Bab : 13. Resmi.

140 90 7
                                    

HALLO, MELLOVERS? 🌷
Ketemu lagi di new chapter as part 13.
Nikmati, resapi dan imajinasikan ‼️

- Salam manis semanis gelato tiramisuu.

HAPPY READING.

"Eum apa ya?"

"Apa?" tanya Arkan menunggu dengan penasaran.

"Ilenee suguhin atuh temen nya, Arkan enggak kamu kasih makanan?" Tanya Mawar, lalu menghampiri keduanya dengan membawa Jamal, kucing kesayangannya.

"Eng..-"

"Enggak mah, Arkan mau pulang katanya, ini ujannya udah berhenti soalnya udah malem banget, kasian rumahnya jauh," Ilenee tersenyum mendorong pelan punggung Arkan agar mau berjalan menuju pintu keluar bersamanya, dengan senyuman di wajahnya.

"Ah masih gerimis, emang beneran mau pulang?"

"I-iya tante, soalnya Arkan kesini cuma mau anter martabaknya aja," Arkan tersenyum lalu berpamitan dengan Mawar.

Mawar hanya tersenyum dan mengangguk perlahan, "Iya udah atuh, sering aja main kesini ya!" pintanya dengan ramah.

"Siap tante,"

"Ya udah, Hati-hati dijalannya. Jangan ngebut!"

"Oke laksanakan ibu mertua!"

Bukan hanya Mawar bahkan Ilenee ikut terkejut mendengar perkataan Arkan yang disengaja itu, Ilenee melihat mama-nya itu melemparkan tatapan penuh pertanyaan padanya, Ilenee hanya merespon dengan senyum pepsodent dengan sedikit menggelengkan kepalanya.

"Calon mereun ah, tapi sok semoga jadi ya." balas Mawar dengan sedikit spoiler lampu hijau pada Arkan.

Ilenee mengajak teman sekaligus crush nya itu keluar dari rumahnya, lalu mengulurkan tangannya untuk mengecek apakah hujan masih berlangsung atau tidak, benar saja hanya hujan kecil yang mulai mereda.

"Hujannya udah cukup reda, kamu kan pakai motor, jadi bisa sat set." ujar Ilenee sedikit mengusir dengan nada halus.

"Gue enggak mau pulang sebelum dapet jawaban itu," balas Arkan keras kepala.

Gadis itu memutar bola matanya malas, namun jujur hatinya dibuat bingung dan malu, Arkan mencangkup dagunya dan mengarahkan agar gadis itu menatapnya, Ilenee menatap Arkan yang jelas jauh lebih tinggi darinya.

"Jadi?"

"Apanya?" Ilenee balik bertanya pada Arkan.

"Will you be mine, yes or no?"

"A-ayo cepet pulang, hujannya takut datang lagi nanti," Ilenee mengalihkan pembicaraannya karna sangat gugup Arkan begitu dekat dan menatapnya sedari tadi.

Arkan berusaha sabar menghadapi gadis dihadapannya itu, luar biasa. "Itu bukan jawaban yang gue mau, Ilenee!"

"Eumm," Ilenee merasakan kakinya sangat lemas bahkan jika Arkan tidak memegang kedua pundaknya maka Ilenee akan jatuh di keramik teras rumahnya sendiri.

"Ilenee," Arkan berusaha bersabar dan sedikit mempertegas menunggu jawaban yang ingin didengarnya.

"Okee Arkan, Aku mau!" Ilenee menghela nafas lalu menundukkan kepalanya dengan cepat.

Arkan tersenyum mendengarnya "Ngomong apa barusan?" Arkan sengaja ingin mendengarkan ucapan Ilenee sekali lagi.

"Iya Arkan, aku mau kok!" ulang Ilenee.

"Apa?" Tanya Arkan bingung.

"Astaga, Arkan gue mau kok jadi pacar lo!" Teriak Ilenee kesal namun setelahnya Ilenee segera menutup mulutnya dan menggigit lidahnya sendiri karna panik dengan bodohnya dia masih berada dirumahnya, yang jelas perkataannya bisa terdengar oleh orang rumah, termasuk kak Juna yang galak.

I'M ILENEE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang