mengambil posisi berdiri di hadapan Ilenee untuk memasang badan sebagai tameng Ilenee, "Minggir!"

Laki-laki itu hanya menggelengkan kepalanya dengan perlahan, "Saya mau mengajak kekasih saya untuk segera pulang dan berhadapan dengan saya, BERDUA !" Ucapnya berbohong.

Ilenee yang mendengar perkataan itu langsung saja membuka suaranya, "Kekasih? Bahkan aku saja tidak mengenalmu sama sekali, Menjijikan!".

Tidak menjawab dan masih membungkam mulutnya laki-laki itu langsung memelintirkan tangan pria asing itu, terlihat wajah pria tersebut yang merasakan kesakitan akibatnya. Tidak sampai situ saja laki-laki itu menendang punggungnya hingga kembali tersungkur mengenai batang pohon yang dihiasi lampu-lampu.

I'M ILENEE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang