7. Petikan Gitar

165 68 25
                                    

Aku jatuh cinta
Kepada dirinya
Sungguh-sungguh cinta
Ohh. apa adanya
Tak pernah ku ragu
Namun tetap selalu menunggu
Sungguh aku
Jatuh cinta kepadanya

Lirik lagu yang tak sengaja didengar oleh Arumi dari dalam ruangan ini. Entah siapa itu Arumi tak bisa melihat wajahnya, lagu ini kelihatan dalam sekali ia nyanyikan. Tapi, Arumi tau ini lagu yang berjudul "aku jatuh cinta" dari roulette. Tanpa pikir panjang Arumi pun mencoba menghampiri orang tersebut.

"Suara Lo bagus, gitar Lo juga" spontan Arumi langsung mengatakan hal itu.

"Tapi kenapa Lo sendiri?Lo mau daftar juga?"

Tapi cowok ini tetap diam dan memainkan senar gitarnya namun kali ini tanpa suara dari mulutnya yang ikut bernyanyi. Karena penasaran Arumi pun mencoba melihat wajah si cowok, dan Arumi kaget.

"Angga? Ngapai Lo disini?"

Angga menarik kursi dipinggir nya dan meletakkan didepan kaki cewek yang berdiri didepannya. Lalu ia menarik tangan Arumi untuk duduk. Dengan muka yang tak sama sekali memberi ekspresi.

"Kenapa Lo nyuruh gue duduk?" Tanya arumi. Angga tetap memainkan gitarnya

"Punya mulut kan? Jawab kali kalo ditanya orang. Jangan diem aja!"

"Hem. Lo gak mau denger gue main gitar?"

"Tadi Lo bilang suara gue bagus, gitar gue juga bagus"

"Ya-aa tapi, kenapa Lo nyuruh gue duduk disini, ntar dikira orang pacaran lagi, malu gue"jawab Arumi yang merasa kesal dengan tingkah aneh Angga.

"Oh, Lo mau pacaran sama gue?"potong annga yang meledek Arumi dengan menyematkan tawanya.

"Dih. gak Sudi gue pacaran sama orang aneh kayak Lo"jawab Arumi yang emosi, lalu mencoba berdiri dan pergi. Namun terhenti, tangannya kembali ditarik oleh Angga seolah Angga tak ingin Arumi pergi dari sana.

"Kalo gue suruh duduk, ya duduk manusia!!"

"Gak. Gue mau pergi"

"Lo jadi ketua kelas gue itu cuma dikelas, kalo diluar kelas Lo gak bisa ngatur gue, ngerti?!"

Arumi mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Angga. Namun ngga tetap memegang erat tangan cewek cantik ini. Karena sudah benar-benar kesal Arumi pun menarik gitar ditangan sebelah Angga lalu melemparnya dan itu adalah salah satu kesalahan terbesar Arumi.

"Heh Lo gila ya!! Lo pikir gue beli gitar pakek daun? Seenak nya aja Lo banting gitar gue, bener-bener ya Lo cewek gak jelas!!" Ucap Angga sambil mengambil gitarnya, setelah dilihatnya gitarnya terlihat rusak, dan senar gitar terputus.

"Lo liat sekarang, gitar gue rusak!!. Lo harus tanggung jawab!!"

"Yang salah Lo, seenak nya aja maksa gue buat duduk, seenak nya aja Lo narik tangan gue. Jadi kalo gitar Lo rusak, benerin sendiri karna itu kesalahan Lo sendiri. Bukan gue!" Jawab Arumi.

"Kalo Lo punya otak, Lo bakal tanggung jawab karna udah ngerusak gitar gue. Tapi sayang Lo gak punya otak arumi!!"

Pertengkaran adu mulut ini dilihat oleh Fadel, sehingga Fadel sedikit kesal pada angga, Fadel teringat janji nya pada Arumi kemarin. Jikalau Angga berani ngebentak dia lagi, maka Fadel bakalan bantuin arumi. Dan itu yang Fadel lakukan.

"Angga!" Teriak fadel

"Jangan ngebentak Arumi nga!, Lo cowok tapi sukanya ngebentak cewek"

"Bukan urusan Lo, Lo juga gak bakal kan ganti gitar gue?! Jadi gak usah jadi pahlawan buat Arumi"

"Ohh, Lo mau gue ganti gitar Lo? Oke. Gue beliin Lo gitar baru, mau seratus gitar pun gue bisa kasih!"

Sontak saja kata-kata Fadel membuat Angga semakin emosi, Arumi pun bingung apa yang harus ia lakukan. Dengan emosi Angga menatap tajam Fadel. Entah apa yang akan Angga lakukan, tapi hal itu membuat Arumi takut dan sedikit mundur dari posisi berdirinya.

Dengan muka ketakutan Arumi menatap Angga dan Fadel. Seketika pikiran arumi kacau, ia tak bisa berkata apapun. Yang ia harap adalah Cici dan mika menemaninya diruang ini.

Namun hal tak terduga terjadi.

"Fadelllll!!!" Teriak Arumi yang langsung meneteskan air mata karena ketakutannya.

Note:
Fadel kenapa ya? Dan Angga gimana. Penasaran?
Maaf ya kalo gak seru
Happy reading:)

Septi Rahmawati

Arumi & Angga [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang