18. Cuek

127 56 11
                                    

"Cukup Antartika aja Yang dingin, antara kita jangan"

***

Pagi hari Arumi yang tergesa-gesa untuk pergi sekolah. Yah, tanpa di bangunkan oleh sang ayah yang sedang pergi kerja di bali, sampai akhir nya Arumi bangun kesiangan.

"Aduh, ini udah hampir jam 7:30 gimana dong yaelah arumi!!"

"Apa gue chat Angga aja ya, buat nebeng dia?, Ah! terserah deh. dari pada gue telat"

Arumi:
Nga!

Woy! nga gue nebeng Lo yah, plis!

Gue takut telat,taksi udah lewat juga kayaknya

Heh, setan!! Lo kemana sih!!

Angga!!

Tapi sayang, pesan Arumi ini tak kunjung dibaca oleh Angga. Bahkan tidak ada tanda tanda kalau WhatsApp nya aktif.

"Angga kenapa sih gak kayak biasanya, biasanya kalo gue chat dia langsung dibales tapi kenapa semenjak kemaren dia gak kayak dulu sih, gak ngomel ngomel lagi sama gue"kata Arumi yang sedang berdiri dipinggir jalan berharap ada taksi yang lewat.

Tak lama itu satu taksi berhenti dan menawarkan Arumi untuk ikut dengan taksi itu.

"Neng! mau kemana?"

"Ke SMA gemilang bang, bisa?"

"Ohh iya. saya lewat situ, naik neng!"

Arumi pun sedikit legah, sebab ia sudah menaiki taksi menuju sekolah. Meskipun mustahil dia tidak akan telat. Justru pastinya saat sampai disekolah, Arumi sudah akan berhadapan dengan hukuman dari guru piket hari ini.

"Arumi mana sih, kok jam segini belom nongol yah"kata Cici yang sedang berjalan menuju lapangan bersama mika.

"Gak tau jugaa. Jangan-jangan dia telat lagi"jawab mika yang juga terlihat bingung.

Yah, hari ini semuanya di suruh berkumpul dilapangan, untuk mendengarkan pengumuman dari OSIS sekolah.

"Eh. itu Angga, tanya aja sama dia. Kan biasanya Arumi nebeng sama Angga" Mereka pun menghampiri Angga yang berjalan menuju ruang OSIS.

"Nga tunggu!"

"Arumi sama Lo?"tanya mika pada angga.

"Enggak,Kenapa emng?" Jawab Angga singkat.

"Aduh! fiks banget Arumi telat ci!"potong Cici yang khawatir pada sahabat nya itu.

"Kenapa, Lo sekolah gak bareng sama Arumi?"tanya mika kembali.

"Gue bukan supir dia yang setiap hari harus anter jemput Arumi" jawab Angga lalu pergi meninggalkan mika dan cici.

"Kayaknya mereka bedua lagi berantem deh, ya gak ci?"tanya mika pada cici.

"Iya sih kayak nya gitu"

"Tapi berantem karena apa coba?! Kan mereka tiap hari berantem, bingung gue"jawab cici.

"Yaudah deh, kita kelapangan aja dulu, siapa tau bentar lagi Arumi dateng"ucap mika lalu bergegas mengambil barisan di lapangan.

Angga yang sedikit bingung memikirkan Arumi yang sampai sekarang belum datang ke sekolah. Hari ini Angga memang tidak mengajak Arumi pergi ke sekolah bersamanya,Ntah apa sebab nya.

Fadel dan anggota OSIS lainnya sibuk menyiapkan banyak hal untuk memberi pengumuman pada semua teman teman disekolah. Hari ini adalah hari pengumuman bahwa akan diadakan lomba pentas seni antar kelas.

Bel pun berbunyi, dan Arumi tak kunjung datang ke sekolah. Hal itu membuat Angga semakin ragu kalau Arumi tidak akan telat ke sekolah.

"Del, Hari ini guru piket siapa?"tanya Angga pada Fadel yang sedang sibuk didalam ruang OSIS.

"Buk Agi kalo gak salah, kenapa?"jawab fadel.

"Enggak, nanya doang"ucap Angga yang semakin khawatir. Karena jika Arumi benar benar telat maka yang akan menghukumnya adalah ibuk Agi.

Pengumuman pun hampir dimulai.

"Makasih bang"ucap Arumi pada supir taksi yang mengantar nya.

Terlihat pintu gerbang sudah tertutup rapat, Arumi masih bisa masuk. Tapi, siap-siap dia sudah ditunggu oleh buk Agi di dekat gerbang.

"Mampus gue!!"

"Guru piket hari ini buk Agi. Bisa jadi gue dihukum sampe besok"gumam Arumi sambil menundukkan kepalanya.

"Telat lagi Arumi?!"kata buk Agi menatap Arumi tajam.

"ii-yaa buk!"jawab arumi dnegan ketakutan nya.

"Berdiri disitu 15 menit"

"Jangan gerak kemana-mana, kalo kamu gerak hukumannya ibuk tambah 10 menit"

"Iyaa buk!"jawab Arumi yang terlihat pasrah.

Dari kejauhan Cici dan mika melihat Arumi berdiri disamping dekat pos satpam sekolah.

"Eh, ci! itu Arumi!"

"Yaampun, udah dapet hukuman dia"

"Kasian banget temen gue"

Cici dan mika tak sadar kalau disamping mereka ada Angga yang sedang melihat mereka berdua. Angga pun ikut melirik kearah Arumi.

"Dasar emang, anak manja! Kalo gak gue jemput dia telat, gak bisa mandiri banget jadi orang" gumam Angga sambil menatap Arumi dari kejauhan.

Pengumuman pun dimulai, Fadel sebagai ketua OSIS memulai dengan mengumumkan bahwa acara lomba pentas seni antar kelas akan dilakukan lusa.

Setelah selesai pengumuman, Cici dan mika bergegas menghampiri Arumi, tapi terhenti karena Cici yang mau ke toilet.

"Aduh ci, entar aja ketoilet nya. Samperin Arumi dulu"kata mika.

"Ih, Lo mah gitu. bentar doang cepet"pinta Cici dan langsung menarik tangan mika.

5 menit lagi hukuman Arumi selesai, Arumi sudah semakin lelah dengan terik matahari pagi yang membuat mata nya sedikit menyipit.
Tak lama itu buk Agi datang dan mengakhiri hukuman Arumi. Arumi dengan wajah lesunya pun berjalan menuju kelas. Namun, langkahnya terhenti ketika didepannya Angga lewat dan membuat Arumi spontan menghampiri Angga.

"ANGGA!!"

Mendengar suara itu Angga menoleh.

"TEGA BANGET LO!"

"Gue tau gue selalu ngerepotin Lo, selalu pulang pergi sekolah sama Lo!"

"Tapi gue gak pernah jahat sama Lo! Dan handphone Lo juga, Kalo punya handphone itu dipakek, gue udah spam Lo dari tadi pagi tapi gak Lo bales sama sekali"

Mendengar ocehan si cewek ini Angga hanya diam dan menatap lekat Arumi.

"Kenapa Lo liatin gue kayak gitu!?"

"Lo gak suka gue ngomel gini!?"

Angga mendekatkan wajahnya pada Arumi.

"Gue. Bukan supir pribadi lo!" Jawab Angga singkat. Lalu pergi meninggalkan arumi.

Hal itu membuat Arumi semakin marah dan kesal. Rasa ingin menangis namun ia tahan, ia kesal kenapa sikap Angga padanya sangat berubah.

"Se cuek itu Lo ke gue, ya nga! biasanya juga loh kalo gue ngomel Lo juga ikut ngomel" ucap Arumi dengan suara bergetar menahan tangisnya.

Ia ingin menangis bukan karena apa apa, tapi dia sedih karena hari ini adalah hari yang paling menyebalkan bagi Arumi.

Arumi pun berlari menuju kelas dengan wajah datar tanpa senyum manisnya.

Note:
Angga kok jadi berubah ya? Kok jadi cuek sama Arumi.
Tunggu di cerita selanjutnya.
Happy reading:)

Septi Rahmawati

Arumi & Angga [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang