Bab : 39. Flashback Zea.

53 49 0
                                    

HALLO, MELLOVERS? 🌷
Ketemu lagi di new chapter as part 39.
Nikmati, resapi dan imajinasikan ‼️

- Salam manis semanis gelato tiramisuu.

HAPPY READING.



Hujan di malam hari itu jelas membuat dirinya merindukan teman-temannya. Perkelahian kecil membuat dirinya jauh dari ketiganya.

"Udah 4 hari, apa sebaiknya gw duluan yang kabarin mereka ya? Kayaknya gw terlalu egois buat semua ini." Ucapnya sembari menatapi layar ponselnya.

Masalah yang terjadi dimulai saat terjadi ke salah pahaman Zea dengan kekasihnya Alvin, Alvin seringkali dekat dengan mantan kekasihnya yaitu Azera walau Alvin selalu beralasan karena diperintah ibu Azera menjaga mantan kekasihnya itu selama tinggal di kota orang tetap saja bagi Zea itu alasan yang aneh. Mengapa harus Alvin?.

Mulanya hanya keduanya namun bagai kokohnya benteng cina, Cinta Zea kepada Alvin begitu besar. Saran demi saran yang diberikan ketiga temannya tidak mempengaruhi pikiran dan hatinya hingga Kyla mengeluarkan perkataan yang menyakitkan baginya dan membuatnya memilih untuk pergi dengan Alvin atau tetap bersama sahabatnya. Namun Zea tidak peduli dan memilih untuk pergi begitu saja.

Keadaan merumit, disisi lain Kyla meminta agar Ilenee dan Shireen tidak mengabari Zea dulu, sebelum Zea yang mendahului. Tapi tidak ada kabar darinya. Tentu saja ketiganya cemas, karena Zea yang ceria memiliki sifat negative dia merupakan wanita yang labil, moody-an dan emosional.

"Argh, gimana ini sekarang Alvin enggak ada kabar, terus temen-temen juga enggak ada satupun yang keliatan batangnya di social media." Kesalnya.

Saat ingin memejamkan matanya Zea mendengar suara adiknya berteriak memanggil papa, mungkin ayah Zea baru saja kembali dari kantornya.

"Dimana Zea?"

"Dia di kamar mas.*

"Bisa tolong panggil Zea? Papa ada perlu."

Tentu percakapan itu terdengar oleh Zea. Zea binggung apa yang ingin disampaikan? Apa ada makanan kesukaannya yang di bawa sang ayah?.

Mama Zea datang ke kamar yang jelas disambut senyuman olehnya, keduanya kini menghampiri Kepala keluarga itu. Zea duduk di samping ayahnya bersama dengan adik laki-lakinya itu.

Azro ayah Zea menggeradah tas miliknya lalu mengeluarkan secarik amplop putih dengan logo khas yang tidak asing bagi Zea.

"Ini hadiah yang kamu mau, nak." Ucap Azro yang langsung diterima Zea.

Zea membuka isi surat tersebut dan dikagetkan setelah membacanya, ketika tau bahwa surat ini adalah surat pendidikan dari Universitas di Korea. Universitas impiannya. Zea hanya perlu wawancara dan melakukan tes agar diterima disana. Tapi kali ini, tidak ada kesenangan melainkan hanya ada kesedihan. Zea ingat saat meminta ini hanya karena hati dan pikirannya ditutupi kabut amarah namun apa daya, nasi sudah menjadi bubur.

Zea duduk termenung di kamarnya setiap air mata jatuh dan membasahi kertas itu. Notice WhatsApp hanya terdapat pengumuman acara pelepasan saja.

Saat dibutuhkan semuanya hilang.

-🌷-

Tbc.

‼️NO PLAGIARISME‼️
thanks for reading part 39 nya.
Banyak kurangnya karena ini awalan dan cerita pertama saya.

Dipersilahkan :
tap bintang [ vote ⭐]
tap komentar [ kritik saran 💬]
Follow akun wattpad author! @mellinaaa.a 1st, @sastramellinaaa 2nd

I'M ILENEE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang