14. Jujur

115 54 9
                                    

Pagi hari di sekolah Fadel yang sudah dari tadi datang dan mempersiapkan banyak hal di ruang OSIS untuk melakukan rapat demi berlangsungnya satu acara sekolah. Fadel saat ini memang terlihat sibuk, tapi Fadel tidak selalu fokus dengan pekerjaannya di ruang OSIS sebagai ketua. Ada yang sedang ia pikirkan dan di bayangkan oleh Fadel.

Dalam hati fadel "lama lama gue kepikiran terus sama Arumi, kenapa ya dia selalu Deket sama Angga?"

"Kenapa gue gak bisa Deket sama Arumi?, Apa dia gak suka Deket sama gue?, Gue harus ngelakuin apa coba!"

Lalu Fadel melihat ke arah luar ruangan OSIS, ia tampak melihat sesosok cewek cantik yang melintas dari ruangan OSIS. Dan ternyata benar itu Arumi, Fadel pun meninggalkan ruangan OSIS dan mencoba mengejar Arumi.

"Mi!!" Panggil Fadel dari belakang, Arumi pun menoleh.

"Eh. Fadel, Lo baru Dateng?"

"Enggak tadi gue dari ruang OSIS, sekalian barengan aja kekelas nya. Gue mau bawa tas gue kekelas"

"Ohh, gitu. ya udah ayok!!"jawab Arumi singkat.

Fadel yang hanya bisa menatap wajah Arumi dari samping, tiba tiba ada yang mengejutkan dari belakang mereka berdua. Dan itu adalah mika dan cici, benar benar suka mengganggu ketentraman hati Fadel.

"Hey! dua-an aje nih"ujar mika.

"Apaan sih ngagetin ajaa"kata arumi.

"Yee! hari ni dua dua-an kekelas bareng Fadel, ntar pulang bareng bebep Angga ya kan!"ledek cici.

Arumi langsung mencubit Cici dan mika yang tertawa terbahak bahak, dan Fadel hanya membuang muka. Tentu saja Fadel sangat merasa terganggu ketika Cici mengatakan hal tadi.

"Gue kayaknya ke ruang OSIS lagi, soalnya buku gue ada yang ketinggalan" Ucap Fadel, Tanpa berani menatap Arumi.

"Ohh, oke kalo gitu Del"jawab Arumi bingung.

Fadel pun berbalik arah meninggalkan Arumi,Cici dan mika dengan wajah datar terlihat sangat tidak nyaman.

"Tuh kan. gara-gara kalian bedua nih, gue jadi gak enak sama Fadel" gumam Arumi merasa tidak enak hati pada fadel.

"Lah, kok jadi kita yang salah, emng bener kan apa kata kita tadi" Ucap cici.

"Iya loh mi, Lo tu pilih Fadel apa Angga sih?" Potong mika.

"Ya ampun pusing lama-lama gue, KAGAK ADA YANG GUE PILIH!!" Jawab Arumi

Arumi pun pergi dengan wajah kesal, Cici dan mika hanya tertawa saja. Disisi lain, Angga yang baru saja datang ke sekolah melewati ruang OSIS dan ia melihat Fadel yang hanya duduk sendiri. Dia pun mencoba menghampiri fadel.

"Woy, sendirian aja!"

"Ngagetin aja Lo"

"Mikirin apa, pagi-pagi udah ngelamun disini"

"Gak. gak kenapa-kenapa gue cuma kepikiran sesuatu aja"

"Apa tuh, cerita kali bro!"

Fadel berusaha menceritakan sesuatu yang menjadi  pertanyaan baginya.

"Arumi itu orangnya mudah gak sih dideketin?"tanya Fadel.

Angga kaget ketika mendengar pertanyaan Fadel padanya.

"Gue tanya Lo ya karena Lo kayak udah Deket gitu sama Arumi, sedangkan gue kayak sulit banget buat Deket sama Arumi"ucap Fadel

"Gimana ya, gue juga Deket dia paling berantem Mulu, gada akur akur nya Del" jawab angga. Meskipun terlihat kaget ia menjawab.

"Jujur aja nih. Lo lagi pdkt-an ya sama Arumi?" Tanya fadel.

"Astaga. Fadel, kenapa Lo mikir gitu? Ya enggak lah!"

"Gue aja tiap hari berantem Ama dia gak mungkin gue suka sama Arumi" Potong angga.

"Tapi Lo tiap hari pasti nganter dia pulangkan?"

"Gue liat-liat juga Lo kemana mana sama Arumi, kedekatan kalian itu yang bikin gue berfikir kalo kalian lagi pdkt"ucap fadel.

"Sekarang gue tanya, Lo suka sama Arumi?"tanya angga.

Tanpa pikir panjang Fadel tiba-tiba menjawab.

"Iya, gue suka sama Arumi!"jawab Fadel singkat.

Jawaban Fadel ini membuat Angga merasa kaget dan tidak enak hati, sebab ternyata temannya sendiri menyukai cewek yang saat ini sering ia antar pulang sekolah. Bahkan ia diminta ayah Arumi untuk menjaga Arumi.

"Trus, berarti Lo cemburu sama kedekatan gue sama Arumi?"

"Lo tenang aja. Gue gak akan tikung Lo, gue juga gak ada rasa apapun sama Arumi. Gue percaya sama Lo, Lo bisa bikin Arumi bahagia kalo kalian bisa sama-sama"

"Gue pergi dulu ya kekelas, mau bareng gak?" Jawab Angga berupaya meyakinkan fadel.

"Gue disini dulu, gue nunggu yang lain Dateng baru gue kekelas"jawab fadel.

"Okeh, gue duluan"

"Dan inget apa kata gue tadi"

"Kalo lo bener bener suka jangan cuma diam, Karena Lo cowok bukan cewek"

"Cowok itu mengejar bukan dikejar" ucap Angga pada Fadel dengan yakin.

Angga pun pergi kekelas, dengan masih memikirkan apa yang barusan ia dengar dari fadel. Sedangkan Fadel masih mengingat perkataan Angga tadi "cowok itu mengejar bukan dikejar" sehingga Fadel terlihat semakin semangat untuk mendekati Arumi. Apalagi setelah tau Angga tidak menyukai Arumi. Fadel berusaha memikirkan bagaimana cara supaya ia bisa mendekati Arumi. Setelah lama berpikir, akhirnya ia dapat jawaban lalu ia pergi kekelas.

Note:
Hmm, rencana apa ya yang dibuat Fadel?
So, Happy reading:)

Septi Rahmawati

Arumi & Angga [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang