41. Just Kidding

74 6 3
                                    

"Apakah ada jurusan ngomong serius? Atau jurusan nembak cewek? Mohon dibantu"

***

Malam hari di rumah Arumi. Ia dan ayahnya baru saja selesai makan malam, ayahnya sudah pergi ke ruang kerja dan Arumi masuk ke kamarnya. Arumi masuk dan mengambil handphonenya, membuka WhatsApp nya, tapi isinya hampa. Tidak ada siapa pun yang memberi pesan hanya ada isi pesan grup dari Cici dan Mika. Tapi, Arumi tidak membacanya.

Ia meletakkan handphone nya dan melamun. Ia tersenyum sendiri dalam lamunan itu. Arumi sedang memikirkan apa? Angga? Atau siapa?

Batin Arumi, "kalo Angga nembak gue, gimana, ya?" Mengetuk dagunya dengan jari telunjuknya.

"Tapi tadi dia bilang bercanda. Jadi, gimana sih!" Omelnya, tiba-tiba suara pesan masuk di handphone nya. Betapa kagetnya, ternyata yang mengirim pesan WhatsApp itu adalah Angga.

Angga: hai om Surya!

Arumi mengerutkan keningnya ketika membaca pesan Angga.

Arumi: Lo ngapain manggil nama bokap gue!

Angga: bercanda, Lo belom tidur ya?

Arumi: kalo gue tidur, yang bales chat ini siapa. Tolol!

Angga: oh iya ya.

Arumi: terus Lo mau ngapain?

Angga: besok pagi Lo gue jemput, pulangnya sama gue. Besok kita jalan.

Arumi membaca pesan itu kaget dan heran. Dalam hati, "jalan? Dia mau ngajak gue jalan? Serius ngak, sih!" Tersenyum lebar.

Arumi: iyaaa. Tumben mau ngajak gue jalan.

Angga: ngak usah banyak nanya. Tunggu aja besok.

Arumi: iya deh.

Angga: selamat malam bayi!

Arumi kembali dibuat tertawa geli oleh pesan Angga padanya. Kenapa hari ini Angga benar-benar aneh baginya, perlakuannya pun mulai berbeda.

Dan,

Pagi hari, Arumi sudah siap dan memakan roti yang disiapkan oleh bibi si meja. Arumi sudah terlihat rapi dan ceria. Yah, hari ini adalah hari yang membuatnya bahagia karena Angga akan menjemput dan mengajaknya jalan.

"Ayah, nanti pulang sekolah. Arumi izin, ya. Mau jalan" ayahnya yang tengah meminum teh pagi mulai mengerutkan keningnya.

"Jalan?" ayahnya kebingungan, "sama siapa?" Tanya ayahnya.

"Sama..." Arumi tersenyum, ayahnya makin kebingungan.

"Sama siapa, nih! Pacar?" Ayahnya tertawa lepas, Arumi melotot.

"Ih, bukan ayah. Sama Angga kok" kata Arumi yang tengah sibuk memasang sepatunya.

"Oh, Angga. Ya, menurut ayah itu pacar kamu lah!" Arumi berdecak kesal.

"Udah, ah! Bercanda Mulu punya ayah." Arumi pergi menghampiri sang ayah dan bersalaman.

"Arumi tunggu Angga jemput di depan, ya. Ayah jangan keluar, disini aja. Nanti ayah ngomong yang nggak-nggak sama Angga" Arumi malah tertawa keras, ayahnya ikut tertawa.

Arumi pun menunggu Angga menjemputnya untuk sekolah. Hanya beberapa menit saja, Angga sudah berada disana.

"Maaf, ya lama." Kata Angga, memberikan helm pada Arumi.

Arumi & Angga [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang