39. Anjing

104 5 77
                                    

"Kalo anjing ngejar orang. Kalo aku ngejar kamu"

***

Jam pulang tiba, mereka semua sudah menunggu taksi di depan gerbang sekolah. Arumi, Cici dan mika juga menunggu taksi untuk pulang. Sedangkan, Fadel masih berada di ruang OSIS karena urusannya belum terselesaikan bersama anggota OSIS lainnya.

Cici dan Mika ternyata sudah menemukan taksi yang satu arah dengan rumah mereka. Alhasil, Arumi harus menunggu sendiri. Itu adalah hal biasa yang sering terjadi, Arumi duduk di tempat menunggu taksi dekat sekolah.

Angga menghidupkan motornya bergegas pulang. Namun, saat melihat kearah kanannya. Tampak cewek duduk sendiri dan ternyata itu Arumi. Ia pun berniat menghampiri Arumi disana.

"Step ketiga! Pasti Lo bisa nga!" Gumamnya dalam hati. Lalu ia pergi menemui Arumi.

Arumi melihat ke arah motor yang berhenti dihadapannya. Lalu Angga melepas helmnya, Arumi langsung membuang muka.

"Ikut gue!" Ajak Angga. Tapi Arumi menatap kearah lain seolah tak mendengar ucapan Angga.

"WOY! BUDEK YA?"Teriak Angga. Tetap sama, Arumi tidak menghiraukannya.

Akhirnya, Angga turun dari motornya dan menghampiri Arumi.

"Ikut gue. Gue anter pulang!" Menarik tangan Arumi.

"Apa sih! Lepasin ngak?!" Mencoba melepaskan tangganya yang ditarik Angga menuju motornya. Angga menatap Arumi lekat.

"Ngak usah bantah songong!" Menarik tangan Arumi. Melihat Angga yang memaksanya untuk naik kemotor Arumi malah mencubit tangan Angga dengar keras.

"HEH!! SAKIT GOBLOK!" Angga meringis kesakitan. Arumi langsung pergi dan berjalan agak jauh dari Angga mencoba menjauhinya.

Angga berlari mengejar Arumi, "jangan sampai step ketiga gue gagal lagi!" Dia berlari.

"Eh, Lo ngak boleh nolak" menunjukkan jari telunjuk nya ke wajah Arumi dan menghalangi jalan Arumi.

Arumi memasang wajah geram. "Bisa ngak? Ngak usah ganggu gue?" Angga menggeleng.

"Plis,gue males debat sama Lo!" Menyatukan tangannya. Angga kembali menggeleng.

"Nga! Gue mau pergi!" Angga menggeleng lagi, Arumi malah menepuk jidatnya kesal.

Akhirnya, Arumi mendorong tubuh Angga sampai ia bisa lewat dan tidak dihalangi oleh Angga lagi. Namun, langkah Arumi terhenti saat ia melihat ke arah depan, ada anjing yang menatapnya. Arumi melotot ketakutan, ia berbalik arah melihat Angga.

Angga bingung melihat Arumi yang nampak ketakutan, ia pun menaikkan alisnya. Arumi berjalan pelan dan mendekati Angga. Sampai akhirnya, Armi berdiri didepan tubuh Angga yang tinggi ini, yang membuat Arumi jelas terlihat pendek hanya sebatas ketiak Angga saja.

Arumi menggenggam baju Angga dengan wajah takutnya. "Lo kenapa, sih?" Arumi malah berpindah tempat, ia berjalan pelan ke tubuh belakang Angga dengan masih menggenggam baju Angga dengan kuat. Sehingga Angga sulit bergerak.

Arumi mengintip dari balik tubuh belakang Angga. Angga pun menatap ke arah depan dan ternyata anjing itu menggonggong.

"MI!" Angga melotot. "Ada anjing!" Sebut Angga pelan dengan suara kecil.

"Gue mau bilang itu, tapi gue takut!" Jawab Arumi suara kecil.

Angga pun menarik tangan Arumi dan lari menuju motornya. Tak di sangkah, anjing itu malah mengejar mereka. Dengan cepat Angga menghidupkan motornya dan Arumi sudah dalam posisi duduk nyaman dimotor. Lalu saat anjing itu semakin dekat, motor Angga berjalan cepat.

Arumi & Angga [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang