HALLO, MELLOVERS? 🌷
Ketemu lagi di new chapter as part 48.
Nikmati, resapi dan imajinasikan ‼️- Salam manis semanis gelato tiramisuu.
HAPPY READING.
Setelah melewati minggu ketiga, ini adalah harinya dimana keluarga Klinski dengan keluarga Wilona bertemu sebagai calon besan, makan malam besar di kediaman Klinski.
Setelah hari dimana Arjuna melamar Wilona, keduanya langsung memberitahukan kabar baik ini kepada keluarganya masing-masing.
Ayah dan Ibu Wilona begitu senang ketika mendengar putri satu-satunya itu akan menikah dengan pemuda yang jelas sudah lama menjadi kesayangan keluarganya, Arjuna sudah dianggap sebagai putranya, persahabatan Wilona dan Arjuna bukan hanya dua tahun atau tiga tahun, melainkan lebih dari lima tahun, hingga kini keduanya memantapkan diri untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Begitu juga keluarga Klinski, Bu Mawar begitu bahagia atas keseriusan anak laki-laki nya itu, Ara yang dilangkahi oleh adiknya tidak merasa keberatan bahkan merestui keduanya, status Ara masih berpacaran karena baru-baru ini menjalin hubungan jadi tidak mungkin untuk cepat menikah, sedangkan Ilenee bahagia karena Wilona adalah kakak ipar yang baik, juga pendengar dan teman curhat yang baik, jelas itu yang membuatnya bahagia.
Seperti Arjuna yang diterima baik oleh keluarga Wilona, begitu juga sebaliknya.
20:04 family dinner date.
"Jadi nanti pernikahannya bulan Juli?"
"Iya Juli aja, setelah Arjuna sama Wilona wisuda."
"Oke, nanti kita cari tanggalnya ya. By the way, wellcome Arjuna calon mantu Ibu." ucap Mikha, ibu Wilona.
Arjuna hanya mengangguk senyum, sesekali matanya melirik memandangi gadis cantik dibalut gaun sederhana bercorak bunga, sebagai tumbuhan favoritnya, gaun pemberiannya dari gaji pertamanya.
Wilona hanya membalas senyumannya itu, masih dengan melahap makanannya dan mengunyah hingga habis.
"Nanti rencananya mau tinggal dimana, kalian?"
"Wilo mah gimana Arjuna aja bu,"
"Gimana, Jun?"
"Do'ain bu, Juna lagi nyicil rumah buat kita nanti, alhamdulillah ini udah cicilan kedua terakhir."
Semua keluarga terkejut bahkan Wilona ikut terkejut ketika mendengar tunangannya sudah menyiapkan semuanya begitu sempurna tanpa ia ketahui.
"Rumah?"
"Dimana?"
"Juna beli di daerah perumahan mekarsari, deket sama rumah Wilona juga, Juna enggak mau kalo suatu saat Juna kerja terus istri Juna kangen rumahnya kesusahan masalah transportasi dan jarak." jelas Juna mendetail.
"Astaga Juna, kamu memang peka sekali, enggak salah kalo ibu terima kamu meminang putri ibu,"
"Pasti mahal ya?" khawatir Wilona seketika berhenti makan.
Juna hanya menggelengkan kepalanya, "Rahasia."
"Ih kamu ya!"
"Oh iya kak, Ilenee boleh liat rumah kak Juna sama kak Wilona nanti?"
"Semuanya juga boleh, besok kakak anter ya."
"Oke," sahut semua orang kompak.
Ilenee merasa senang, walau ini bukan acaranya tapi tetap saja dia turut andil dalam kebahagiaan keluarganya, Kakaknya, yang selalu memboncengnya, memarahinya, membelikan martabak sehari dua kali, mengikat rambutnya, mengantar jemputnya kini sudah memiliki pendamping hidup dan jelas akan mengurus teman hidupnya, dan bukan dirinya lagi.
Ilenee duduk sendirian di salah satu kursi taman dirumahnya, menatap langit gelap berharap akan didatangkannya orang lama yang pernah singgah itu.
"Arkan, kapan kamu dateng?"
"Aku enggak akan nuntut perhatian, aku enggak akan egois, asalkan kamu mau dateng temuin aku. Kamu pikir aku enggak khawatir terakhir kamu hilang, cuman kalung liontin sama.." gadis itu enggan untuk menyebut darah, karena dia begitu membencinya apalagi setelah kehilangan kekasihnya terakhir kali itu.
"Aku bahkan enggak tau kamu sekarang dimana, nomor kamu aja udah enggak aktif, oke enggak soal aku, tapi liat temen-temen kamu, Asteroid semua juga jadi hancur karena kehilangan kamu."
"Randy bilang, mereka sering datang ke markas Asteroid walau selama ini masing-masing dari mereka sibuk kuliah dan ada yang kerja, tapi mereka selalu nyempetin waktu buat datang ke markas mereka, mereka butuh kepastian, Asteroid butuh hidup kembali." balasnya lagi sambil menangis.
Arjuna memperhatikan adiknya itu, dia begitu menyayangi gadis kecil itu. Entah dirinya sekeras kepala apa hingga menjauhkan Arkan dengan Ilenee bahkan membenci Arkan.
"Mas,"
Juna mengangkat kedua halisnya setelah mendengar kata 'Mas' dari calon istrinya. "Lah?"
"Hehe, iya mas, kan sekarang statusnya tunangan jadi harus ganti panggilan, bukan sayang doang."
"Iya gimana kamu aja, kenapa?"
"Kamu kapan kerja diluar kota? Emm kamu pernah bilang di ajak sama pak Ratno bos kamu keluar kota ya? Besok kan?"
"Oh iya, besok. Tapi cuman 3 hari setelah itu mas pulang."
"Oh okee, idih mas."
"Lah kan kamu yang bilang itu duluan, jadi aku juga ngikutin."
"Ah manis banget sih kamu mas."
"Mode manja," kekeh Juna.
"Sttt diem!" kesalnya.
Arjuna hanya tertawa kecil lalu memeluk Wilona dari samping, "Maaf sayang."
"Hmm,"
-🌷-
Tbc.
‼️NO PLAGIARISME‼️
thanks for reading part 48 nya.
Banyak kurangnya karena ini awalan dan cerita pertama saya.Dipersilahkan :
tap bintang [ vote ⭐]
tap komentar [ kritik saran 💬]
Follow akun wattpad author! @mellinaaa.a 1st, @sastramellinaaa 2nd
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ILENEE
Ficción GeneralDILARANG PLAGIAT, INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI! ‼️ Sinopsis : Ilenee Klinski, seorang remaja yang mencintai pria bernama Arkan Maheswari. Dia adalah ketua dari komunitas pembalap mobil yang dikenal dengan nama, ASTEROID. Dalam beberapa minggu...