43. Merah Jambu

83 6 23
                                    

"Ada banyak barang yang dapat dijadikan simbol cinta"

***

Bel pulang tiba setelah sekolah hari ini. Arumi, Cici dan Mika sudah menunggu di depan gerbang sekolah. Angga dan Fadel juga ikut menyusul mereka yang tengah menunggu.

"Mi! Lo pulang bareng Angga kan?" Tanya Mika, Arumi mengangguk.

"Kapan sih kalian jadian? Gue nggak sabar pengen di traktir." Kata Cici merengek, membuat Mika tertawa lepas.

"Aduh, Ci. Kalo mereka jadian, pasti Arumi bilang kok."

"Tapi, dia hari ini ngajak gue jalan. Nggak tahu kemana." Arumi bercerita.

Cici dan Mika terlihat kaget sekaligus senang mendengar kalau kedekatan Angga dan Arumi sudah semakin jauh.

"Serius? Gue kaget banget, ini!" Teriak Mika senang.

"Iya. Serius, masa bohong." Ucap Arumi.

Tiba-tiba datang lah dua motor itu adalah Angga dan Fadel. Fadel membuka helm dan bicara pada Arumi.

"Angga udah siap buat anter Lo, Mi!" Sebut Fadel meledek Angga, membuat Cici dan Mika menertawakannya.

Angga terlihat malas. Ia menghela nafas, "yuk!" Ajak Angga pada Arumi.

"Cie..." Teriak Cici dan Mika kompak.

"Heh! Jangan ganggu orang lagi felling in love dong." Omel Fadel kembali meledek.

"Ih, udah deh." Bentak Arumi malu. "Gue duluan, ya. Bye!" Ia berjalan mendekat pada motor Angga dan mengambil helm di tangan Angga.

"Duluan, ya!" Pamit Angga pada Fadel, Cici dan Mika.

Akhirnya, mereka pun pergi. Cici dan Mika juga sudah menaiki taksi yang sedari tadi mereka tunggu-tunggu kedatangannya. Begitu juga Fadel, ia masih melihat ke arah motor Angga dan Arumi yang semakin jauh.

"Angga benar-benar baik buat Arumi. Kalo kalian pacaran, gue bakalan seneng banget." Batin Fadel, ia pun bergegas pergi.

***

Angga menghentikan motornya di depan sebuah toko aksesoris, penuh dengan warna yang cantik dan mewah. Toko berwarna putih dan cream ini benar-benar membuat mata Arumi tidak mampu berkedip.

"Kita ngapain kesini?" Tanya Arumi.

Angga menarik tangan Arumi memasuki toko aksesoris itu. Ia membawa Arumi pada banyak rak-rak cantik yang berisikan aksesoris gelang, cincin, anting, kalung, kuncir rambut, pita, boneka, bahkan gantungan kunci.

"Lo cari in gue pita yang bagus buat cewek." Pinta Angga, Arumi mengerutkan kening nya.

"Kenapa harus nyuruh gue?" Tanya Arumi lagi.

Angga menghela nafas, "ya, karena Lo cewek. Gue mana paham selera cewek kalo liat aksesoris lucu-lucu kayak gini." Jelasnya sambil melihat-lihat aksesoris lainnya.

"Yaudah. Lo mau nyari pita?" Tanya Arumi untuk ketiga kalinya.

"IYA, ARUMI LUNADIA." Jawab Angga terlihat senyum dipaksa.

Arumi pun mencari di bagian rak berwarna putih, di sanalah ada banyak macam pita, ada pita untuk baju, rambut, dan pita untuk banyak benda lainnya.

Mata Arumi tertuju pada satu pita berwarna merah jambu, benar-benar ia menyukai pita itu. Ia ambil dan dilihatnya lebih dekat.

Angga melihat Arumi yang tengah memandangi pita merah jambu itu, ia pun menghampiri Arumi.

Arumi & Angga [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang